Happy Reading
____________________Tak terasa malam hari pun tiba, suasana rumah begitu sepi. Hanya ada suara-suara hewan malam yang terdengar dari luar.
Kini Alena sedang bermain-main dengan adiknya, dia begitu senang dan dia sangat menyayangi adiknya.
"Ciluuuk ...." Alena menutup wajah dengan kedua tangannya, dan membukanya kembali. "Baaa ...."
Dia terus melakukan hal itu yang membuat adiknya tertawa senang saat melihatnya, Alena pun mengajak bicara adiknya dalam bahasa bayi.
"Hao hakeung hooh hao hakeung, heh dedek ketawa hao hakeung iya emm gemes deh." Alena terus mengajak adiknya bermain sambil mencubit-cubit gemas pipi sang adik hingga memerah.
Sedangkan ibu sedang melipat pakaian di sebelah Alena, ibu terus tersenyum kala melihat semua itu.
Tak lama terdengar suara ketukan pintu, ibu pun hendak berdiri akan membukakan pintu, namun Alena mencegahnya.
"Biar Alena saja ya Bu yang buka pintunya?" Ucap Alena dan ibu hanya menganggukkan kepalanya.
Alena pun langsung pergi untuk membukakan pintu, pintu pun terbuka dan menampakan seorang lelaki paruh baya yang mulai memasuki rumah.
"Assalamu'alaikum." Salamnya saat memasuki rumah.
"Wa'alaikumussalam." Alena menjawab salamnya. "Bapaaak!" Teriak Alena yang langsung memeluk lelaki itu yang ternyata Bapaknya.
"Ah Alena anak bapak." Ucap bapak dengan membalas pelukan erat Alena.
"Alena kangen bapak." Ucap Alena yang masih dalam pelukan.
"Oh ya, bapak kan baru pergi seminggu bukannya sebulan. Kamu kangen bapak?"
Alena melepaskan pelukannya dan menganggukkan kepalanya. "Iya Alena kangen bapak." Ucap Alena dengan senyuman manisnya.
Bapak Alena pun hanya tersenyum dan mengusap halus rambut anak kesayangannya itu, ibu pun keluar dari kamar sambil memangku adiknya Alena.
"Bapak sudah pulang?" Ucap ibu seraya mencium punggung tangan suaminya.
"Iya Bu, tapi bapak pulang cuma mau mengambil baju ganti saja, soalnya pekerjaan bapak ditambah dan bapak harus menginap di sana lagi sampai semuanya selesai."
"Oh, kalau gitu ibu siapkan baju gantinya dulu ya, pak."
"Iya. makasih ya bu."
"Hm." Ibu pun pergi lagi ke kamar untuk menyiapkan baju ganti yang akan bapak bawa.
Alena yang mendengar semua itu hanya menundukkan kepalanya, dia terlihat begitu sedih. Mengapa?
"Alena. Kenapa kamu terlihat sedih, nak? Ada apa?" Tanya bapak pada Alena.
"Apa bapak akan pergi lagi?" Ucap Alena yang masih menundukkan kepalanya.
Bapak tersenyum dan berjongkok menyetarakan tingginya dengan Alena. Lalu berkata, "Alena ...." Bapak men-jeda ucapannya. "Bapak masih ada pekerjaan yang harus bapak selesaikan, mungkin untuk beberapa hari ini bapak tidak akan pulang lagi." Lanjutnya.
Alena hanya diam tidak berkata apa-apa, sebenernya dia ingin melarang bapaknya untuk tidak pergi lagi tapi dia tidak bisa melakukan hal itu.
"Alena, kamu baik-baik ya disini dan tolong jaga ibu dan adikmu. Bapak percaya kalau kamu pasti mampu melakukannya."
"Bapaaak!" Teriak Alena yang langsung memeluk bapaknya dan tiba-tiba saja dia menangis.
"Loh kok malah menangis sih, kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Alena
Random"Kau baik-baik ya disini, jangan nakal ataupun berusaha untuk kabur dari sini, karena semua itu akan sia-sia saja. Kau tidak akan bisa kabur dari rumah ini, itu semua akibat dari kau sendiri yang sudah terlalu banyak tau yang seharusnya tak kau keta...