Prolog

806 52 2
                                    

Haii...

Selamat datang dicerita baruku. Ngga pake lama langsung saja, silahkan membaca, dan jangan lupa vote dan komennya ya... terimakasih sudah mampir..

.

.

Gulf mengerjapkan matanya beberapa kali saat menerima cahaya yang sedikit menyakitkan matanya. Telinganya berdengung mendengar tangisan wanita yang sedari tadi dirasa memegang tangannya. Perlahan ia mencoba mengumpulkan kesadarannya ketika dirasa tubuhnya sudah bisa membiasakan diri terhadap lingkungan sekitar.

Gulf mengernyitkan alisnya bingung ketika tersadar dengan keadaannya saat ini.

"Sayang, little baby, kau bangun sayang?" Tanya seorang wanita yang terdengar sangat lembut.

Gulf menatap bingung pada wanita yang menangis sambil memegang tangannya, ingin rasanya ia menarik tangannya tapi ia menahannya sekuat hati karena tak ingin membuat wanita dihadapannya semakin sedih.

"maaf bibi, kau siapa?" Tanya Gulf sambil mencoba tersenyum untuk menenangkan wanita dihadapannya ini.

Wanita itu tampak kaget mendengar pertanyaan Gulf, bukannya menjawab pertanyaan Gulf wanita itu malah memeluknya dan menangis makin kencang. Gulf yang terkaget semakin bingung, apa yang sebenarnya terjadi.

Hal terakhir yang diingatnya sebelum ia kehilangan kesadarannya adalah kejadian dirinya yang tertabrak mobil saat memberi makan kucing jalanan di sekitar rumah sewanya. Seharusnya jika ia masih hidup, saat ini ia berada di rumah sakit. Tapi kamar yang ditempati dirinya saat ini sama sekali tidak terlihat seperti di rumah sakit.

"Tul, panggilkan dokter," perintah pria setengah baya yang melihat Gulf dengan tatapan khawatir. Pria yang dipanggil Tul segera keluar dari ruangan untuk memanggil dokter.

Gulf yang kebingungan hanya bisa membalas pelukan wanita paruh baya yang masih nangis di pelukannya sambil menenangkannya. Saat ia masih sibuk dengan pikiran dan tangisan wanita yang memeluknya, tiba-tiba kepalanya dihantam rasa sakit yang sangat sampai rasanya ia ingin berteriak.

Dalam rasa sakit yangdirasakan Gulf, ia menerima informasi yang cukup besar untuk memahamikeadaannya saat ini. Informasi tersebut satu persatu masuk ke dalam pikirannyamengabaikan rasa sakit yang ia rasakan saat informasi tersebut terus mengalir. 

Saat semua informasi tersebut telah diterima Gulf, ingin rasanya Gulf mengumpat tapirasa sakit yang dirasakannya tak berkurang hingga akhirnya ia pingsan dalampelukan wanita yang ternyata merupakan ibu kandung dari tubuh yang di masukiGulf.

.

.

.

Livy Baby Kana

Save Me, Mr.JongcheveevatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang