Salah Paham

46 2 0
                                    

Dengan langkah gontai sesil keluar dari indomart semua ini gara-gara lelaki gak ada akhlak itu, ganteng sih ganteng tapi kalau kelakuan nya kagak gitu mah ganteng nya minus.

"Baiklah ayok kita pulang sesil," monolog nya.

~~~

Argi merasa aneh dengan mobil nya.

"Seperti nya ada yang tidak beres nih mobil," ujar nya.

Dengan malas Argi keluar dari mobil dan mengecek ada masalah apa dengan mobil nya.

"Pantas saja ban nya kempes ternyata,"

Argi celangak celinguk kanan kiri dia berusaha mencari bantuan tapi yang dia lihat hanya pohon-pohon besar menjulang.

"Sial gue terjebak dijalan serem ini," merinding nya.

Bagaimanapun caranya Argi harus meminta bantuan.

"Semoga masih ada yang lewat sini," harap nya.

Setelah beberapa saat menunggu Argi kesal juga kenapa tidak ada yang melewati jalan ini.

Ting... ponsel nya berbunyi terlihat pesan yang dikirim oleh ibu nya.

Bunda ratu 😗

Argi kamu dimana nak?

Dia tersadar kenapa dia tidak menelpon si Asep karyawan nya itu sebelum itu dia harus membalas pesan Ibundanya terlebih dahulu.

Dijalan bun bentar lagi sampe.

Ketika akan menelpon asep entah kenapa ponsel nya mendadak tidak ada jaringan dan daya ponsel nya juga 2% lagi.

"Sial, ayolah,"

Sedang sibuk dengan aktivitas mencari sinyal nya sayup-sayup Argi mendengar sesuatu.

"Oee...Oeee...Oeee..."

Dengan bergetar Argi memasuki mobil nya dia dengan jelas mendengar tangisan bayi itu di dekat sini, apa setan disini terganggu dengan hadir nya dia.

"Oee... Oeee..."

Tangisan itu makin kencang.

"Sepertinya tangisan itu memang benar-benar bayi," guman nya.

Dengan memberanikan diri Argi keluar lagi dari mobil nya dan mendekati asal suara tangisan bayi itu sambil melafalkan Ayat kursi takut-takut kan itu tipu muslihat jin.

Semakin dekat semakin jelas dengan tangisan bayi itu dan semakin cepat pula Argi melangkahkan  kaki nya.

Hati nya bergetar kala melihat seorang bayi yang disimpan di dalam dus mie instan dan berada dipinggir bak sampah.

Dengan berlari Argi menghampiri bayi itu, dia bingung apa yang harus dia lakukan, menggendong bukan keahlian nya.

Tangan nya terulur untuk mengusap kepala bayi itu agar bayi itu bisa tenang dan berhenti menangis dan ajaib bayi itu berhenti menangis.

"Heiii siapa disana?" Teriak seseorang disebrang jalan.

Argi merasa senang dia mendengar teriakan itu, itu teriakan seorang gadis siapa tau bisa membawa anak ini pergi bersama nya.

"Disini kesini," Jawab Argi.

Tak lama serap langkah kaki mendekati Argi dan tibalah saat Argi melihat wajah gadis itu.

"Lo,"

"Anda,"

Teriak mereka berbarengan yang tak lain dan tak bukan gadis itu adalah Sesilia.

"Apa yang ada lakukan malam-malam seperti ini dan apa Asstagfirulloh bayi," teriak sesil dan segera menggendong anak bayi itu.

Sesil tak tahan dengan melihat kondisi anak bayi itu dia membuka jaket nya dan membalutkan nya pada bayi itu.

"Jika anda tidak menginginkan anak ngapain anda berzina hah?" Bentak sesil kepada Argi.

"Heiii jaga ucapan lo dia bukan-" 

Ucapan nya terpotong kala Argi melihat segerombol warga mendatangi mereka.

"Wahhh kalian mau buang bayi ya," ucap salah satu warga.

"Ehhh gak," pekik Argi dan sesil barengan.

"Dasar anak muda zaman sekarang udah berbuat dosa dan jika sudah beranak, anak nya dibuang,"

"Gak gak ini bukan anak saya ini anak dia, dia yang mau buang anak nya demi Allah bukan anak saya, tadi saya liat dia beli mie instan dan dus nya itu sama kaya yang ini," jelas sesil sambil mengangkat dus yang tadi tempat bayi itu tidur.

"Kalian ini udah salah ngeyel lagi," ucap bapak-bapak berkepala pelontos.

"Aduh pak biar saya jelaskan dulu," kali ini Argi yang angkat bicara.

"Sudah lah kalian harus bertanggung jawab atas apa yang kalian lakukan, menikahlah" ujar pria yang berkemeja.

"Ehhh tapi saya gak kenal dia pak, ini juga bukan anak saya," teriak sesil mulai frustasi.

"Kalian tenang saja jika kalian tidak memiliki biaya, kalian kan bisa  menikah di KUA di dekat sini ada KUA,"

"Gak mau pak saya gak Salah," ucap sesil lemah matanya mulai berkaca-kaca.

"Biar saya jelaskan bapak-bapak," ujar Argi tegas.

"Terus kalau ini bukan anak kalian, anak siapa lagi coba?"

"Ya mana saya tau pak, tanya bapak ini," tunjuk sesil pada Argi.

"Kok lo dari tadi nyalahin gue mulu," kesal Argi.

"Ya emang ini anak anda kan," bentak sesil frustasi.

"Sudah-sudah percuma kalian berdebat, mari ikut kami ke KUA,"  ujar salah satu bapak dengan tegas.

"Tapi pak-"

"Tidak ada tapi-tapi an, ayok bapak-bapak bawa mereka ke KUA,"

~~~

Sesampainya di KUA bapak-bapak tadi yang kekeuh agar Argi dan Sesil menikah meminta ponsel mereka dan menghubungi keluarga Argi dan Sesil.

Sesil dan Argi hanya pasrah, terlebih sesil dia hanya menangis sambil memeluk bayi malang ini, dia juga tidak tau apakah bayi nya laki-laki atau perempuan.

Tbc...

Terima kasih udah klik cerita ini dan jangan lupa voment nya ya gaes.

Salam hangat

-Kim Ci Ra 😘

Married By Accident Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang