Dipagi hari nan cerah matahari telah muncul dari ufuk Timur. Burung-burung berterbangan dilangit biru yang sangat cerah. Tetapi tidak secerah hati gadis yang akan masuk ke sekolah baru nya hari ini. Entah mengapa gadis ini sangat tidak bersemangat dipagi buta seperti ini.
Ia menuruni tangga pelan-pelan dengan wajah lesu dan murung. "Awh." Rintihnya. Saking malasnya ia sampai tersandung kakinya sendiri sampai terjatuh.
"Gila ya nih kaki nggak guna banget." Gerutunya.
"Mahhhh, kaki Kia. SAKITTTT BANGETTTTT." teriaknya sambil memegang kaki nya yang agak merah.
"Maaaaah, mamahhhh."
"Mamah kemana sih."
"Non, non Kia kenapa?" Tanya bibi yang datang dari dapur panik.
Kia mendengus kesal "Ini kaki Kia tadi kesandung." Ujarnya sambil menunjukkan kakinya yang memerah.
"Yaudah non, bibi ambilin kotak obat dulu ya." Ujar bibi, Kia mengangguk dan bibi segera melenggang pergi untuk mencari kotak obatnya.
"Ini gimana gue berdirinya. Sakit banget. Mama kemana coba. Pagi-pagi udah ngilang aja." Gerutu Kia sambil berusaha untuk berdiri.
🌺🌺🌺
SMA Nusantara
07.00 PM, Jakarta Utara
"Pagi adik-adik." Sapaan ketua OSIS menggunakan toa.
"Pagi kak."
"Baik disini kakak akan menjelaskan tentang bagaimana urutan atau jadwal MOS pada hari ini. Sebelum itu, sesuai dengan ketentuan yang kemarin disampaikan melalui media sosial atau Wattsap, jadi untuk perlengkapan akan kami cek satu persatu bersama pendamping nya masing-masing. Bagi yang tidak lengkap akan mendapatkan hukuman. Jelas?" Ucap ketua OSIS dengan tegas.
"Jelass." Ucap adik-adik menyetujui.
Disisi lain...
"Haduh telat nih. Bisa-bisa dihukum nih gue. Alamat kaki masih sakit." Gerutu gadis yang sedang mengendarai mobil ditengah kemacetan kota Jakarta.
Gadis itu mengambil ponsel genggam yang ada di sampingnya, dan menghubungi kontak yang bernama 'Feli' sahabatnya.
Tutt tuttt
"Arghh. Ini pada kenapa sih. Tadi mama pergi ke luar kota ga bilang, kaki keseleo, laper, kejebak macet, masuk pertama telat, Feli ga ngangkat telfon gue. Sial banget sih gue hari ini." Gerutunya kembali.
🌺🌺🌺
07.13 PM
Bandung"Van, gimana nih pasti Kia ngambek gara-gara tadi aku nggak ngasih tau dia." Kata seorang wanita yang umurnya sudah tidak bisa dikatakan remaja lagi, karena umurnya kini telah menginjak kepala 3 yaitu 38 tahun. Siapa lagi kalau bukan Qeyla.
"Sayang" pria itu melihat jam tangan yang melingkar pergelangan tangannya "udah, jangan berlebihan. Kamu tanya bibi coba. Ini kan udah jam 7 lebih pasti dia udah pergi ke sekolah dianter sopir." Jawab Devan tenang, matanya sambil melihat ke komputer didepannya.
Sebelumnya Devan sudah berada di Bandung tiga hari yang lalu untuk mengurus usaha property nya disini yang sedang naik. Lalu karna paksaan Devan yang rindu istrinya, ia memaksa Qeyla untuk menyusulnya. Devan tau bahwa Kia, anaknya itu tidak bisa tanpa mama nya. Karna gadis kecil itu sudah bergantung dengan mama nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd Girl OR Bad Girl
RomanceKehidupan demi kehidupan terus berjalan, sudah 17 Tahun telah dilakukan bersama-sama dengan penuh suka cita. Hingga kini anak-anaknya sudah tumbuh menjadi remaja, saat nya merekalah yang menggantikan cerita di masa remaja yang penuh permasalahan ter...