Baru

2.5K 353 17
                                    

Setelah bertanya pada Madam Malkin apakah
wanita itu dapat menjamin seluruh isi lemari pakaiannya dan dia mengangguk, berkata bahwa dia bisa menyediakan segala jenis pakaian untuknya, mulai dari pakaian muggle hingga penyihir.

Dengan demikian mereka mulai bekerja sama, sementara Madam Malkin mengukur mereka berdiskusi dan memperdebatkan segala hal, skema warna, kain, gaya pribadi, selera dan fashion terbaru. dan berjanji segalanya akan selesai dalam dua hari.

Tujuan berikutnya Flourish and Blotts untuk membeli buku sekolahnya, Harry menambahkan beberapa buku seperti rune kuno, arithmancy, ramuan untuk tingkat yang lebih tinggi dan sejarah sihir karna jujur semasa hidupnya harry masih belum mengenal dunia sihir dengan baik. Dia harus bertanya pada Griphook apakah mungkin ada buku yang bisa membantunya di brangkas keluarga Potter.

Harry juga membeli dua set kuali, satu set emas murni satu lagi timah yang memiliki kualitas terbaik, dia juga mendapatkan satu set timbangan yang bagus untuk menimbang bahan ramuan dan teleskop kuningan yang bisa dilipat.

Saat dia mengunjungi apoteker, dia membeli bahan ramuan untuk kelas satu dengan kualitas yang terbaik, karna sepertinya dia ingin mendalami ramuan, lagi pula ramuan itu menyenangkan-tanpa profesor yang ingin menjatuhkanmu setiap saat-. Harry juga sudah mendapatkan bagasi terbaik untuknya, berisi lima ruang magis di dalamnya yang terdiri dari, satu ruang perpustakaan pribadi, dua ruang untuk menyimpan barang-barang Hogwarts Nya, satu ruang lemari pakaiannya, dan satu set ruang apartemen pribadi yang dilengkapi dapur dan kamar mandi.

Bagasinya juga sudah dilengkapi pesona pengecil dan peringan, dan perlindungan berlapis yang melingkupi bagasinya, mencegah orang lain selain Harry bisa membukanya.

Satu-satunya hal yang tersisa dalam daftar adalah tongkat sihir, sekarang saatnya menuju Ollivenders, akhirnya waktunya untuk mendapatkan tongkatnya kembali.

Toko ini sempit dan kumuh. Huruf-huruf emas yang sudah mengelupas ada di atas
pintunya bertuliskan, Ollivanders : Pembuat Tongkat Sihir Bagus Sejak 382 SM. Sebatang
tongkat tergeletak di atas bantal ungu kusam di etalase berdebu.

Denting bel berbunyi di kedalaman toko ketika dia melangkah masuk. Tempat itu kecil sekali, kosong, hanya ada satu kursi tinggi kurus.
Harry mulai melihat sekelilingnya ada ribuan kotak pipih yang bertumpuk rapi sampai ke langit-langit. Bulu tengkuknya berdiri, debu dan kesunyian di toko ini rasanya mengandung sihir rahasia. Perasaan yang membawanya dalam nostalgia
"Selamat sore," terdengar suara lembut. Harry mendongak.

Seorang laki-laki tua berdiri di hadapannya. Matanya yang lebar dan pucat, bercahaya bagai bulan di dalam toko yang suram itu. "Halo," ucap Harry.

"Ah ya," Ucap lelaki itu. "Ya, ya. Sudah kuduga aku akan segera bertemu kau-lagi-, Harry Potter," katanya yakin.

"Matamu mirip mata ibumu." Mendengar ucapan ini seketika Harry merasa menyesal tidak mengenakan kacamatanya, setidaknya jika dia mengenakan kacamata pupil matanya tidak akan terlalu terlihat. Ya walaupun begitu Harry harus tetap berterimakasih kepada penyembuh Goblinnya karena telah memperbaiki penglihatannya.

"Rasanya baru kemarin dia di sini, membeli tongkat pertamanya. Dua puluh lima setengah senti, berdesir jika digerakkan, terbuat dari dahan dedalu. Tongkat yang bagus untuk menyihir." Mr Ollivander mendekati Harry, menatapnya dengan matanya yang keperakan,
itu agak mengerikan.

"Ayahmu, sebaliknya, lebih suka tongkat mahoni. Dua puluh tujuh setengah senti. Lentur cocok sekali untuk transfigurasi. Yah, tadi kubilang ayahmu lebih suka tongkat itu—sebetulnya tongkat lah yang memilih sang penyihir."

Mr Ollivander semakin dekat, sehingga hidungnya dan hidung Harry nyaris
bersentuhan. Harry bisa melihat bayangan dirinya di dalam mata berkabut itu.

Butterfly effectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang