"Hey! Lihatlah, ada anak baru," celetuk Vanda kepada teman-temannya.
"Oiya! Kampungan banget masi jualan koran, hahahah!" balas Serena.
"Bener banget, ga kayak kita yang paling edgy," ucap Haris.
"Aduh, kenapa mereka jadi kayak gini ya?" gumam Trisha.
"Memangnya kenapa kalau aku jualan kor—"
"Sudahlah, Ar, gausah ditanggepin orang kayak gitu, paling mereka cuma iri," ujar Trisha sembari menenangkan Ardya.
"Huh, bikin emosi aja, okedeh," balas Ardya.
Tak lama, akhirnya mereka beranjak dari pinggir jalan dan pulang ke rumah masing-masing, tapi sebelum itu, ada seorang bapak-bapak yang menanyai Trisha.
"Halo, Nak, kamu yang tadi berjualan keripik singkong, ya?" tanya bapak tersebut.
"Iya, Pak, ada apa, ya?" balas Trisha.
"Perkenalkan, nama saya Pak Hakam, saya di sini ingin menawarkan kamu pekerjaan, Nak," ujar Pak Hakam.
"Oh, ya, nama saya Trisha, Pak. Pekerjaan apa, ya, Pak?" tanya Trisha dengan keheranan.
"Kebetulan saya ada usaha keripik singkong juga, mungkin kamu mau jadi karyawan saya? Saya jamin akan kasih kamu gaji juga, Nak," ucap Pak Hakam dengan meyakinkan.
Trisha pun berdiskusi sejenak dengan Ardya, apakah ia lebih memilih berjualan di lampu merah jalan raya atau bekerja sebagai karyawan di tempat Pak Hakam. Akhirnya, Trisha memutuskan untuk menjadi karyawan Pak Hakam.
"Baiklah, ini kartu nama saya, ya, Nak. Kamu bisa datang kapan saja," ucap Pak Hakam.
"Baik, terima kasih, Pak," balas Trisha dengan tersenyum.
Bapak itu pun segera kembali ke mobilnya dan melesat pergi. Ardya yang di samping Trisha segera mengucapkan kata perpisahan.
"Ya, sudah, hati-hati ya, Sha. Kamu bisa menemuiku kalau ada apa-apa," ujar Ardya sembari mengucap kata perpisahan.
"Siap, Kapten. Semoga koranmu juga laku terus, ya!" balas Trisha sembari memeluk Ardya.
Trisha pun segera pulang dan membicarakan ini ke pamannya. Alhamdulillah, ternyata paman Trisha juga mengizinkan ia menjadi karyawan keripik singkong Pak Hakam.
YOU ARE READING
Titik Tumpu Trisha - [COMPLETED]
Short StoryMengisahkan tentang dua insan yang bertemu dengan tujuan dan latar belakang yang sama. Namun, mereka dihadapi dengan masalah yang harus membawa kata "merelakan" Apakah mereka akan bersama lagi?