Epilog

3.7K 343 59
                                    

Seokjin membuka pintu rumahnya dengan sekali dorongan, lalu menghadap kearah Jungkook yang masih terlihat senyum-senyum di belakangnya.

"Berhenti tersenyum, Jeon Jungkook, kemana wajah dinginmu selama ini?" Seokjin mendengus dengan jengkel.

Ia masih kesal akibat ciuman Jungkook di panti tadi. Ia bahkan harus menahan rasa malunya akibat ibu panti terus saja menggodanya. Parahnya, Jeon Jungkook itu justru terlihat begitu bahagia.

"Kenapa kau masih disini? Sana pulang!" Kini Seokjin justru mengusir pria itu.

Bukannya tersinggung Jungkook justru semakin melebarkan senyumnya, "Mana bisa aku pulang, aku saja belum memberikan hadiah ulang tahun untukmu."

"Apa maksudmu? Pesta ulang tahun di panti tadi itu adalah hadiah darimu 'kan?" Seokjin mengernyitkan dahinya.

"Yah, itu salah satunya. Masih ada lagi." Jungkook menjawab, dan Seokjin mulai tertarik.

"Ada lagi? Apa?" Ia nampak berbinar.

"Hm..." Jungkook bergumam sebentar, lalu beranjak perlahan, berjalan mendekati Seokjin hingga membuat Seokjin mendadak gugup. Seokjin sontak memundurkan langkahnya ke belakang, ia bahkan merasakan punggungnya berbenturan dengan dinding rumahnya.

"K—kau... a-apa yang ingin kau lakukan?!" Seokjin menyipitkan matanya dengan waspada, ia melirik kearah sekitar rumahnya, sedikit lega saat mengetahui kenyataan jika tak ada orang selain mereka berdua yang berada di luar. Ia takut pria itu menciumnya lagi di depan umum secara sembarangan.

Ketika Jungkook sudah berdiri tepat dihadapan Seokjin, ia berucap dengan pelan, "Hadiah spesialku untuk hari ulang tahunmu adalah—" Jungkook memberhentikan ucapannya sejenak, lalu mendekatkan wajahnya kearah Seokjin, membuat pria manis itu meneguk ludahnya susah payah,

"... Aku akan menerima ajakan kencanmu tepat dihari ulang tahunmu! Bukankah itu bagus?" Lanjut Jungkook dan pria itu terkekeh.

Seokjin menerjapkan matanya sejenak lalu segera menggembungkan kedua pipinya, "Hentikan main-mainmu, Jeon Jungkook. Mengapa kau sangat menjengkelkan?!" Seokjin mendengus, pasalnya Jungkook hampir saja membuat Seokjin sakit jantung karena sikap main-main pria itu.

"Siapa yang main-main?" Jungkook membantah, "Aku hanya memberikan hadiahku untuk menerima ajakanmu berkencan, Hamster cerewet."

"Jeon Jungkook," Seokjin mendelik, "...daripada aku yang kau panggil Hamster cerewet, sepertinya panggilan cerewet ini lebih pantas jika kau yang menggunakannya. Dikenyataan kau lebih merepotkan daripada aku!"

"Tidak, tidak..." Jungkook menggelengkan kepalanya tak setuju, "...aku lebih pantas kau panggil 'kekasihku'..." Lanjutnya lagi, kemudian menyeringai, "Ayo, ajak aku berkencan!"

"Aku tidak mau mengajakmu berkencan!"

"Jadi, kau lebih suka melajang seumur hidup?" goda Jungkook, dan Seokjin mengerang frustasi.

"Demi Tuhan, Jeon Jungkook!" Seokjin mengacak-acak poni rambutnya sendiri, lalu menatap Jungkook dengan jengkel setengah mati, "Sial! Berkencanlah denganku!" desisnya.

Jungkook pun seketika terbahak. Dari banyaknya orang yang mengajak Jungkook berkencan, ia berani sumpah jika Seokjin adalah satu-satunya orang yang mengatakannya sambil marah-marah dan menambahkan kata umpatan.

"Astaga... Kau sedang mengajakku berkencan atau mengajakku berkelahi?" Jungkook mencibir. Sementara Seokjin memutar bolamatanya dengan jengah,

"Katakan saja kau mau atau tidak!" Cetusnya.

"Tentu saja aku mau, ini hadiah ulang tahunmu dariku." Jungkook mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Ya sudah! Kau kekasihku sekarang!" Seokjin mendengus, "Sudah sana pulang!"

Hotpot Incident - KookJin FF✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang