3➶

60 13 0
                                    

"Lagi sakit masih aja lo main laptop kak,"

Yugi total acuh masih fokus ke layar laptopnya, buah yang diberikan Filan diletakan di meja dekat sofa, sementara Filan sedang bermain game di ponselnya.

"Lo gak tau apa yang gue lakuin,"

"Emang apa? Selain ngepetrusin temen gue si Sherly." Ucap Filan tanpa memalingkan pandangannya dari layar ponsel.

"Minta gue bogem ya tu mulut,"

"Acie blushing pipi lo kak!"

Filan menaik turunkan alisnya, sebelum kembali kepada game di ponselnya.

Tring !

Sebuah pesan masuk dari nomor tidak dikenal, sempat berfikir sejenak, Filan memilih opsi membuka pesan dari nomor asing tersebut.

[ ??? ]

Halo kak?

Ini siapa? Ko tau nomer gue?

Maaf kak aku lancang
Ini aku yang tadi ngobrol sama kakak, di lorong rumah sakit

Menautkan alis bingung, Filan mencoba mengingat ingat, dan ya, dia tau sekarang.

Ohh kamu, kakak kira siapa

Em- itu kak dompet kakak jatoh
Maaf aku tadi sempet buka, liat kartu identitas kakak dan nemu nomer ini
Maafin aku kak

Filan agak terkejut, segera mengecek saku tempat biasa ia menyelipkan dompetnya, benar saja ia tidak mendapatkan apa apa disana.

Bisa bisanya gue teledor

Iya kak?

Eh enggak,
Makasi udah nemuin dompet kakak
Gatau lagi gimana kalo misalnya bukan kamu yang nemu, tapi orang lain
Mungkin dompetnya udah diambil walau isinya gak seberapa
Tapi itu berharga banget buat kakak, dek

Um- btw kakak diruangan mana?
Biar aku anterin dompetnya

Eh, gausah dek, biar kakak aja yang kesana
Kamu kan lagi sakit juga

Iya kak, aku tunggu

Filan segera bangkit, berjalan keluar, Yugi pun cuek masih fokus kepada layar laptopnya.

Tak butuh lama Filan dapat menemukan gadis tadi di tempat semula, ia tidak berpindah tempat sama sekali dan dapat Filan lihat gadis itu tersenyum ke arahnya.

Filan suka. Senyuman manisnya.

"Kaak!"

Mengelus lembut surai cokelat itu, Filan akhirnya mendapatkan dompet tipisnya kembali.

"Makasi banyak dek, kakak bener bener gatau lagi harus gimana kalau dompet ini ilang, karena ada beberapa uang yang kakak simpen buat kebutuhan sehari hari."

Gadis itu hanya tersenyum, senang, sangat sederhana hanya dengan melihat senyuman bahagia orang yang baru ia temui beberapa waktu lalu.

"Kenapa kamu masih diluar? Ini udah larut malem, sebaiknya kamu kedalem, dek!"

"Enggak kak, aku lebih suka disini, ngeliatin orang orang lewat."

Dari perkataannya saja Filan tahu, gadis ini kesepian. Sejak dari tadi, tidak ada seorangpun yang menemani gadis manis ini selain dirinya.

"Kakak temenin."

"Iya kak?"

"Kakak temenin, kamu sampe tidur, tapi kamu harus kedalem, udara dingin malem gabaik buat kamu,"








Give me your feedback❤

EVANESCENT [ end ]Where stories live. Discover now