18) Bingung Ngasih Judul Hehe

658 57 13
                                    

Setelah tim taekwondo Smakta membawa banyak kemenangan, sampe diumumin pas upacara, Jenna dan Yunho masih belum saling chat, apalagi bicara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah tim taekwondo Smakta membawa banyak kemenangan, sampe diumumin pas upacara, Jenna dan Yunho masih belum saling chat, apalagi bicara.

Dari sudut pandangnya Jenna, ngapain ngechat, orang Yunho aja kayak gak peduli gitu. Gengsi sih gengsi, tapi kan masalah kali ini, Yunho yang salah. Kalo Yunho cara mainnya sok cuek gini, ok Jenna siap. Cewek itu jago banget masalah hindar menghindar. Diajak ldr-an pun kayaknya Jenna juga bisa.

Sedangkan di sudut pandangnya Yunho, ya iya sih gengsi juga. Tapi sebegitu tidak pedulinya Jenna? Kasih selamat kek atau apa kek. Kan Yunho jadi kesel sendiri. Kalo Jenna cuek, Yunho juga bisa.


Halah, nyatanya Yunho kesiksa dengan perasaan rindu.



"Bilangin Yunho kek suruh bayar kas," kata Daisy, waktu para bendahara pensi datengin kelas 11A6 buat nagih kas.

Diam-diam Jenna menggerutu. "Kok gue sih," balasnya sok santai.

Daisy terkekeh. "Ya kan pacarnyaa,"

Jenna gak membalas perkataan Daisy. Setelah selesai bayar utang kas seharga album kpop, ia berjalan dan duduk di bangkunya, lanjut makan bekal. Sengaja gak ke kantin biar ga ketemu Yunho, eh malah didatengin sang bendahara event sekolah.

"Jen,"

Sebuah panggilan membuatnya menoleh, mendapati Rocky yang lagi berdiri di sampingnya.

"Lembar kerja kelompok praktikum bio, elo yang bawa?"

Ih kirain apa, ternyata laporan kerja kelompok.

"Oh iya gue yang bawa. Bentar," Jenna membuka tasnya, mencari selembar kertas yang ternyata udah kelipet pinggirannya.

"Nih. Mau buat apa?"

"Gue belum nyalin ke buku tulis," jawab Rocky, sebelum kembali ke bangkunya.

Jenna mengangguk kecil, lalu kembali fokus ke bihun goreng pedesnya. Udah hampir 2 tahun sekelas, tapi Rocky kayaknya ga pernah nunjukin ketololan ke temen-temennya. Padahal Chani yang keliatannya pinter banget, nyatanya juga pernah pamer joget ke Hendery padahal gak ada musik nyala. Seunghun yang keliatannya kalem kayak ubin gereja, begitu main Werewolf liciknya minta ampun. Lah Rocky? Kalo gak ketawa sambil ngeliatin kelakuan temen-temen, ya duduk main hp. Bisa gitu ya, ada orang hidupnya monoton, gak ada kebodohan di hidupnya.

"MISI ADA HENDERY GAK YAA?" seruan dari arah pintu langsung membuat perhatian siswa yang di kelas teralih ke arahnya.

Tampak Subin—si ketua OSIS—yang lagi melongokan kepalanya dengan senyum yang cerah.

Hendery yang lagi nyicip bekalnya Dejun langsung menoleh kaget. Apaan nih, tumben banget dia dipanggil sama kelas lain. Apalagi sama ketua OSIS.

"Ngapain ya dia?" tanya Hendery dengan bodohnya.

"Ya lo ke sana lah!" balas Dejun.

Subin mengajak Hendery ke tempat duduk yang ada di taman. Udah ada Yena, bendahara OSIS yang duduk di sana sambil bawa kertas-kertas keuangan.

1999'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang