Bukan berjuang jika berhenti
Bukan jodoh jika kalah di sini
Sumpahku sehidup semati
Dan sekarang akan kuberi bukti-Benny Renaldo
Pukul dua belas tepat, langit yang tadinya cerah, kini berubah menjadi mendung. Rendy yang ingin segera melangsungkan acara lamaran, harus mengurungkan niatnya dulu. Ia tidak ingin terburu-buru, malahan sebenarnya, Rendy menunggu Benny bertindak dan melawannya seperti orang bodoh. Rendy terlalu memandang Benny rendah, padahal ia belum tahu, siapa musuh yang sedang ia hadapi.
"Rendy, apa kamu yakin ingin melangsungkan acara lamarannya besok?" tanya Baroto memastikan.
"Iya, Pah. Biar si Natasya cepat juga menderitanya. Rendy enggak suka lihat dia bisa move on secepat itu," jawab Rendy dengan wajah kesal.
Memang aneh manusia zaman sekarang, hanya karena memiliki harta, mereka merasa bisa berlaku semena-mena. Padahal itu bukanlah hal yang abadi, melainkan sesuatu yang titipkan oleh Yang Maha Kuasa.
Di lain sisi, Karina yang sudah mendapatkan informasi mengenai Natasya, kini memberitahukannya kepada Benny dan Satria lalu kemudian mulai menyusun rencana. Untuk mengefisienkan waktu, mereka membagi tugas. Satria dan Karina bertugas untuk mencari informasi tentang keluarga Rendy, terutama ayahnya karena Karina memiliki firasat kalau Baroto bukanlah orang baik-baik. Sementara Benny mengawasi gerak-gerik yang dilakukan Rendy.
Setelah pembagian selesai, barulah mereka bergerak. Mencari informasi bukanlah hal sulit bagi Satria karena ia memiliki banyak jaringan sosial dan banyak kenalan pebisnis besar. Ia menelepon satu persatu pebisnis yang ia ketahui. Satria mendapat satu fakta tentang Baroto. Ternyata orang itu memiliki bisnis gelap, yaitu jual-beli manusia. Bisnis ini sebenarnya sulit dilacak karena Baroto sangat jarang terjun langsung ke sana, ia hanya memberi perintah sebab ia adalah bosnya.
Informasi yang didapatkan Satria ini memang baik untuknya, tetapi ia harus membayar dengan uang sejumlah sepuluh juta rupiah untuk semua ini. Di dunia bisnis hal seperti ini tidak asing lagi bagi Satria, apalagi informasi yang ia dapatkan adalah informasi dari pebisnis yang memiliki banyak bawahan seorang detektif.
Satria dan Karina pun mencari tempat bisnis penjualan manusia tersebut. Tempat itu ada di daerah terpencil di dekat hutan. Untuk ke sana diperlukan perjalanan setengah hari, mereka hanya berharap semuanya belum terlambat ketika mencari semua bukti untuk dikumpulkan.
Sementara itu, Benny dengan sepeda motornya mengawasi dan mengikuti Rendy dari belakang. Tanpa sengaja, tadi mereka berpapasan di jalan. Rendy yang tidak sadar akan hal itu, terus melaju tanpa memperhatikan sekelilingnya. Hingga pada akhirnya, Rendy sampai ke rumah Natasya.
Natasya yang saat itu sedang mencoba untuk tidak hanyut dalam kesedihan, kini ke luar dari rumahnya karena mendengar suara klakson mobil dari orang yang tidak memiliki etika, siapa lagi kalau bukan Rendy. Pria itu berencana pergi bersama Natasya untuk membeli gaun pernikahan.
"Untung enggak hujan ya, Nat. Kita jadinya bisa beli perlengkapan buat lamaran deh," ucap Rendy setengah tersenyum.
Natasya hanya mengangguk dan masuk ke mobil. Mungkin seperti inilah arti dari kata, Mengikuti arus. Benny yang melihat hal itu terus saja mengelus dadanya, ia harus menyelamatkan Natasya dari semua penderitaannya. Rendy mengemudikan mobilnya dengan kecepatan normal, tetapi mulai melaju dengan cepat saat ia sadar kalau ada pahlawan kesiangan yang sedang mengejarnya.
Dengan kecepatan di atas rata-rata, Benny berusaha mengimbangi laju mobil itu, sampai mereka berhenti tepat di lampu merah. Benny yang tahu kalau Rendy sudah sadar telah diikuti, kini mengetuk jendela kaca mobil Rendy.
"Nat! Keluar dari sana! Aku udah datang," teriak Benny di tengah keramaian.
Rendy dengan sengaja membuka kaca mobilnya, "Natasya tunangan gue. Hak lo apa minta dia keluar? Bukannya lo cuma pacar pelariannya? Haha!" Rendy sangat puas setelah berhasil melontarkan hinaan tadi.
Benny belum sempat membalas sebab lampu lalu lintas kini berubah menjadi hijau. Meski telah dicaci dan dihina oleh Rendy, tetapi Benny tetap tidak akan berhenti memperjuangkan Natasya apa pun yang terjadi.
Jangan lupa tinggalkan jejak, salam dari author.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prioritas Kedua [Completed]
Ficção AdolescenteJika jodoh, maka akan dipersatukan. Namun, jika bukan, pada nantinya takdir akan memisahkan. Hubungan itu, bukan sekadar status. Akan tetapi, suatu hal yang sudah seharusnya dijaga dan dipertahankan. Agar kisahnya tak kunjung pupus. Naskah ini sud...