"Kau terlalu banyak omong, Chagi. Kau membuatku marah, ck" laki-laki tersebut tiba-tiba menyeringai dan mengambil paksa telephone yang dipegang oleh pacarnya. Setelah itu, ia buang sembarangan telephone tersebut.
"anii.. bukan maks—AAA- Sakit, hiks. Wae geure? Yak Hwang Hyunjin!. Awas gue mau pulang!" kata pperempuan tersebut dengan penuh ketakutan memberanikan diri mendorong Hyunjin dengan kasar dan berlari secepatnya mungkin setelah itu.
"ini hutan baby.., dan perlu kau ketahui luasnya sangat luas. Karena kita berada di perbatasan"
"..a-ani.. lepaskan.. YAK! LEPASKAN TANGANMU, BR*NGS*K!—
"YAK! BERHENTILAH BERTERIAK. Jinjja kau bener-benar membuatku kurang bersenang-senang. Sebaiknya kau diam"
"TOLONG..! SIAPAPUN TOLONG. YAK! LEPASKAN"
BRAK-(perempuan itu pun terjatuh dan pingsan karena benturan di kepala)
"kau terlalu berisik, chagi" katanya sambil menggendong tubuh wanita itu dan membawanya masuk ke dalam hutan kembali.
Author Pov
Kini, Minhyun, Jisoo dan kedua orang tua Jisoo telah duduk manis di tempat masing-masing di dalam bus. Perjalanan ini menghabiskan kurang lebih 15 menit untuk sampai di penginapan. Di sisi lain, Bomin tidak bisa tidur. Dan pada akhirnya, Bomin kembali ke bandara dan memesan tiket pesawat ke Jeju. Setelah berpamitan dengan keluarga Yiren, Bomin langsung menuju bandara. Awalnya, Yiren ingin ikut kembali. Namun, takut hal tersebut terjadi lagi. Lebih baik Yiren di rumah dengan orang tuanya. Tapi, entah kenapa Bomin melihat raut wajah ketakutan di wajah Yiren ketika ingin diinggal. Tapi, pada akhirnya, Yiren membiarkannya berangkat sendiri ke Jeju.
Minhyun Pov
Yuhuuu.., dede udh sampe Jeju.., Jeju seger banget udaranya. Yah ayah nggak disini lupa. Anainya bagus sekali, ayah. Sayang ayah tidak ada disini.
"Minhyun.. ini vc ada ayah nih?"
"nae? Ayah.... Bogoshipeoyo.."
"ayah juga kangen dede.., ini ayah lagi jalan kesana nyusul dede"
"jinjja? Yeayyy... ayah dede kesini... ayah hati-hati ya jalannya kesini.. jangan lupa pake sabuk pengaman"
"iyya sayang. Tenang aja nanti ayah pasti pake. Udh dulu ya.., ayah mau boarding. Pay pay sayang.."
"pay pay ayah.. muach.."
"Minhyun.., Chagi.. kesini.. kamar kita disini" teriak Jungyeop memanggil istrinya dan Minhyun.
Bomin Pov
1 jam perjalanan menuju bandara Jeju. Akhirnya, setelah sekian lama, gue sudah sampai di Jeju. Tinggal di jemput salah satu guru untuk mengantarkan gue ke penginapan di tempat dede berada. Katanya gue harus menunggu seorang cowok dengan pakaian warna merah dengan rambut blonde panjang. Namanya Hyunjin Seosangnim. Tanpa menunggu lama, 10 menit kemudian akhirnya bisa menemuka sosok lelaki tersebut. Gue dan dia pun berangkat ke penginapan dengan mobil yang ia bawa.
"geunde.. saya mau nanya sama seosangnim. Seosangnim guru baru ya? Aku rasa kita belum pernah bertemu sebelumnya"
"n-nae? Iyya aku guru baru. Sepertinya kita seumuran. Jangan terlalu formal ngomongnya"
"tapi, tetap saja kau seosangnim anakku"
"yak! Aku kelahiran 2000. Aku masih muda. Bukankah kau juga kkelahiran tahun 2000?"
"(n-nae?) bagaimana kau tahu?"
"y-ya tahu aja. Nebak. Bener nggak tebakan gue?"
"ya kelahiran tahun 2000. Geunde.. bukannya kalau menjadi guru harus sekolah 3 tahun dulu ya? Kalau kau kelahiran 2000, bukannya seharusnya kau masih kuliah sama seperi bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae 아빠🍓 | Bomin Fanfiction
Teen Fiction~[ONGOING]✍ "Huuueee...!!!" "Hueee..." "Aniya... don't cry baby..., ayah disini..." "Huuueee.." "A-ani jangan menangis..." "Huuueeee..." "Ah jinjja?! Kubilang jangan menangis..." "Hueee..." "Baby..., ayah disini sayang.." "ka-kamu knp? hadeuh..." "H...