11

112 17 1
                                    






Gue tersadar dan ngiliat Sinb di sebelah gue.

"Lo udah sadar? Tunggu gue panggil yang lain." Gue langsung nahan tangan Sinb yang mau pergi.

"Maaf," ucap gue.

Gue ngeliat plester di dahi Sinb. Gue tau itu gara-gara gue.

Sinb senyum. "Gapapa. Gue ngerti."

Gue jadi merasa egois. Ehm— ralat, gue emang egois.

"Moonbin gimana?"

"Dia gapapa. Lo tenang aja," kata Sinb. "Gue panggilin yang lain dulu."

Gue terdiam setelah Sinb pergi.

Kevin..., kamu pasti gak suka aku kaya gini. Marahin aku, Vin. Aku kangen kamu.

Air mata gue ngalir lagi. Udah berapa kali gue nangis? Haha.

"Lah? Kenapa lo nangis?" panik Chanhee yang masuk ke kamar gue. Changmin ada di belakangnya.

Gue ngusap air mata gue kasar. "Gapapa, hehe."

Chanhee menghela napas. Changmin ngelus rambut gue.

"Lo pasti kaget ngeliat gue kaya tadi?" tanya gue ke Changmin. Chanhee gak gue tanya, dia udah pernah liat gue kaya orang kesetanan soalnya.

Changmin ngangguk. "Gue kaget. Tapi gue tau apa yang ngebuat lo kaya gitu dari semua kisah lo. Yaa, tapi ngelukain kedua orang yang selalu ada buat lo itu keterlaluan."

Gue menunduk menyesal. "Gue tau."

"Gue punya berita baik," ujar Chanhee.

"Apa?"

"Kevin udah sadar," sahut Changmin.

"Dih, ngambil dialog gue aja lo." Chanhee menatap Changmin sinis.

"Dia nanyain lo," lanjut Chanhee.

Gue nunduk sedih plus senang karena Kevin udah sadar.

Kevin maaf..., gue bukan tunangan yang baik buat lo.

"Ehm— kita mau bahas ini sama lo," ucap Changmin yang ngebuat gue sadar lagi.

"Apa?"

"Pelaku dibalik celakanya Kevin." Chanhee natap gue dalam.

Rahang gue mengeras. "Siapa?"

"Musuh Kevin, Andre."

Andre? Andrea? Ada yang aneh.

Gue natap Chanhee dan Changmin bergantian.

"Gak berhubungan sama Andrea, Gia," kata Chanhee.

Gue ngegeleng. "Marga si Andre itu apa?"

"Kalau gak salah nih, marganya Cho. Andre Cho," kata Changmin gak begitu yakin.

Andre Cho. Marga Andrea juga Cho. Apa mereka ada hubungan saudara?

"Pikiran lo bener Gia," sahut Moonbin yang tiba-tiba ada di pintu.

Ngeliat Moonbin gue jadi ngerasa bersalah. "Maaf, Bin."

"Buat?"

"Leher, sama laptop lo."

"Gak masalah, gue masih punya banyak laptop yang lain." Moonbin jalan masuk dan duduk di ujung kasur.

"Bentar, maksud lo yang tadi apa Bin?" tanya Chanhee yang diangguki Changmin juga gue.

"Andre sama Andrea itu saudara kembar. Mungkin mereka kerjasama buat ngehancurin Gia juga Kevin," jelas Moonbin santai.

Gue, Chanhee, Changmin langsung tenggelam di pikiran masing-masing.

Musuh gue juga musuh Kevin kerjasama?










Oh Shit!

Promise | Moon Kevin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang