Agena dan ketiga sahabatnya sudah sampai dikantin, karena ini jam istirahat otomatis kantin adalah tempat paling ramai dikunjungi dan hasilnya mereka tidak kebagian tempat duduk karena sudah banyak ditempati oleh siswa dan juga siswi yang tidak hanya dari kelas yang sama saja tapi juga dari kelas lain.
"Duh ramai banget lagi, terus kita mau duduk dimana dong" ucap alena dengan kesal.
"Ya ditempat duduk lah, mau dimana lagi" balas dara dengan kepolosannya yang luar biasa.
"Ya gue tau kalik, tapi lo lihat dong meja udah penuh terus kita mau duduk dimana daraaaa" alena pun dibuat makin kesal dengan dara yang makin hari makin polos aja.
Gena pun hanya memutar bola matanya malas, kedua sahabatnya itu selalu bertengkar dengan hal-hal kecil.
"Udah-udah mending sekarang kita cari tempat duduk deh siapa tau ada yang kosong, daripada kalian ribut kayak gini " Vega pun melerai pertengkaran kecil diantara dara dan alena.
Gena melihat sekeliling kantin mencari-cari bangku yang kosong namun sayangnya meja dikantin sudah sangat penuh bahkan orang-orang yang sudah selesai makan masih asik mengobrol disana.
"Gue laper nih, apa kita pesen aja makanan terus makan ditempat lain? " saran vega.
"Gak keburu kalok gitu, istirahat kita tinggal 10 menit lagi sedangkan kita aja masih berdiri disini" jawab gena sedih sungguh hari ini adalah hari yang sial baginya ,cacing-cacing diperutnya sudah demo mintak makanan lalu dia harus bagaimana jika seperti ini.
"Heiiiii cewe-cewe cantikkkkk" teriak seseorang dari arah belakang.
Gena dan ketiga sahabatnya menoleh kebelakang dan dilihatnya teman sekelasnya yang mereka sering sebut buntelan karena bentuk perutnya yang gede.
"Yaelah si buntelan" gumam vega.
Gena tertawa kecil melihat wajah kesal vega, orang yang dibilang "buntelan" itu suka mengejar-ngejar vega dan itupun membuat vega risih melihatnya.
"Ngapain lo nyamperin kita? " Tanya gena
"Pasti kalian mau makan ya kesini? "bukanya menjawab orang yang dibilang buntelan ini malah balik bertanya.
"Ehhhh buntelan kalok kekantin emang mau ngapain selain mau makan, yaampun kenapa hari ini gue harus ketemu orang kayak lo yang begonya minta ampun"
"Ayang vega jangan galak-galak dong, aku kesini kan cuma mau ngasih kalian makanan doang, aku tau pasti kalian laper kan dari tadi belum makan, nih ambil" dia memberikan kantong plastik yang lumayan besar, dan isinya lumayan lengkap ada roti, air putih ,snack dan lainya memang dia sangat tahu apa yang sangat disukai oleh gena dan sahabatnya itu.
"Wahh banyak banget, buntelan tau aja kita lagi laper makasii ya" Dara pun langsung mengambil kantong plastik itu, jika urusan makanan dara emang paling gercep.
Sebenarnya yang disebut "Buntelan" itu namanya Rio dia juga sekelas dengan agena dan teman-temanya dia itu punya perut gede dan juga badanya lumayan gendut jadi gena dan yang lainya manggil dia buntelan, tapi itu hanya candaan saja dan rio pun memaklumi mereka menyebutnya dengan buntelan.
"Makasi ya, tau aja deh apa yang kita mau" ucap gena dan mengambil roti yang ada dikantong plastik lalu memakanya, sekarang dia sudah sangat lapar sekali.
"Iya sama-sama, oh ya ayang vega gak makan? Aku udah pesenin roti yang sering ayang vega makan" ucap rio, karena agena, adara dan alena sudah memakan roti yang tadi dia berikan hanya saja vega yang masih belum mengambil apa-apa.
"Terpaksa deh gue daripada gak makan" vega pun dengan sangat terpaksa mengambil roti dan memakannya, lain kali dia pastikan akan tepat waktu datang kekantin bahkan kalok perlu booking tempat duduk yang ada dikantin biar gak keburu diambil.
Setelah makan gena dan yang lainya pun bergegas ke kelas karena tinggal 1 menit lagi bel akan berbunyi.
"Ayo kita kekelas" ajak rio pada gena dan yang lainya.
"Ayo deh, btw makasi ya atas makanannya lo dateng diwaktu yang tepat" ucap alena.
"Iya sama-sama" balas rio
Semua sudah mengucapkan terima kasih kepada rio hanya saja vega yang belum mengucapakannya dari tadi wajahnya sangat kesal
"Lo gak bilang terima kasih? " tanya alena, alena tau sebenarnya vega sangat risih dengan rio yang selalu mengejarnya dan juga memanggilnya dengan sebutan " ayang"
"Tauk ah, gue mau kekelas aja" karena kesal vega pun pergi ninggalin teman-temanya disana.
"Eh vega tungguin dara dong" dara ikut menyusul vega kekelas.
"Gak usah diambil hati ya" ucap alena pada rio.
"Gak apa kok, gue kekelas juga ya" ucap rio dan ikut juga menyusul vega dan dara kekelas.
Sekarang hanya tinggal alena dan juga agena.
Ingin mengajak agena kekelas, tapi sedari tadi agena mencari-cari sesuatu didalam kantong seragamnya.
"Agena lo cari apa? " tanya alena bingung.
"Gue lagi cari kalung, tadi gue taruhnya dikantong seragam gue tapi sekarang gak ada" jawab agena.
"Mungkin jatuh kalik, nanti aja carinya udah mau bel sekarang kan ada pelajarannya pak bandi bisa gawat kalok telat" alena membujuk gena untuk segera kekelas.
"Apa mungkin jatuh ditoilet tadi" tebak agena
"Maybe, nanti kita bantu cari deh"
Agena hanya mengiyakan ucapan alena dan segera pergi kekelas.
Jangan lupa vote gaessss!💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasers of love
Ficção Adolescente"Kak gue suka sama lo" -Agena "Tapi gue gak suka sama lo, gimana dong?" -Arsenio