Sibuk.

2.1K 325 12
                                    

























Kemarin Asahi yang sibuk, sekarang Jaehyuk. Asahi ngerasain apa yang dirasain Jaehyuknya waktu itu. Kosong. Biasanya tiap hari ada yang ngintilin dia, sekarang gak ada.

Dihubungin aja susah.

Jae.

Jae, masih nugas?
Atau lagi di luar?

Asahi udah liat roomchatnya sama Jaehyuk berpuluh kali. Tapi nihil, 4 jam nungguin gak ada balasan.

Mau nyamperin ke kost, tapi takut pacarnya lagi gak ada. Males.

Udah malem juga sih, sekarang.

Calling from Jae.

Asahi kaget, langsung pencet tanda terima di HP-nya itu.

"Hai, sayangku!"

Suara yang Asahi kangenin minggu-minggu ini, akhirnya kedengeran lagi. Tanpa Jaehyuk sadari, Asahi senyum kecil.

"Kenapa nelpon?"

Iya, masih Asahi yang galak.

"Kalau bilang kangen, kamu percaya?"

"Mana percaya, kamu buaya."

Terdengar suara ketawa dari sebrang sana,

"Kangen, serius. Mau gigit hidungmu."

Asahi berdecak,

"Hehehe, Asa kalau galak makin manis."
















"Jaehyuk, aku sayang kamu."

Jaehyuk nengok, kaget.

"Kamu kok aku tinggal sibuk jadi gemes gini?"

Ini tempatnya mereka lagi di taman deket rumah Asahi, sore-sore. Akhirnya disamperin juga sama pacar gantengnya itu. 2 hari setelah dapet call dari Jaehyuk.

Jaehyuk pake embel-embel, "Kan udah dibilang, mau gigit hidungmu."

"Lagi mood aja."

"Ho, kalau gak mood berarti jadi gak sayang aku?"

Asahi ngangguk kecil, "Heem, soalnya kamu jeyek."

"Aku cium kamu ya sekarang?"

"Jangan gilaaaa, ini di luar!"

Asahi nampakin wajah galak, tapi di mata Jaehyuk gemes banget. Dia cubit pelan pipi pacarnya itu. Dasar kuciiiing, dalam hati Jaehyuk.

Jaehyuk liatin Asahi dari samping, dia merasa orang terberuntung bisa punya Asahi.

Kulit putih Asahi yang bikin kalau lagi malu keliatan semburan merah di pipi.

Dimple yang Asahi punya, yang bikin dia manis banget kalau lagi ketawa atau senyum. Rasanya mau cium terus.

Mata yang indah, yang buat Jae terpana waktu pertama kali lihat. Awalnya gak percaya tentang cinta pandangan pertama— tapi setelah ketemu Asahi, Jaehyuk ngerti kenapa bisa kayak gitu.

Tubuh yang berukuran kecil yang Jaehyuk gemas dibuatnya.

Sifat tsundere Asahi, sifat manja, sifat dewasa—

Intinya, Jaehyuk jatuh cinta.

"Udah liatin akunya?"

"Aku kok beruntung banget bisa punya kamu, ya?"

"Deserved, Jae."

"Kalau aku hidup tanpa kamu— bisa gak, ya?"

"Jangan mulai, Yoon Jaehyuk."

"Maaf."

















Matahari udah mulai tenggelam, Jaehyuk harus pulang karena dikejar deadline.

Duh, orang sibuk.

"Gak masuk dulu?"

"Enggak, Asa. Entar jadinya gak bakal pulang,"

Asahi ngangguk tanda mengerti,

"Asa, maaf."

"Iya," Asahi mengusap pelan kepala Jaehyuk. Terus ditangkup kedua pipi Jaehyuk,

"Kurangin kayak gitunya, ya?"

Jaehyuk kecup hidung Asahi,

"Iya, aku minta ma—"

Cup

"Aku bilang, gak apa-apa. Aku masuk, ya?"

Jaehyuk mengangguk sambil menggaruk tengkuknya yang gak gatel itu. Dia malu tiba-tiba dikasih cium dibibir sama pacarnya.














Asahi sensitif kalau ngomongin tentang kata 'pisah'. Dia belum siap dan gak akan pernah siap. Jaehyuk berarti banget buat Asahi. Dan, sebaliknya.

















Maaf Chapter ini sedikit sendu. :3

Pacaran. [JAESAHI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang