Sesilia Anastasya

123 11 9
                                    

Seorang gadis dengan kacamata bertengger dibatang hidung nya sedang fokus dengan laptop di depan nya.

"Udah selesai sil?" Tanya wanita paruh baya yang duduk disamping gadis berkacamata itu.

"Auhhh alhamdulillah udah bu nin." Jawab gadis berkacamata itu yang tak lain dan tak bukan adalah Sesilia Anastasya.

"Udah mau pulang?"

"Iya bu nin, udah selesai juga pekerjaan nya heheh." Ujar nya sambil tersenyum.

"Beruntung banget nanti suami kamu dapet istri sepertimu sil udah cantik, baik, rajin lagi,"

"Ahhh bu nina bisa saja, duluan saya bu" kata nya sambil berlalu.

Sesilia Anastasya dia seorang gadis berusia 25 tahun yang bekerja sebagai karyawan disalah satu perusahan dengan gaji yang lumayan untuk menghidupi keluarga dan membiayai adik-adik nya sekolah di kampung.

Orang-orang di kampung menyebutnya dengan perawan tua karena tak kunjung menikah maklum di kampung tuh wanita menikah di usia 19, 20 paling tua itu 23 dan Sesilia dia sudah berusia 25 tahun tapi belum mendapatkan tambatan hati bodo amat lah dengan omongan orang selama Sesilia belum mendapatkan yang pas dia tidak akan menikah karena,   pernikahan itu bukan permainan.

"Eummm apa aku langsung pulang aja ya, tapi  aku rindu anak-anak nengok dulu sebentar ahhh." guman nya sambil memainkan kunci motor matic yang ada di genggaman nya.

"Berangkat." Ucap nya menirukan gaya pemain salah satu sinetron.

Sesilia itu hidup di ibu kota sendiri atau mengontrak sedangkan orang tua dan adik-adik nya di kampung, Sesilia merasa beruntung karena dengan dia jauh dari keluarga dia bisa lebih mandiri dan mengerti akan arti hidup sesungguh nya.

~~~~

Sesilia menghentikan motor matic nya di depan bangunan dengan tulisan "PANTI ASUHAN KASIH BUNDA" ya dia tidak akan melupakan panti ini, panti ini adalah tempat pertama yang dia kunjungi ketika datang ke ibu kota waktu itu dia datang dari kampung ke kota dengan modal nekad hanya membawa baju beberapa helai dan ijazah S1 nya.

Dia bingung harus kemana dan melakukan apa hingga bertemulah dia dengan Bunda pengurus panti ini, Sesilia diberikan tempat untuk tidur, makan dan lain nya sampai dia mendapatkan perkerjaan.

Setelah beberapa bulan bekerja Sesilia memutuskan untuk menyewa kontrakan karena dia tidak mungkin terus merepotkan Bunda panti.

Dengan semangat Sesilia melangkahkan kaki nya menuju rumah yang sangat indah tempat anak-anak mendapatkan kasih sayang yang seharusnya diberikan orang tua mereka.

"Assalamualaikum bunda." ucap nya sambil mengetuk pintu.

"Waalaikumusslam sebentar." teriak seseorang di dalam sana.

Klek.... pintu terbuka menampakan wanita paruh baya yang teduh dan menghangatkan siapapun yang melihatnya.

"Lo Sesil tumben malem-malem kesini," sambut bunda.

"Emangnya kenapa? Gak boleh bun." Kata nya sambil memanyunkan bibir.

"Hahahaha ya gak lah, ayok masuk sil,"

"Makasih bun, heheheh anak-anak udah tidur?" Tanya Sesilia.

"Udah." Jawab bunda singkat.

"Yah gak seru"

"Apanya yang gak seru, kamu dateng kesini nya kemaleman ini udah jam 11 loh" 

"Tau bun tau"

"Makanya cepet nikah biar ada temen nya, ibu mu juga curhat sama bunda katanya khawatir sama kamu di ibu kota sendiri apalagi kamu orang nya gila kerja suka lembur pula."

"Eummm" respon sesil.

"Selalu saja seperti ini lagian juga kalau udah ada cowok nya gak akan sesil lama-lamain masalahnya siapa sih yang mau sama sesil, sesil tuh udah burik gak bisa dandan lagi." Rutuk nya dalam hati.

"Bukan nya gak ada yang mau  kamu nya yang pilih-pilih." Ujar bunda.

"Loh ini bunda punya indra ke delapan kah? Kok bisa tau apa yang ada di pikiran sesil," ucap nya.

"Kabaca dari muka kamu."

"Ohhh keliatan ya bun,"

~~~~

Setelah beberapa menit Sesil berdiam diri disana dia memutuskan untuk pulang ke kosan nya.

"Kamu serius mau pulang ini udah malem, nginep aja disini sil." Tawar bunda.

"Gak usah bun besok sesil kerja sift pagi gak mau kesiangan," tolak nya.

"Kamu ini,"

"Tadi nya kan mau ketemu anak-anak ehhh udah pada tidur ya udah," cengir nya.

"Ya udah hati-hati di jalan sil udah malem." Pesan bunda.

"Iya bun Assalamualaikum," pamit nya sambil mencium tangan bunda.

Tbc....

Yuhu salam teman-teman, terima kasih udah klik cerita ini dan jangan lupa vomentnya ya.

Jangan lupa sholat dan ibadah lain nya.

Salam hangat

~Kim Ci Ra💚

Married By Accident Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang