──────────────
"Daritadi dicariin, malah sibuk pacaran sama si Jihoon. Kalo mau pacaran tu izin dulu, nyusahin tau gak" Lepas berucap, Haruto langsung keluar dari kamar Junkyu dengan muka yang masam.
Junkyu menunduk, kembali meneteskan liquid bening dari mata cantiknya.
"Apa aku memang menyusahkan?..." Junkyu dengan lirih sembari menangis.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Kim Junkyu...." Jihoon memanggil Junkyu yang tengah makan siang dikantin.
"Jiunnnn...." Junkyu tersenyum lebar.
"Kau sedang makan?" Tanya Jihoon basa basi kemudian duduk disebelah Junkyu.
"Eung, kau mau?" Junkyu menganggukkan kepala nya dengan lucu, menyodorkan sesuap makanannya pada Jihoon.
Jihoon menerima suapan Junkyu, memakannya dengan perlahan.
"Oh iya Kyu, kau mau menemaniku membeli hadiah Jeongwoo untuk lusa tidak?" Jihoon mengajak Junkyu membeli hadiah untuk kembarannya yang berulang tahun lusa, kembarannya akan mengadakan pesta ulang tahun nanti.
"Bisa bisa, sekalian aku juga mau membeli hadiah untuk Jeongwoo" Junkyu kembali memengangguk-ngangguk.
"Okeyy, nanti ku tunggu didepam gerbang sekolah ya, Kyu" Ujar Jihoon.
"Iyaaa" Junkyu berucap dengan nada yang menggemaskan.
Mereka mengobrol-ngobrol, tertawa bersama seolah disekitar mereka tidak ada orang. Tidak sadar saja mereka kalau kini tengah dibicarakan oleh murid-murid lain, dan terlihat ada sepasang mata tajam menatap mereka tak suka.
"Hei, Ruto? HARUTO!" Woonyoung yang sedari tadi memanggil-manggil Haruto namun tak juga digubris membuat Woonyoung mengamuk.
"Hah, apa?" Haruto dengan lembut pada Woonyoung.
"Kau lihat apa? Sedari tadi aku memanggilmu asal kau tahu" Woonyoung menunjukkan muka sebalnya pada Haruto sembari menyilangkan kedua tangannya.
"Maaf maaf, aku tidak melihat apa-apa kok" Haruto tersenyum terpaksa, sebenarnya dia itu sedang kesal.
"Hm" Woonyoung mendengus.
"Maaf maaf, yasudah lanjutkan makanmu" Haruto mengusak kepala Woonyoung lembut.
Walaupun masih agak kesal Woonyoung akhirnya kembali memakan makanannya, begitu pun dengan Haruto. Namun Haruto sempat mencuri pandang ke arah meja Junkyu dan Jihoon, Woonyoung tahu soal itu dan detik itu juga secara tidak sadar Woonyoung mengeratkan pegangan tangannya pada sendok.
Jihoon tengah menunggu Junkyu didepan gerbang sekolahan, mereka sudah janjian akan pergi bersama, membeli kado untuk Jeongwoo.
"Apa kau sudah lama menungguku, Hoon?" Tak lama Jihoon berdiri didepan gerbang, Junkyu sudah menghampirinya dengan senyuman manis yang selalu terpatri indah diwajahnya.
"Tidak juga kok, ayo kita pergi"
"Ayoo..."
Junkyu dan Jihoon pergi bergandengan bersama, dan sesekali tertawa menuju parkiran mobil yang Jihoon bawa ke sekolah.
Lagi dan lagi, mereka tak menyadari bahwa seseorang kembali menatap kebersamaan mereka dengan tidak suka.
"Jadi kan mau mengantarku pulang?" Woonyoung bergelayut manja pada Haruto, Woonyoung tau, Woonyoung sadar bahwa sedari tadi Haruto sedang memperhatikan kebersamaan Jihoon dan Junkyu bahkan sejak di kantin tadi.
"Jadi donk" Haruto agak sedikit gelagapan.
"Okeyy, ayo kita berangkat sekarang"
"Iya, ayo" Haruto mengantarkan pulang Woonyoung menggunakan motor ninja hitam milinya.
──────────────
Jelek ya?
Apa ku unpub aja?😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanahaki Byou (花吐き病)
Fanfic[Harukyu] [Gay] [Homo] [Fanfaction] [Short Story] Setidak nya mencintaimu adalah hal terindah yang pernah ku lakukan selama hidupku, meski kau tak pernah membalas cintaku. "Kenapa aku begitu bodoh hingga menyia-nyiakan dirimu? Bagus, sekarang waktu...