Hari pertama di tempat baru bagi Bomin dan Minhyun anaknya. Seperti biasa, Bomin menyiapkan sarapan dan bak mandi air hangat untuk minhyun mandi."Minhyun.., kajja bangun.. sekolah sayang.." bomin dengan lembut membangunkan anaknya.
"...aayah.. masih ngantuk.."
"Ok kalau begitu. kalau dede nggak mau bangun, ayah gendong kayak pesawat oleng, mau?"
"Nggak mau.. minhyun bangun.. kajja ayah dede mau mandi.."
"Kajja... 1..2...3... bersiap meluncur--
"A--ayah! A-andwae.... jangan angkat dede tinggi-tinggi, huh!"Setelah minhyun mandi, ayah dengan anak digendongannya ini langsung duduk di meja makan. Tak butuh banyak langkah untuk menuju dapur. Kontrakan yang sekarang mereka tinggal tidak seluas seperti dahulu. Kontrakannya hanya ada 1 kamar dan 1 kamar mandi didalam. Dapurnya juga itu buatan ayahnya sendiri. Karena waktu pergi, dia tidak berpamitan dulu dengan adiknya, alhasil dia harus membeli beberapa peralatan dapur. Bomin sangat pandai berhemat. Dia hanya membeli kompor portable, wajan, sodet, 2 piring makan, dan 2 sendok makan. Yap sangat hemat sekali. Kalau kalian bertanya mengapa Bomin tidak masak di dapur kosan saja, jawabannya karena kosan tersebut tidak punya dapur. Kalau untuk bahan makanan dapat dipastikan 4 sehat 5 sempurna.
"Ayah... kenapa makannya pake bayam..? Dede nggak suka"
"Dede.. bayam itu sayuran.. harus dimakan"
"Nggak suka ayah.."
"Makan nggak?!"
"Dih maksa ayah"
"Nanti kalau nggak ada sayuran dede nggak bisa bab, mau?"
"Iya iya ayah aku makan.."
"🙂"
"Geunde ayah.. ini ada surat dari bu Mina"
Minhyun memberikan surat kepada ayahnya.
"..bsk dede ke kebun binatang asyiikk nih.."
"Hehe iya.. ayah bsk ikut juga kan? Ikut kan? Ikut dong pasti"
"...nanti ayah coba minta cuti ya sayang.."
"Yeay...ayah ngikut...😊"
"Ayo sekarang habisin sarapannya kita berangkat habis ini"
"Ok siap...!😄"Tak perlu butuh waktu banyak untuk ke sekolah minhyun. Karena jarak rumahnya dengan sekolah hanya beda beberapa meter.
Setelah mengantar anaknya ke sekolah, Bomin berangkat kerja. Hari ini jadwalnya masuk siang ke kampus. Seperti biasa ia menggunakan sepeda hitam satu-satunya dan termasuk paling disayang setelah anaknya. Tertuliskan nama 'Bomin' di jok belakang yang dia cat sendiri dengan cat warna putih."Yeun nuna! Mian.. gue baru nyampe. Habis nganterin minhyun tadi"
"Gpp udh gih sekarang pake topi sama celemeknya" lalu, Bomin memakai topi dan celemek dan mulai bekerja."Bomin-ah. Mau tidak lu promosi di sekitar cafe? Biar rame nih cafe. Kan kalau lu yang didepan cewek pada ngantri nanti pasti"
"N-nae? Nuna!"
"Wae? Memang benar kan?"
"Tapi, kan-- yaudah iya gue kedepan. Siap-siap ya nanti banyak yang ngantri.."
"Idih pede abis banget"
"🤪" Bomin pun keluar dari cafe dengan membawa banyak selebaran.Dan benar saja, tak butuh waktu lama. Banyak cewek mendekat kearahnya dan mulai bertanya mengenai hal-hal yang kurang penting.
'잘생겼다' (kau sangat tampan)
'Oppa tinggi sekali'
'Eh ganteng ganteng pepet woy'"Permisi maaf, mau nanya, kalau cafe Seventeen dimana ya?"
"(Cantik..)Oh mari ikut saya bekerja di cafe tersebut nona"Lalu, perempuan tersebut dibawa masuk kedalam. Dalam hati perempuan tersebut kesal. Dia mengeluarkan nafas panjang saat mengetahui dirinya telah dibohongi pelayan cowok tadi.
"Bomin gimana?--lho? Jisoo? Eh udh lama banget nggak ketemu lo nih! Masih inget gue nggak?"
".. Yeun. Lu kerja disini?"
"Iya. Sekarang lu mau pesen apa nih?"
"..n-nae? Yeun.. gue diboongin sm laki-laki kardus itu.." kata Jisoo sambil menunjuk bomin yang berada didepan cafe.
"Dibohongin apa?"
"Katanya dia kerja di cafe seventeen. Ini mah bukan cafe seventeen"
"Nama cafe ini memang seventeen Jisoo.."
"N-nae? Maksudku cafe yang banyak foto sama tanda tangan Seventeen Yeun.."
"Ya kenapa lu nanyanya nggak lengkap? Salah sendiri.., jadi gimana mau tetap pesen nggak nih?(Yeun cemberut)"
"Iya.. gue tetep pesen kok. Pilihin yang paling enak ya minuman sama kuenya, ok?"
"Ok siip.. ini pasti dijamin enak.. tenang sama gue.."
"Langsung bayar kan? Jadi berapa?"
"20.000 won soo" setelah jisoo membayar jisoo menunggu pesanannya tiba sambil memperhatikan seseorang yang semenjak tadi bikin dia kezel. Mood buruk tambah buruk.
'Niatnya mau ngeliat babang babang Seventeen ketemu kang kerdus'-Jisoo"Eh Bomin, lu ngeboongin temen gue lu"
"Temen? Yang mana nuna?"
"Itu yang lagi duduk" kata Yeun sambil menunjuk kearah Jisoo. Jisoo yang awalnya merhatiin mereka jadi keciduk.
"Sono minta maaf gih!"
"Kok minta maaf? Kan tadi dia nanya cafe Seventeen dmn? Ya disini lah.. salah Bomin apa coba"
"Dia itu nyarinya cafe Seventeen yang pada ngumpul carat"
"Dianya aj yang nanyanya kurang lengkap.."
"Nih kasih nih pesenan dia. Jangn lupa minta maaf ke Jisoo"Akhirnya, Bomin menghampiri cewek tersebut dan duduk tepat didepannya.
Karena cowok nggak suka bertele-tele, dengan cepat Bomin menaruh pesanannya, bilang 'maaf' dan balik ke dapur kembali.Jisoo Pov
Ck! Dasar! Nggak tau sopan santun! Begini cara dia minta maaf? YAK! YANG BENAR SAJA."YAK!"
"..Wae?" Bomin menengok kembali dan berjalan kearah gue kembali.
"Apa caranya minta maaf seperti itu? Kau tahu, aku ini butuh mood gue kembali ketika sampai di cafe seventeen dan kau membuat mood ku makin buruk"
"Kalau kau tidak suka tempat ini. Silahkan pulang. Gue nggak pernah maksa lu buat duduk di cafe ini"
"Tapi, kau tadi membohongiku. Kenapa kau tak sopan sekali, huh!"
"Salah kau bertanya kurang rinci"
"Kok salah gue?! Yak!"
"(Ah jinjja? Maunya apa sih nih cewek, njirr..) Ya elu lah yang salah. Lu kan nggak bener nanyanya"
"KAULAH YANG SALAH!"
"maaf banget nih nuna.., yang namanya cafe Seventeen di area sini tuh BANYAK!"
"Cafe lu aj yang ikut-ikutan namanya Seventeen.."
"Apa kau bilang? Ah jinjja?! Cewek gila!" Kata Bomin dan meninggalkan Jisoo kembali.
"DARIPADA ELU! COWOK KERDUS! SOK COOL SOK GANTENG SOK BAIK PADAHAL NIAT LU BAWA PENGUNJUNG DENGAN CARA YANG TIDAK BAIK. COWOK MURAHAN"
"YAK!"
"Bomin bomin sudah.. diam saja.. ayo masuk ke dapur lagi. Kalian diperhatikan semua pengunjung" kata Yeun berusaha menenangkan cowok tersebut dan menyuruhnya kembali masuk ke dapur kembali.
"Jisoo-ah--
"Ah jinjja?! Gue udh nggak mood. Mau pulang. Maaf Yeun tadi gue teriak-teriak. Gue pulang dulu ya.."
"Iya yaudah gpp. Sekarang lu mendingan tenangin diri di rumah aj ya.."
"Makasih ya udh ngertiin maaf banget gue harus teriak-teriak sama bocah kurang ajar tadi" di lain sisi, Bomin menatap gue dengan sinis.Ok gue akhirnya keluar. Sebentar, ada sepeda nih. Sepertinya bukan punya Yeun. Dan gue semakin yakin, ketika melihat tulisan 'Bomin' di jok belakang. Bentar cowok kerdus tadi namanya Bomin kan?
"Kita lihat saja nanti Bomin-ssi!"
.
.
.
.
.
TBC~~Gol-Cha dah comeback! Gol-Cha dah comeback!
Kuy Streaming!!!!
Banyak yang keliatan tummy-nya:")
BONUS!!!
Jangan lupa Voment ya guys~😊
See you soon~~-Cratesyr
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae 아빠🍓 | Bomin Fanfiction
Teen Fiction~[ONGOING]✍ "Huuueee...!!!" "Hueee..." "Aniya... don't cry baby..., ayah disini..." "Huuueee.." "A-ani jangan menangis..." "Huuueeee..." "Ah jinjja?! Kubilang jangan menangis..." "Hueee..." "Baby..., ayah disini sayang.." "ka-kamu knp? hadeuh..." "H...