Terkadang masih belum percaya bahwa aku bisa disini melihat mereka secara langsung bahkan berinteraksi dengan mereka secara mudah. Wahh sangat mengagumkan melihat visual manusia secara nyata, sebelumnya aku bepikir bahwa mereka fiksi karena visualnya yang sangat mengagumkan hahaha.
Dari bawah sini tepat aku duduk merupakan angle terbaik untuk melihat pemandangan menakjubkan ini, siapa sih mereka sebenarnya? Yap NCT. Dan siapa sih aku kenapa bisa se-lucky ini bersama mereka di ruang latihan, bahkan seperti yang udah aku katakan tadi, aku bisa berkomunikasi dengan mudah bersama mereka. Lucky fans? Atau saesang? Ahahaha. Koreografer dannn manager NCT jawaban yang tepat untuk posisiku saat ini. Terkejut kan.... bisa dibilang lucky fans sih tapi ya maaf aku bukan fans yang sangat fanatik sampai menganggap idol itu seseorang yang perfect. Aku sebatas mengagumi visual all of member NCT dan karya mereka. Walaupun begitu aku tetep profesional saat menjadi koreo dan manager mereka.
"Ahhh"
"Ohh maafkan gapapa kan?"
Haiss bisa bisanya aku terpental karena nabrak dia, mana dia cuma nyapa gitu doang terus pergi. Ah udahlah dari sekian member NCT emang sulit banget buat jalin komunikasi sama si J, aku mah manggilnya J atau Jay nama aslinya Jaehyun itulo siapa sih yang engga tau idol satu ini.
"Latihannya udahan dulu yuk lanjut hari berikutnya sesuai jadwal"
karena udah jam 5 sore udah batas waktu latihan juga akhirnya aku mengakhiri latihan buat hari ini.
"Nara!"
Sepertinya ada yang manggil dari arah belakang dan suaranya semakin jelas karena dia berlari ke arahku.
"Ah Jaemin?"
Tanyaku bingung menjawab panggilannya
"Makan malam bareng dreamies? Ada
waktukan malam ini?"Kuberhentikan aktivitasku membereskan barang dan membalas tatapannya.
"Em malam ini aku harus nyelesain penelitianku, mungkin lain kali"
Jawabku sambil tersenyum berharap bisa menggantikan sedikit kekecewaannya karena aku tidak bisa menerima tawaran makan malam.
"Wah mahasiswa sibuk, baiklah ngga masalah selesain tugasmu semangat!"
Aku tersenyum sambil menghembuskan nafas kasar mendengar kata semangat darinya. Enggak ko aku engga naksir si Jaemin, aku juga engga baper karena dia nyemangatin. Rasanya cuma lega aja ada beberapa orang yang mempedulikan keadaanku.
Hmm memang bukan hal yang mudah sih punya dua mimpi dan aku ambis banget buat mencapai dua duanya. Oke, yang pertama aku pengen jadi dokter, dan yang kedua aku pengen masuk dunia entertainment. Semester 5 di fakultas kedokteran dan berhasil masuk dunia model, acting bahkan sekarang aku seorang koreo dan manager muda. Hahaha sangat tidak logis, tapi itu nyata dan aku lakuin.
————
"Kenapa sih revisi revisi terus capek njing, kapan selesainya dasar dosen gila, emang kita gabutuh istirahat aelah anjing"
Wah sepertinya cangkir yang kubawa hampir retak karena aku memegang terlalu kuat buat melampiaskan emosiku.
Tinggg...
Suara pintu lift terbuka.
Seperti biasa aku selalu naik ke rooftop apartement buat menikmati senja, eh engga selalu sih cuman pas stres aja.Langkah kakiku terhenti sesaat setelah aku membuka pintu kaca besar jalan menuju outdoor rooftop apartement. Aku membeku ketika melihat laki laki yang kukenali menyandarkan dirinya di pembatas rooftop. Duh gimana nih haruskah balik atau samperin aja? Samperin aja lah ya nanggung udah sampai sini mau balik jauh. Btw unit apartementku ada di lantai 11 dan ini lantai 30.
"Haii?" Sapaku canggung sambil mendekatinya
"Oh Nara? Kenapa disini?"
Dia langsung nanya dong kenapa aku disini, dan akupun tiba tiba bingung dengan pertanyaan itu.
"Ehh emm emang biasanya aku sering naik kesini ko buat nyantai"
"Karena senja? Aku juga sering naik kesini ko buat liat senja"
Tiba tiba dia membalikkan badannya yang semula menghadap sama sepertiku dan sekarang dia berbalik menatapku.
"Oiya btw kita jarang ngobrol ya?"
Ya Tuhan Jaehyun pertanyaan apa itu? Aku harus jawab gimana? Duh kenapa deg deg an gini sih malahan.
"Hehe iya juga sih"
Jawabku terkekeh sampai lupa kalo aku bawa kopi yang niatnya buat nikmati senja.
Dia hanya membalas jawabanku dengan senyumnya dan kembali membalikkan badannya sehingga posisi kita sama.Duh mau ngobrolin apa ya? Kenapa tiba tiba gabisa ngomong healah jadi salting sendiri.
"Kayanya kamu sibuk banget, aku denger kamu lanjut perguruan tinggi di pendidikan dokter"
Nah untungnya si Jay mulai ngomong.
"Iya sih lumayan berat juga tapi tetep aku nikmatin karena udah pilihanku"
Jawabku mulai membiasakan diri dengan situasi ini.
"Kamu kelahiran tahun berapa sih?"
Tiba tiba aja dia nanya taun lahirku ahahaha mungkin dia juga ngerasain canggung sampai gatau mau ngomong apa
"Duaribusatu"
Yauda aku jawab singkat aja orang aku masih deg deg an bingung mau ngomong apa.
"Emm oke, lain kali kalau naik kesini kabar kabar dan bawa kopi dua cangkir oke"
Sedetik setelah dia ngomong itu Jay langsung pergi ninggalin aku.
Huahhh kuhembuskann nafas kasar dan menyodorkan cangkir kopi ke mulutku, kuminum kopi itu dengan rakus. Engga baper kok, engga panik dengan visualnya juga, tapi lebih panik karena sebelumnya kita jarang banget ngomong terus dihadapkan di posisi seperti ini, ya akward banget lah yaampun. Yauda lah pahamin aja Jay ngajakin ngopi bareng di rooftop karena dia bingung mau ngomong apa akhirnya sok sok an ngajakin ahaha.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Boleh dong baca cerita aku yang lain yukkk langsung cek profileku 🖐🏻🖐🏻
Ada e-booknya juga lochhh ☝🏻☝🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
About J | Jung Jaehyun
RomanceWarning 🔞🔞🔞 [COMPLETE] [21+] Seprofesional apapun, sekuat apapun dirimu akan terjebak dalam permainannya. Permainan dengan suguhan erangan erotis, teka teki cinta yang rumit dan keinginan yang elusif. Jung Jaehyun, menjadi pemimpin dalam permai...