[🌺]. Lembar Pertama

419 73 10
                                    

──────────────

"Pagiiiii Ruto yaaa~"Seorang pemuda manis nan cantik menampilkan senyum terbaiknya pada seorang pemuda berwajah datar.

"Hmm..."pemuda datar itu hanya bergumam.

"Rutoo yaaa....Harutooooo~" Pemuda manis bernama Kim Junkyu merengek pada si wajah datar.

"Apa?" Pemuda wajah datar yang dipanggil Haruto oleh Junkyu.

"Tidak, hehe..."Junkyu menunjukkan deretan giginya.

"Rutooo.....nanti sore antar aku ke taman yaa" Junkyu menatap Haruto menggunakan tatapan memohon dengan mengerucutkan bibirnya.

"Tidak bisa Kyuu, aku nanti mau berkencan dengan Woonyoung" Haruto tanpa menatap ke arah Junkyu, masih fokus pada bacaan yang ada ditangannya.

Senyuman manis Junkyu seketika luntur, namun ia berusaha untuk tetap tersenyum.

"Aaa begitu....baiklah" Junkyu memaksakan senyumnya.

"Ya" Haruto dengan dingin.

Entah kenapa, tiba-tiba saja Junkyu merasakan sesak di dadanya dan agak kesusahan bernafas, apa karena ia menyukai Haruto jadi dada nya terasa sesak saat mendengar itu?. Tapi biasanya tidak sesesak ini.

Haruto dan Junkyu sudah bersahabat dari kecil, selama ini mereka selalu bersama bahkan rumah mereka berbelahan. Tanpa sepengetahuan siapapun, Junkyu memendam rasa pada Haruto selama 13 tahun tanpa ada niatan untuk mengungkapkannya.

Merasa nafas nya semakin sesak Junkyu memutuskan untuk pergi ke toilet agar Haruto tidak menyadarinya, sekalian dia ingin menenangkan hati nya dengan membasuh wajahnya.

"Aku akan ke toilet sebentar dulu ya, Ruto..." Junkyu berpamitan pada Haruto tetap dengan senyuman dibibirnya, menyembunyikan rasa sesak yang semakin bergumul di pernafasannya.

"Hm" Haruto kembali bergumam, lebih mementingkan percakapannya dengan orang yang disukai nya.

Junkyu berlari ke dalam kamar mandi sekolahnya, mengunci pintu dari dalam kemudian terduduk di closet kamar mandi.

Sesak, sangat sesak. Junkyu kesulitan untuk bernafas, namun ia terus bertahan, mencoba untuk memulihan pernafasannya. Kepala nya ia benturkan ke dinding dengan pelan, tangannya meremat seragam yang ia pakai.

Hingga beberapa menit ia berhasil memulihkan nafasnya, namun setelah beberapa detik nafasnya kembali tersengal dan ia terbatuk. Memuntahkan cairan berwarna merah pekat dari tenggorokannya.

"Uhukk....uhukkk.....uhukkk..." Akhirnya cairan pekat itu berhenti keluar dari dalam perutnya.

Junkyu membasuh mulutnya beserta wajahnya dengan air, tak lupa ia juga membersihkan bekas darahnya yang berada dilantai kamar mandi.

Junkyu terkejut, kenapa ia muntah darah? Apa ia memiliki penyakit berbahaya?. Namun ia mengurungkan pertanyaan pertanyaan yang berada didalam benak nya dan memilih untuk kembali ke kelasnya karena beberapa detik yang lalu bel jam pelajaran terakhir sudah berbunyi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Rutoo yaaaa...." Junkyu bergelayut dilengan panjang milik Haruto.

"Ada apa?" Haruto menatap Junkyu.

"Temani aku ke beli ice cream~" Junkyu kembali memberikan tatapan memelasnya.

"Baiklahh" Haruto dan Junkyu pergi ke kedai ice cream yang biasa mereka datangi.

Hahhhh, sepertinya Junkyu akan mendapat mimpi indah kali ini karena akhirnya setelah sekian lama ia dapat kembali menghabiskan waktu dengan Haruto.

──────────────

Hanahaki Byou (花吐き病)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang