2➶

66 15 0
                                    

Filan berjalan disekitar rak khusus buah buahan disebuah minimarket, yang ia tahu jika ingin menjenguk orang sakit, setidaknya ia membawa beberapa makanan untuk dimakan, walaupun ujung ujungnya bukan sang pasien yang memakan makanan itu.

Intinya Filan tidak mau disebut tidak tahu diri saja datang dengan tangan kosong.

Intinya Filan tidak mau disebut tidak tahu diri saja datang dengan tangan kosong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Berapa mbak ?"

"Totalnya jadi seratus lima puluh ribu mas !"

Filan mengambil dompetnya disaku, mengeluarkan tiga lembar uang lima puluh ribuan, memberikannya kepada sang penjaga kasir.

"Uangnya pas ya mas !"

Filan hanya mengangguk pelan, menunggu struk belanjanya keluar. Berlalu pergi setelah menerima sekantong plastik penuh buah buahan yang ia beli.

***

Berjalan dengan seplastik buah buahan ditangan kirinya, Filan mencari cari dimana letak ruang inap Yugi, kakak sepupunya. Lorong yang ia lalui cukup sepi, tidak tahu kenapa, tetapi setelah berbelok ia mendapati seseorang tengah duduk di depan ruang rawat dengan infus di tangannya, raut wajahnya nampak sedih, Filan tidak bisa jelas melihat, sebelum akhirnya ia mendekat dan menyadari jika gadis itu tengah menangis.

"Hey, kenapa menangis?"

Mengambil duduk tepat disamping, Filan dapat melihat jelas, mata sembab, hidung merah dan bibir yang pucat. Menyadari Filan disampingnya gadis itu menghapus kasar jejak air matanya, memberikan senyuman hangat kepada Filan.

"Gapapa kok, hehe..."

Filan tahu, itu hanya tawa palsu yang gadis itu tunjukan agar ia tidak khawatir. Manis, kesan pertama Filan saat melihat mata bulat dan juga gigi kelinci yang menyembul kecil saat tersenyum.

"Kenapa kamu sendirian ?"

"Um-gak kenapa kenapa kok kak, aku emang lagi pengen sendiri aja."

Filan mengangguk pelan.

"Kenapa malah diluar? Seharusnya pasien di dalem ruang rawatnya, ditambah kamu sendirian gak ada yang nemenin."

"Kan ada kakak !"

"Ya, untuk sekarang. Tapi nanti kakak kan harus pergi juga."

"Aku bosen didalem terus,"

Gadis dengan gigi kelinci itu menunduk, memperhatikan kakinya yang tidak berbalut apa apa padahal lantai yang ia pijak lumayan dingin.

"Kakak sendiri? Kesini mau ngapain?"

"Jenguk sepupu yang lagi sakit."

Drrrttttt...

Filan mengangkat panggilan yang diterima handphone nya, suara Yugi terdengar dari sana. Setelahnya ia bergegas pergi setelah mengelus lembut surai cokelat gadis gigi kelinci itu.

"Kakak pergi dulu, cepat sembuh,"

Setelah tersenyum, Filan melangkahkan kakinya menjauh menyisakan gadis gigi kelinci yang juga tersenyum menatap kepergiannya. Setelah Filan hilang dari pandangan, ia baru tersadar jika Filan menjatuhkan dompetnya.










Sebelum lanjut aku mau ngasih tau kalau cerita ini short story jadi per-chapter nya pendek pendek

Give me your feedback❤

EVANESCENT [ end ]Where stories live. Discover now