[Seulmin] Wishlist

190 34 5
                                    

Park Jimin.

Seantero Elyseen Academy pasti tahu nama itu. Putra Dionysus yang paling terkenal menurut pengakuan siswa siswi Elyseen Academy. Tentu tidak ada seorang pun di Elyseen yang tidak mengetahui fakta bahwa anak-anak Dionysus memiliki popularitas yang tidak kalah dengan anak-anak Aphrodite, Zeus dan Apollo. Park Jimin itu salah satunya.

Sekedar informasi, anak-anak Dionysus terkenal karena mereka biasanya menjadi raja dan ratu di pesta sekolah. Memiliki kegilaan yang 11-12 dengan anak-anak Ares untuk urusan membuat kekacauan, bertalenta seperti anak-anak Apollo dan tentu saja digilai gadis-gadis seantero akademi. Jika anak-anak Aphrodite selalu berhasil menggoda blasteran yang lain, anak-anak Dionysus selalu bisa menaklukkan anak-anak Aphrodite yang terkenal sulit ditaklukkan bahkan oleh anak-anak Apollo sekali pun. Dan ya orangnya adalah Park Jimin.

Aku mungkin sudah gila karena menyukai makhluk gila bernama Park Jimin itu. Entahlah, mungkin memang anak-anak Dionysus punya sihir tersendiri untuk membuat gadis-gadis jatuh pada pesona mereka, tak terkecuali aku, anak Hestia, dewi perapian dan dewi rumah.

Padahal faktanya aku dan Park Jimin tidak satu frekuensi. Dia dengan kegilaannya akan pesta, kekacauan dan bergonta-ganti pacar sedangkan aku selalu menghabiskan waktu berkeliling asrama untuk memastikan semuanya dalam keadaan hangat dan nyaman. Anak-anak Hestia sepertiku tidak suka dengan keramaian, pesta apalagi dengan kekacauan seperti anak-anak Dionysus.

Seharusnya aku lebih memilih Kim Namjoon, putra Athena atau Jung Hoseok, putra Hermes. Dilihat dari frekuensinya, aku seharusnya lebih cocok dengan salah satu dari mereka berdua. Tapi kenapa aku malah kena sihir putra Dionysus? Ah, sepertinya ada yang tidak benar di sini. Ini bukan seperti aku.

"Kang Seulgi!"

Itu suara Wendy. Aku hanya menoleh kemudian tersenyum padanya.

"Hmm? Ada apa?"

"Aku yang seharusnya bertanya. Ada apa denganmu? Kau melamun lagi. Hati-hati kalau melamun, nanti apimu bisa meledakkan gedung sekolah" celoteh Wendy panjang lebar.

"Kau tahu kan kalau api yang dihasilkan anak-anak Hestia beda dengan api yang dihasilkan anak-anak Hades, anak-anak Ares ataupun anak-anak Dionysus?" balasku pada Wendy, putri Demeter.

"Iya, iya. Tau, kok. Tadi aku hanya bercanda. Soalnya wajahmu itu seperti mau membuat perapiannya meledak. Kau bisa meledakkan gedung ini dengan tatapanmu, Seul."

Hahaha. Son Wendy ini benar-benar konyol.

"Kalau tatapan bisa meledakkan gedung sekolah, tempat pertama yang kuledakkan adalah aula tempat pesta."

"Eyy, kau ini. Tidak ada yang salah dengan menyukai putra Dionysus. Urusan hati itu tidak bisa dipaksakan dan tidak ada yang tahu"

Aku langsung mendelik ke arah Wendy yang menyambutku dengan kedipan usil seperti biasa. Sial sekali memiliki sahabat yang tahu segalanya. Iya kalau dia hanya diam saja. Kalau seperti Wendy yang setiap hari menjadikan Park Jimin sebagai bahan obrolan, rasanya aku ingin menyerah saja.

Fiewh, punya perasaan diam-diam dan sepihak begini selain menyedihkan ternyata menyebalkan.

ooOoo

Aku tidak tahu apakah menjadi putra Dionysus adalah takdir yang harus aku syukuri atau justru sebaliknya. Sejujurnya aku tidak suka konsep "Cowok Pembuat Onar yang Mampu Meluluhkan Hati Setiap Gadis yang dilewatinya".

Alasannya?

Sederhana. Karena sejujurnya aku tidak sesempurna itu. Blasteran juga punya sisi kemanusiaan dan tahu sendiri kan kalau manusia itu tidak akan pernah sempurna?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bangtanvelvet Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang