First meet

6.7K 437 32
                                    

Halo👋🏻
Vote + Comment
Enjoy
.
.
.

Seorang lelaki dengan mata sipit duduk diatas ranjangnya, menatap lurus kearah meja dihadapannya yang menampilkan sebuah figura seorang wanita dengan senyum indah di wajah cantiknya.

Pemuda itu hanya diam, pikirannya tak henti memutarkan memori-memori indah bersama wanita yang ada didalam figura. Tanpa diminta, setetes cairan bening menetes dari mata indah pemuda itu.

"Eomma," lirihnya.

"J-Jeno kangen eomma, hiks," isakan kecil keluar dari mulutnya, ia tidak bisa menahan isakan itu lagi untuk tidak keluar. Kedua tangannya menyembunyikan wajah tampan yang sudah memerah karena menangis.

Setelah cukup tenang, ia mengangkat wajahnya menghadap figura di depannya.

"Maaf eomma.. maaf Jeno udah melanggar janji Jeno untuk gak nangis lagi. Jeno kangen eomma. Jeno harap eomma tenang ya disana, kalau ada waktu secepatnya pasti Jeno akan berkunjung ke makam eomma," ia berkata lirih lalu tersenyum kecil di akhir kalimatnya.

Ia lalu segera menegakkan tubuhnya, kakinya menuntun jalan untuk masuk ke dalam kamar mandi. Jeno mencuci wajahnya yang terlihat sembab di pantulan kaca. Ia menarik napasnya dalam dan setelah itu mengelap wajahnya dengan tisu wajah hingga kering.

~~~

Suara yang berasal dari tuts piano terdengar mengalun indah di sebuah kamar bernuansa abu-abu.

Alunan nada dari lagu My Everything - NCT U yang dimainkan oleh Jeno sendiri membuat suasana hatinya yang tadinya sedih jadi membaik.

Entahlah, ia sangat suka lagu itu, setiap Jeno merindukan eommanya, maka suasana hatinya akan membaik jika mendengar lagu itu.

Jeno membawa tubuhnya berdiri dari depan piano menuju jendela kamar. Dapat ia lihat sebuah mobil hitam mewah memasuki pekarangan rumahnya yang sangat luas. Mobil itu sudah sangat Jeno hafal diluar kepala, apa lagi kalau bukan mobil appanya, Lee Chanyeol.

Jeno melangkahkan kakinya keluar kamar untuk turun ke ruang tamu bermaksud menyambut kedatangan Chanyeol.

"Appa," panggil Jeno yang berdiri di anak tangga terakhir.

Chanyeol tersenyum mendengar panggilan dari anak semata wayangnya, "Hai Jen, apa ujian mu sudah selesai? Tumben sudah dirumah, sekolah mu pulang lebih awal ya?"

"Ya appa, mulai besok Jeno sudah libur, dan masuk sekolah lagi nanti bulan depan."

Chanyeol mengangguk, "Kamu sudah naik kelas 3 SMA nanti jen, sebentar lagi kuliah, sudah harus mulai memilih untuk melanjutkan kuliah jurusan apa dan dimana. Appa akan selalu mendukung pilihanmu," Chanyeol tersenyum, menepuk pelan pundak putra kesayangannya.

"Iya Appa, Jeno sudah memikirkan beberapa pilihan untuk jurusan kuliah nanti."

"Baguslah. Oh iya Jen, besok akan ada yang datang ke rumah, appa harap kamu juga bisa ikut menyambut mereka besok, kamu tidak akan pergi kemana-mana kan besok?"

"Mereka siapa? Teman appa? Besok Jeno tidak pergi kok."

"Appa akan kenalkan kamu dengan mereka besok," ucap Chanyeol dan kembali menepuk pundak Jeno pelan, tersenyum kecil menampilkan lesung pipinya yang menawan.

Chanyeol berjalan meninggalkan Jeno menuju kamarnya. Jeno masih bingung siapa yang akan ia temui besok, tapi ia tidak ingin terlalu ambil pusing memikirkan siapa mereka dan memutuskan untuk kembali ke kamarnya di lantai atas.

~~~

Cahaya matahari pagi berusaha menembus melalui celah jendela. Segaris cahaya berhasil masuk mengenai wajah tenang yang masih tertidur dengan nyaman di atas kasur empuknya. Dengan terpaksa ia terbangun dari tidur nyenyaknya karena cahaya matahari itu mengenai bagian wajahnya. Matanya yang sipit jadi bertambah sipit karena cahaya matahari yang menyilaukan . Ia meregangkan otot-ototnya yang agak kaku karena tidur semalaman. Jeno duduk di pinggir kasur, berusaha untuk mengumpulkan seluruh kesadarannya.

Accept You || Jn x Rj ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang