Suasana Baru

24 1 0
                                    

Disinilah sesil sekarang, disebuah ruangan yang nyaman dan luas.

"Ini kamarnya gede banget," ucapnya lirih.

Dia sekarang sedang berada di kamar Argi, kamarnya juga kan?

Perlahan Sesil membaringkan bayi yang dari tadi ia gendong di tempat tidur.

"Tunggu sebentar ya baby boy mamah mau beresin baju dulu,"

Klek pintu kamar terbuka menampakan wajah kusut Argi.

"Ehh pak ini baju saya disimpan disini?," tanya sesil sambil menunjuk lemari yang kosong.

"Iya disana aja, ohh ya gue mau mandi dulu lo boleh keluar dulu,"  ucap Argi sambil masuk ke kamar mandi.

"Iya pak,"

Sebelum keluar Sesil menyiapkan pakaian Argi bagaimana pun dia akan tetap menjalankan tugas nya sebagai seorang istri.

~~~
Sesil melihat-lihat rumah yang sekarang dia tempati, dia terpesona dengan desain dan semua peralatan yang ada di rumah ini.

"Apakah aku mimpi? Bagaimana bisa aku menikah dengan orang berada seperti ini," ucap nya sambil menepuk-nepuk pipi.

"Kamu gak mimpi nak," ujar seseorang dibelakang sana.

Deg... sesil membalikan badan nya dan melihat Bunda Anne berdiri menatapnya sambil tersenyum.

"Ehhh bunda heheh,"

"Argi mendapatkan ini semua bukan dengan leha-leha dia berjuang untuk bisa sampai di titik ini," lanjut Bunda Anne.

Sesil hanya diam menunggu apa yang akan dikatakan mertuanya ini.

"Dia tidak mendapatkan kasih sayang seorang ayah, ayah nya meninggal waktu dia berusia 5 tahun, disitu hidup kita berdua benar-benar sangat sulit tapi dengan tekad yang kuat Bunda mampu menyekolahkan Argi hingga Argi lulus kuliah dan memulai bisnis nya."

Sesil hanya tersenyum ternyata suaminya itu orang yang kuat dia jadi terkesan, pantas saja dari tadi dia tidak melihat bapak mertuanya ternyata sudah tiada.

"Kamu mau bantu bunda masak?" Tanya Bunda Anne.

"Ehhh boleh bunda ayok," Jawab Sesil dengan semangat.

~~~

"Argi sangat suka dengan sayur asem, kamu bisa masak sayur asem?" Tanya Bunda Anne.

"Alhamdulilah bisa bun,"

"Kalau gitu kamu aja yang masak sayur asem bunda yang motong-motong bawang nya," ucap bunda sambil mengambil alih bayang yang sedang sesil potong.

"Ehhh tapi bun-"

"Udah jangan banyak tapi-tapian okeh,"

Bukan apa-apa hanya saja sesil takut makan nan nya tidak sesuai dangan lidah Argi.

Ketika sedang asik-asik nya memasak Sesil dikagetkan dengan tangisan bayi, dia yakin baby boy nya bagun.

"Bun maaf tapi baby nya nangis sesil harus kesana," ucapnya.

"Iya nak gak papa biar bunda yang lanjutin masak,"

Dengan bergegas sesil menaiki anak tangga dia khawatir anaknya terjungkal.

Klek sesil membuka pintu dan menemukan pemandangan yang sangat mengharukan disana Argi sedang menenangkan anak itu dengan perlahan sesil mendekati nya.

"Baby boy nya kenapa?" Tanya nya.

"Gak tau dia nangis," Jawab Argi.

"Cepet ihhh gendong kasian," lanjut Argi tegas.

"Iya Iya,"

Sesilpun menggendong bayi itu seketika bayi itu menggeleng-gelengkan kepala nya seperti mencari sesuatu.

"Apa dia mau susu ya?" Tanya Argi.

"Iya sepertinya dia emang pengen susu," Jawab Sesil.

"Okeh sekarang gini aja lo ikut gue belanja kebutuhan ni bayi," ucap Argi.

"Tapi bayi nya gimana gak ada yang jagain,"

"Ada bunda gue cepetan siap-siap,"

"Iya iya."

~~~

Tibalah sesil dan Argi dipusat perbelanjaan terbesar di ibu kota. Sesil kagum dia masih tidak percaya bahwa dia  bisa berbelanja di Mall sebesar ini.

"Biar cepet ya pak gini aja saya beli susu dan keperluan lain bapak beli popok dan pakaian lainnya ya?" Ucap Sesil memberikan arahan pada Argi.

Argi hanya fokus pada hp nya.
"Kok dia gak aktif sih," monolognya.

"Pak, bapak denger saya gak?" Tanya Sesil sambil menggoyangkan tangan Argi.

"Apa sih pegang-pegang," bentak Argi. Demi Apapun sesil benar-benar kaget dengan bentakan Argi.

"Maaf pak tapi mari kita selesaikan rencana kita datang kesini untuk apa, bapak beli pakaian, popok dan lainnya saya beli susu," putus sesil lalu berlalu meninggalkan Argi.

Argi hanya melihat punggung sesil yang mulai menghilang antara rak-rak tempat makanan dipajang.

"Sial gue gak sengaja bentak dia lagian kenapa monica hpnya gak aktif,"

Argipun mulai berjalan menyusuri tempat-tempat pakaian anak entah kenapa dia sangat gemas melihat pakaian anak-anak ini.

"Lucu sekali,"

Tanpa memikirkan ukuran dan lainnya dia memasukan pakaian yang menurut dia lucu, bagus dan cerah.

Selesai dengan aktivitasnya memilih pakaian Argi membawa belanjaanya itu ketempat dimana sesil telah menunggu.

"Udah selesai kita bayar ayok," ajak Argi.

Sesil mengernyit heran melihat pakaian yang dibawa Argi.
"Sebentar pak kenapa pakainya banyak warna pink? Anaknya kan cowok pak."

"Emangnya kenapa ini kan lucu, lihat lucu bukan," ucapnya dengan mengangkat salah satu baju terusan bayi berwarna pink dengan pita ditengahnya.

Dengan kesal Sesil mengambil semua pakaina yang ada ditangan Argi.

"Ehhh ehhh mau dibawa kemana?" Cegah Argi menghentikan langkah sesil yang hendak menukar kembali barang belanjaan Argi.

"Mau saya tukar pak ini pakaian untuk anak cewek,"

Dengan cepat Sesil memilah dan memilih baju yang cocok dan cukup untuk baby boy nya tanpa memperdulikan Argi yang mengoceh dibelakangnya.

Tbc....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Married By Accident Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang