Gelgat Aneh

52 5 0
                                    

Sepasang kaki perlahan melangkah melalui koridor bising yang tampak panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepasang kaki perlahan melangkah melalui koridor bising yang tampak panjang. Riakan suara disepanjang koridor ini terdengar tak ubahnya sebuah suara tanpa nyawa dikedua telingaku. Kedua tanganku bersembunyi dalam saku mantel hangat seakan menyembunyikan suatu perkara yang tak ingin terlihat oleh orang diluar sana. Mata ini seakan tak peduli dengan puluhan pasang mata lain yang sedari awal tengah menatap hangat padaku. Sepasang mataku hanya tertuju tajam pada sebuah loker bertuliskan 238.K.B ( 238.Kaly.Briar ). Langkahku terhenti sejenak tepat didepan loker yang memang sebelumnya ingin kutuju. Kusimpan dan kubawa beberapa barang yang setidaknya diperlukan pada pagi itu.

Tak lama kemudian, kakiku kembali melanjutkan langkahnya. Kali ini sepasang mataku mengalihkan pandangannya pada satu ruangan bernamakan Querencineta - I. Ruang itu hanya berjarak sedikitnya dua meter tak jauh dari loker yang kuhampiri.

Tangan kiri yang sedari tadi menyembunyikan diri, keluar meraih daun pintu ruang itu. Seketika pintu terbuka, semburat cahaya terpantul dari jendela mengarah pada wajahku hingga membuat sepasang mataku menutupkan jendelanya dengan cepat.

" Kaly !!! "

Suara husky dari seorang lelaki bermata emerald menyambut kedatanganku dengan lantang. Mulutku hanya tersenyum kecil ketika mendengar suara yang sudah tak asing lagi terdengar oleh kedua telingaku disetiap pagi seperti hari - hari lainnya.

" Oh!!! Hai. Pagi yang cerah.... "

Tak banyak kata yang terucap dari mulutku saat itu. Aku bergeser untuk menghindari cahaya yang tengah menyoroti mataku, dan bergegas duduk diatas sepasang meja dan kursi yang terletak tepat disudut belakang berdampingan dengan deretan jendela ruangan ini.

Kedua tanganku menekuk, saling menggenggam satu sama lain. Kedua mataku tertarik perhatiannya kearah luar jendela, melihat angin pagi yang tengah asik bermain dengan sejumlah dedaunan maple hijau dipohonnya. Mataku dibuat terbelalak dengan keindahan warnanya, warna hijau segar yang seolah menjadi penyemangat diawal pagi kala itu.

" Lihat ini !!! "

Tepat dihadapanku, seseorang dengan suara yang sama muncul menghalangi pandanganku dengan sebuah kotak hitam yang sengaja diletakkannya diatas meja.

" ??? "

Tanganku tertarik untuk membuka kotak hitam yang ada dihadapanku. Namun, disaat aku hampir meraih penutup kotak itu. Tiba-tiba lengan panjang pemilik kotak itu menghentikan tangan kananku.

" Jangan kau buka penutupnya!!! Lihatlah melalui lubang ini (menunjukan bagian lubang kotak yang dimaksud), dengan begitu kau dapat melihat apa isi dari kotak itu tanpa harus membuka penutupnya."

Wajahku menyodorkan mata kanannya tepat pada lubang yang lelaki itu maksudkan. Didalamnya terlihat ada seekor burung, burung biru dengan pancaran sinar indah bak batu kristal terpasang disepasang sayapnya. Entah sejak kapan dan darimana lelaki bermata emerald itu mendapatkan burung yang ia simpan dalam kotak hitam itu. Yang jelas,burung sejenis itu tidak pernah kulihat sebelumnya.

EpochTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang