1- PROLOGUE

77 15 4
                                    

Memei berjalan di koridor menuju kelas XII MIPA 4 dengan membawa kotak bekal yang berisikan nasi goreng ditangannya. Ia berjalan dengan riang dan senyum manis yang terlukis di wajahnya, sesekali Memei membalas sapaan orang-orang yang berada di koridor.

Siapa yang tidak kenal dengan Merisa Clauria Rameyza? Cucu dari pemilik the high school Giorgino, Ayahnya seorang CEO yang tak lain adalah Bryan Fernando, ditambah lagi ibunya seorang dokter terhandal dan tercantik seantero,Annisa Lauren Giorgino. Complite sudah, perpaduan yang clop dan bibit unggul tentunya.

Meskipun begitu, Memei tidak pernah sombong ataupun berbangga diri. Dia tetap ramah dan rendah hati, itulah yang membuat orang-orang nyaman didekatnya.

Tok..tok..tok..

Memei mengetuk pintu kelas XII MIPA 4, kelas dimana laki-laki yang ia idolakan menuntut ilmu,hm lebih tepatnya laki-laki yang Memei cintai.

"Eh Dede Memes, sini masuk"celutuk Reza yang tengah duduk dibangku belakang bersama sahabat-sahabat nya.

Reza Pradipta, salah satu sahabat dari laki-laki yang Memei cintai, sikapnya yang bobrok dan receh namun peduli, itulah Reza. Oh jangan lupakan wajah imutnya yang tak ingin diakuinya.

Ditempat Reza duduk juga ada Riko Merikso, namun sering dipelesetkan Reza menjadi Riko Mersiko, teman laknat emang. Tak jauh-jauh dari Reza, Riko sama gradiennya a.k.a miring. Selain Mei, Reza juga sering memanggil Riko dengan embel-embel dek karena postur tubuh Riko yang mungil.

Seperti most wanted school pada umumnya, dikelompok mereka juga ada si kutub es. Sebut saja namanya Regan Dinata, si makhluk es yang bicara saat merasa penting saja dan tidak suka basa-basi. Memiliki pahatan wajah yang sempurna, hingga ia dijuluki the real wattpad.

Terakhir, Revano Argantara. Laki-laki yang dipuja-puja oleh Memei. Namun, kecantikan, kepintaran, keramahan, kekayaan dan segala kelebihan yang dimiliki Memei, tidaklah cukup meruntuhkan tembok motto yang dijaga kokoh oleh Revano Argantara. 'Cewek makhluk egois tak punya hati'. Kalimat motto yang dijunjung tinggi oleh Revan itu, menimbulkan isu bahwa ia belok. Revan tidak menyangkal, apalagi membenarkan, ia hanya acuh. Ia acuh, bukan berarti tidak tahu siapa dalang peyebar gossip itu, dalangnya adalah beberapa cewek yang pernah ia tolak secara terang-terangan. Dan itu menambah satu lagi point alasan Revan untuk tetap dan selamanya menjaga tembok motto itu dengan kuat.

Memei melangkah masuk dengan senyum yang masih mengembang. Murid-murid XII MIPA 4 sudah sangat mengenal Memei selama 2 bulan ini, dan ini sesuatu hal biasa bagi mereka. Dalam langkah menuju meja belakang , tidak sedikit yang menyapa Memei dengan ramah.

"Hai Memei cantik"sapa Rion sang ketua bobrok dikelas XII MIPA 4, ia masih satu perguruan dengan Reza dan Riko. Ntah mengapa ia bisa menjadi ketua kelas.

"Halo kak Rion ganteng"sapa Memei balik.

"Dede Memes, modelan kaya ekor panci kok dibilang ganteng sih?"teriak Riko tak terima, masih mending juga pantatnya dari muka si Rion itu.

"Tau,jangan bilang Dede Memes udah pindah haluan, dari yang tadi nya pangeran Revano berpindah ke kurcaci snowhite"ucap Reza dramatis dengan memegang dadanya seolah orang jantungan.

"Lo kali tikus-tikus nya Cinderella"ucap Rion tak terima.

Mamei terkekeh geli mendengar celotehan-celotehan tak jelas dari kakak kelasnya itu.

Memei (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang