"Kuroko-sama aku akan ke Shintaro dulu, kau tunggulah disini" ucap Akashi lalu merapihkan kembali pakaian Kuroko dan pakaiannya.
"Emp wakatta" ucap Kuroko,
Cup
Akashi mengecup kening Kuroko, lalu pergi meninggalkan ruangan.
.
.
.
Tampak di lobi kantor Aomine dan Kise tengah berlari karena telat untuk menghadap Akashi seperti yang di janjikan sebelumnya.
"Oi ayo Kise!
Jangan sampai lebih telat lagi! Aho" ucap Aomine berlari di depan.
"Hai ssu!
Aku tak mau berakhir di tangan Akashicchi ssu.
Seperti orang tuanya Kurokocchi ssu" ucap Kise bertepatan masuk ke dalam kantor dimana Kuroko tengah duduk sembari menikmati vanilla shake.
"Te-tetsu?" ucap Aomine langsung menutup mulut Kise,
"Aku tahu, jadi tak perlu tegang seperti itu" ucap Kuroko santai.
"Ka-kau tahu kalau Akashicchi di balik kematian orang tua mu, dan kau tak melakukan apapun ssu, apa Kurokocchi sudah gila ssu?" ucap kise keceplosan.
BUKKK!!!!
Akashi datang entah dari mana tiba tiba menendang Kise dari belakang, dengan tatapan tidak suka ata apa yang tadi Kise katakan.
"Sadar Akan posisi mu, hmp!" ucap Akashi setelah Kise tersungkur cukup jauh dan Aomine menolongnya bangun dengan tubuh Kise yang tampak masih kesakitan,
"Di dunia ini banyak PENGADILAN, tetapi hanya sedikit yang memiliki KEADILAN,
mereka tak pernah ada saat aku membutuhkan mereka, dan Akashi-san ada untukku saat aku membutuhkannya. (Akashi berjalan mendekati Kuroko)
Lalu apa salahnya aku memilih Akashi-san?" dan Kuroko bersandar di tubuh Akashi yang kini sudah berada di sisinya.
"Aku tahu sejak awal kau adalah sesuatu, hmp" ucap Akashi menciumi rambut Kuroko.
"Jadi Akashi-san, mengapa kau menemui pemuda bernama Furihata Kouki itu?" ucap Kuroko seketika Akashi menjauhi Kuroko.
"Dari mana kau?" ucap Akashi sedikit terkejut.
"Kenapa?
Apa aku tak boleh mengetahuinya?" ucap Kuroko menatap Akashi kosong.
"Kuroko-sama tenangkan dirimu, aku dan Kouki sudah tak memiliki hubungan apa apa?" ucap Akashi mencoba meyakinkan, Aomine dan Kise berjalan mundur keluar ruangan seolah tahu ini bukan hal yang seharusnya mereka dengar.
"Memang aku tidak tahu kau selalu menemuinya?
Biar aku tebak, apa dia pacarmu?
Akashi-san?" ucap Kuroko,
"TETSUYA!?" ucap Akashi akhirnya untuk pertama kali membentak Kuroko dan membuat sang pemilik mata Aquamarine itu ketakutan, tubuhnya gemetar dan mulai berjalan meninggalkan Akashi yang tetap di ruangan ini.
"Kalau kau sudah memiliki orang lain, lalu mengapa kau begitu baik padaku?
Tolong jangan membuat aku salah paham lebih dari ini?" ucap Kuroko tanpa memandang ke belakang.
"SIAL!!" Akashi pun langsung menelepon Atsushi, yang tak pernah menolak perintahnya untuk dibawakan Furihata Kouki padanya.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION NO HANA
Ficção AdolescenteCeritanya adalah kebangkrutan perusahaan Akashi Corps.membekaskan luka yang amat dalam bagi Akashi, alhasil dia harus membuang harga diri nya dan bergabung dengan sepupunya yang seorang Yakuza pemerintah, lalu bagaimana kisah Akashi bida bertemu den...