Part 17

64 8 0
                                    

   Ting..... tong...... ting...tong..... ting....tong.....

   Belum beberapa saat Ia membaringkan Tubuhya tiba-tiba bel rumahnya berbunyi. 

"Siapa yang bertamu tengah malam begini?" Ucapnya sendiri lalu bangun dari posisinya dan melangka turun dari kamarnya.

"Apa mungkin Sowon balik lagi karena suda terlalu larut dan ia takut pulang sendirian?" Tanyanya lagi pada dirinya sendiri sambil berjalan ke arah pintu utama.

   Cekrek....

     Eunha pun terlihat kaget melihat SinB berada di depan pintu rumahnya di tengan malam sambil membawa sesuatu. Eunha yang masih kesal dengannya langsung menutup pintunya kembali.

     "Eonni aku minta maaf.... bisakah kita bicara sebentar saja? aku mohon Eonni buka pintunya aku akan menjelaskan semuanya" Ucap SinB sambil mengetok pintu rumah Eunha.

   "Pulanglah SinB ini sudah larut malam. Aku juga sangat lelah aku ingin istrahat" Ucap Eunha dari balik pintu sambil menahan air matanya.

"Eonni aku tidak akan pulang sebelum menjelaskan semuanya padamu. aku mohon Eonni berikan aku kesempatan untuk menjelaskan semuanya.... Eonni aku mohon buka pintunya." Ucap Sinb yang masih berada di depan pintu sambil menangis mengingat semua kesalahannya hari ini yang membuat Eonni kesanyangannya merasa kecewa terhadapnya.

      Eunha pun merasa sangat kasian pada SinB dan lagi ini sudah tengah malam tidak mungkin ia memaksa SinB untuk pulang sendirian. Ia pun mengalah dan membuka pintu untuk SinB. SinB pun tanpa pikir panjang lagi ia langsung berlari ke arah Eunha dan menjatuhkan bekal makanan yang Maminya titip tadi lalu memeluknya sambil menangis. 

   Eunha pun tak mampu menahan air mantanya lagi yang akhirnya ikut menangis memeluk SinB dengan mengelus punggu SinB berharap itu bisa membuat Sinb merasa lebih tenang. Sinb semakin mempererat pelukannya dan menundukkan kepalanya dibahu Eunha, ia sangat tidak ingin membuat Eonninya kecewa dengan dirinya yang bersikap seperti itu kepada sahabatnya sendiri yang dapat mengakibatkan hubungan persahabatan mereka hancur.

"Eonni maafkan aku... aku tidak bermaksud membuatmu kecewa. Aku tidak bermaksud melukai perasaanmu Eonni. Aku tak dapat menahan diri aku Sendiri untuk tidak melakukannya. Aku dikalahkan oleh rasa kesalku terhadap ucapannya. Aku benar-benar minta maaf Eonni aku tidak ingin seperti itu lagi, aku berjanji Eonni, aku tak akan mengulanginya lagi." Ucap Sinb yang menyesali perbuatannya yang telah mengecewakan Eunha.

"Sudahlah SinB Eonni mengerti. Eonni juga minta maaf jika sikap Eonni menyakiti hatimu" Ucap Eunga masih mengelus-elus kepala SinB agar Sinb berhenti menangis.

"Eonni aku menyayangimu lebih dari sekedar sahabat kecilku. Eonni kau sudah seperti saudara kandungku. Eonni aku benar-benar tidak ingin membuatmu kecewa lagi Eonni" Ucap SinB yang terus menyesali perbuatannya.

"Sudahlah lebih baik kita masuk dan istirahat ini sudah larut malam dan besok kita akan ke sekolah." Ucap Eunha lalu menutup pintu rumahnya.

"Tapi Eonni aku belum menjelaskan semuanya pada Eonni." SinB menahan tangan Eunha yang mengajaknya ke atas kamarnya.

"Sowon sudah mendengar semuanya dari Umji dan ia menceritakan semuanya padaku jadi kau tidak perlu menjelaskan apa-apa lagi yang penting sekarang kau harus berjanji pada Eonni kau tidak boleh mengulangi kesalahanmu ini" jelas Eunha dan Sinb hanya diam lalu menuruti perinta Eunha.

"Eonni... ini ada titipan dari Mami untuk kau makan dan Mami menitipkan salam untukmu" SinB memberikan bekal makanan ke Eunha.

"Mamimu benar-benar tidak capek selalu saja membuatkan bekal" Ucap Eunha lalu mengambil tempat bekal itu dari SinB lalu meletakkannya di dalam kulkas.

My sunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang