Selepas mengantarkan Monica pulang ke rumah nya Argi berencana untuk pulang dia telah siap dengan apa yang akan ia terima di rumah nanti, mengingat tadi dia tidak langsung pulang setelah ibu nya menelpon.
Di perjalanan Argi merasakan mulas di perut nya.
"Sial kenapa harus dijalan pengen BAB nya." Guman nya.
Argi menepikan mobil yang ia kendarai di depan Indoma*rt dia akan menumpang ke WC yang ada disana persetan lah rasa malu udah di ujung pengen cepet keluar.
Argi memasuki tempat belanja itu.
"Permisi mbak toilet nya sebelah mana ya?" Tanya Argi pada mbak-mbak kasir nya.
"Sebelah sini mas, mari saya antar," Jawab mbak kasir sambil tersenyum ramah dan mengedipkan salah satu mata nya membuat Argi merinding melihat nya.
Dengan langkah terburu-buru Argi mengikuti mbak-mbak kasir nya mengingat dia sudah tidak bisa menahan sesuatu yang ingin keluar dari bawah sana.
"Silahkan mas ganteng," ucap mbak kasir.
"Makasih mbak."
Dengan tidak sabaran Argi memasuki ruangan yang berlulisakan toilet itu.
"Ahhh si mas nya bilang makasih doang minta nomer WA nya kek, lagian kenapa ganteng banget," guman mbak kasir nya sambil menghentakan kaki.
~~~
"Baru pukul 23.20 ke indo dulu kali ya beli camilan," ucap nya.Sesilia mengendarai motor matic dengan kecepatan sedang tak lupa dia juga memakai aerphone di telinga nya.
Tak terlalu lama Sesil menghentikan motor nya dan berjalan masuk memasuki indomart.
"Kirain udah tutup, tapi syukur deh belum." Guman nya sambil berjalan memasuki area kue brownis, sesil lagi ingin makan brownis.
~~~
Dengan perasaan lega Argi keluar dari toilet.
"Ahhh alhamdulillah lega," ucap nya sambil menepuk-nepuk perut.
"Ohhh iya kalau gue langsung pulang keliatan dong gue cuman ikut ke toilet doang malu dong, sepertinya gue harus membeli apa gitu ahhh brownis buat nyogok bunda ratu," monolog nya.
Bunda ratu a.k.a ibu nya Argi.
Dengan bersenandung Argi berjalan menuju jajaran kue brownis, Argi melihat ada 1 lagi brownis kesukaan ibu nya dengan semangat Argi mengulurkan tangan nya untuk mengambil brownis itu, sepertinya rencana dia untuk menyuap ibu nya agar tidak marah akan berhasil.
Tapi senyum nya hilang kala ada tangan yang juga terulur untuk mengambil brownis itu.
Dengan cepat Argi mengambil brownis itu dan dengan cepat juga tangan orang itu mengambilnya.
Kesal Argi mengangkat wajah nya penasaran siapa yang berani menantang dia.
Ternyata seorang wanita dengan senyum jahil nya Argi mengedipkan mata berharap dengan kedipan nya dia yakin wanita itu akan terpesona.
"Khem maaf mbak ini saya duluan," ucap Argi.
"Maaf mas tapi kayak nya saya duluan deh." Sanggah wanita berkerudung biru tua itu, yang tak lain dan tak bukan adalah Sesilia Anastasya.
"Tapi mbak ini penting banget buat saya jadi buat saya aja ya," bujuk Argi dengan memberikan senyuman terbaik nya berharap gadis di depan nya ini terpesona dan mau mengalah.
"Gak bisa seperti itu, ini saya duluan," tegas sesil.
"Biasa aja dong mbak kenapa nge gas," kesal Argi.
"Siapa yang nge gas mata mas nya tuh jangan dipelototin gitu takut nya keluar dan gak bisa masuk lagi," teriak sesil kesal.
"Tuh kan mbak nya nge gas"
Mereka saling menatap satu sama lain dengan tatapan mengintimidasi Argi tidak akan pernah menyerah begitupun sesil yang tidak ingin kalah.
"Permisi mas mbak saya ambil ya brownis nya," ucap salah satu karyawan disana.
"Loh kenapa?" Ucap Argi dan sesil secara bersamaan.
"Ini udah kadaluarsa mas mbak, mohon maaf," ujar karyawan itu sambil mengambil brownis yang ada di tangan Argi dan Sesil.
"Kenapa yang udah kadaluarsa malah dipajang?" Ucap Argi dengan kesal.
"Buang-buang waktu saja," ucap nya sambil berlalu tapi sebelum itu dia mengangkat jari tengah nya ke arah sesil.
"Ehhh dasar gak punya sopan santun," teriak sesil dengan kesal.
"Maaf mbak atas ketidak nyamanan nya." Ujar karyawan itu menyesal.
"Tidak apa-apa mas lain kali hati-hati ya,"
"Iya mbak terima kasih." Ucap nya ambil berlalu.
Kesal sesil menghentakan kaki nya dan berjalan menuju kasir dia membawa beberapa camilan.
Ketika dia akan menyimpan barang belanjaan nya ada keranjang lain yang lebih dulu mendarat di meja kasir itu.
"Kali ini gue yang duluan." Ucap lelaki yang tak lain dan tak bukan adalah Argi.
"Silahkan mas lagian saya gak mau buang-buang waktu berdebat dengan anda," ujar sesil sambil memundurkan langkah nya.
Dan mbak kasir pun mulai menghitung belanjaan Argi kali ini Argi bersyukur bukan kasir yang melayani nya bukana kasir yang tadi mengantar ia ke toilet.
Dia teringat sesuatu sepertinya stok mie instan di Apartemen nya habis dia akan membeli nya.
"Mbak boleh saya minta satu dus mie goreng instan," ucap Argi.
"Ohhh boleh mas sebentar ya mas," ujar mbak kasir nya dan memanggil teman nya untuk mengambilkan pesanan nya.
"Total nya 425.000," ucap mbak kasir itu menyebutkan nominal.
"Ini mbak terima kasih,"
Setelah membayar Argi pun berlalu dan tibalah giliran Sesilia.
"Ini mbak belanjaan saya," ucap nya ramah.
"Segini saja mbak tidak ada yang ketinggalan?" Tanya mbak kasir.
"Tidak mbak segini aja,"
"Okeh, total nya 150.000 mbak,"
"Ohhh iya terima kasih mbak." Ucap sesil sambil berlalu.
Tbc....
Assalamualaikum gaes terima kasih udah klik cerita ini dan jangan lupa voment nya.
Salam hangat
- Kim Ci Ra

KAMU SEDANG MEMBACA
Married By Accident
Espiritual"Pernikahan ini terjadi karena anda tau gak,"- Sesilia Anastasya. "kok lo nyalahin gue, ya gara-gara dia lah." - Argirel Reynad. "Oe.... oee.... oeekkk."' Pernikahan ini bukan terjadi karena mereka kelewat batas, bukan juga tentang anak gadis yang p...