Hi Pecinta coffe☕
Saskia dan Putri duduk berdampingan di kursi kedua dari depan dan di depan mereka ada Memei dan seorang gadis yang berkaca mata besar, namanya Pelangi.
Pelangi seorang gadis pendiam di kelas mereka, sangat berbanding terbalik dengan Memei yang berisik dan ceria. Tapi, mereka sama-sama pintar, oleh karena it mereka berdua disatukan, agar tidak terjadi kecurangan bagi yang memanfaatkan salah satu dari keduanya. Pelangi sendiri bukanlah dari keluarga yang mampu, di Giorgino higth school sendiri hanya ada 2 jalur untuk masuk, jika tidak pintar ya harus kaya. Tentu Pelangi menggunakan opsi pertama hingga ia mendapat biayasiswa.
Memei juga selalu menjadikannya motivasi untuk mendapatkan Revan. Logika orang normal akan mengatakan bahwa tidak ada hubungannya sama sekali. Tapi, bagi Memei ini adalah dua hal yang sama. Perjuangan Pelangi untuk sekolah di Giorgino higth school harus Memei terapkan juga dalam perjuangan mengejar cinta Revan, never give up!
Setelah meletakkan tasnya, Memei memutar kursinya 180 derajat untuk melanjutkan acara rumpi mereka di pagi hari yang mendung ini.
"Jadi kenapa Mei dianter bang Sandi?" Tanya Saskia mengulang pertanyaannya yang belum sempat Memei jawab tadi.
"Daddy yang minta" Jawab Memei tanpa memberi alasan yang jelas atas pinta daddy-nya itu dengan berusaha mengontrol ekspresinya dan mempertahankan senyum manis yang sudah menjadi karakter dari dirinya.
"Sama bang Sandi aja, cowok banci kayak Revan nggak guna" Saran Putri, seperti biasa dengan nada sinisme nya.
Putri yang memang kurang suka dengan Memei yang sangat terobsesi akan Revan dan juga Revan yang tidak bisa menghargai perempuan sedikitpun. Lain halnya dengan Saskia yang amat men-support Memei dengan kakak kelas plus ketua basket putra sekolah mereka itu.
Saskia sebagai readers akut yang sudah mendarah daging. Saskia sangat mempercayai bahwa cerita yang terjadi di dunia oren, pasti adanya di real life.
'Tidak mungkin seorang Penulis berimajinasi tanpa insfirasi dunia'
Kalimat itu yang selalu Saskia katakan.
Saskia juga sangat amat yakin bahwa nanti perjuangan Memei pasti akan berhasil. Kisah cinta sahabatnya itu pasti akan happy end, Saskia sangat meyakini itu.
Saskia juga sering berkhayal, suatu saat nanti ada pangeran berkuda putih dengan baju besinya membawa Saskia ke sebuah kerajaan yang sangat besar untuk menjadi permaisuri. Okay! Sepertinya fantasi Saskia sudah sangat berlebihan.
Dasar Saskia korban Wattped!
"Ih Putri kok gitu ngomongnya? Kak Epan bukan___" Kalimat Memei terhenti saat ia teringat sesuatu yang... "KAK EPAN!" teramat penting. Memei berteriak lalu bangkit dari duduknya mengundang pasang mata untuk melihatnya.
"Me-mei, jangan teriak dulu, ya? Pelangi lagi hapalin rumus fisika" Cicit seorang gadis yang duduk di samping Memei itu.
"Hehe,,maapin Mei ya, Pelangi" Ucap Memei cengengesan, lalu dengan tergesa ia mengambil kotak bekal di dalam tasnya, dan segera berlalu menuju kelas sang pujaan hati.
"MEI, MAU KEMANA?" Putri reflex menutup telinganya karena suara cempreng yang keluar dari mulut makhluk di sampingnya saat ini.
Memei menaiki tangga dengan tergesa, ia merutuki dirinya yang melupakan hal penting ini. Meski pagi ini banyak yang berubah, namun tidak dengan yang satu ini. Memei masih membuat nasi goreng untuk Revan walau bekal yang ia buat tak pernah dihargai sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memei (On Going)
Novela JuvenilSeorang gadis periang yang selalu memberikan senyum termanisnya saat bertegur sapa. Memiliki lesung pipi di wajah sebelah kanannya. Memiliki sikap yang manja namun pantang menyerah. Sikapnya yang ramah, ceria dan agresif membuat orang-orang tersenyu...