9

104 15 0
                                    






Badan gue gemeter hebat pas Chanhee ngejemput gue.

Gue ditenangin Chanhee juga Juyeon diperjalanan menuju rumah sakit tempat Kevin dirawat.

"Kevin kenapa...?" tanya gue gemeter.

Chanhee atau Juyeon gak ngejawab pertanyaan gue.

"Chan? Juy? Kevin gue kenapa? Hiks!" Gue yang tiba-tiba nangis langsung dipeluk Chanhee.

Selama perjalanan, Chanhee juga Juyeon gak ada ngomong apa-apa.

Dan pas nyampe, gue langsung narik tangan Chanhee buat nyari Kevin dan ninggalin Juyeon yang parkir mobil.

"Kevin udah masuk ruang rawat, Gi," kata Chanhee sambil ngeliat hpnya.

"Ayo." Chanhee megang tangan gue menuju perjalanan ke ruang rawat Kevin.

Ruang rawat Kevin penuh sama temen-temennya. Gue langsung menuju Kevin yang gak tau tidur atau pingsan.

"Vin...." Gue ngelus tangan Kevin yang diinfus sambil nangis.

Gue ngelus pipi terus rambut Kevin. Gue juga ngecup dahi juga bibir Kevin.

Gue langsung balik badan ngeliat temen-temen Kevin minta penjelasan.

Gue harus tau siapa yang ngelakuin ini ke Kevin. Gue gak bodoh buat tau luka yang Kevin dapet bukan berasal dari kecelakaan motor atau mobil.

"Siapa pelakunya?" Nada suara gue berubah jadi dingin.

"Gue tau itu bukan kecelakaan biasa," lanjut gue sambil duduk di sofa yang kosong.

Gue tatap sepuluh teman Kevin termasuk Chanhee, Changmin, juga Juyeon yang baru dateng.

"Belum tau siapa. Kemungkinan besar musuh Kevin," kata Sangyeon.

"Apa yang dia lakuin ke Kevin?" tanya gue lagi.

Chanhee natap gue khawatir, begitu juga Changmin yang mungkin udah tau keseluruhan ceritanya.

"Dia... nikam perut Kevin berkali-kali," jawab Sunwoo.

"Terus?"

"Pelakunya ninggalin pesen di lantai pake— darah Kevin," lanjut Hyunjae.

Tangan gue terkepal marah.

"Apa isi pesannya?"

"First warning?" sahut Eric gak yakin.

Gue rasa... gue tau siapa pelakunya.

Badan gue bergetar lagi, mata gue juga mulai berair lagi.

Chanhee sama Changmin langsung nyamperin gue.

Gue nepis Chanhee sama Changmin.

"Andrea sialan!" umpat gue pelan.

Sayangnya yang lain masih denger umpatan gue.

"Siap-siap mulut gue berbusa lagi," gumam Chanhee sangat pelan tapi gue masih bisa ngedengernya.

Gue natap Chanhee dalam. Terus gue keluar dari ruang rawat Kevin.
















Maaf Kevin..., mungkin gue akan ngelakuin hal yang bahaya lagi.

Promise | Moon Kevin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang