Hilang [COMPLETED]

Bagian 3

Selamat membaca:)

"Boleh-boleh kok. Iya kan Dil?" jawab Rina antusias. Senyumku seketika mengembang mendengar ajakan Rafa. Dengan ini mungkin aku lebih bisa dekat dengan keluarga Pratama. Aku hanya mengangguk menyetujui.

Sorenya aku sudah bersiap siap dengan kaos dam celana Lepis yang mungkin sudah terlihat usang tetapi bagiku masih terlihat cantik.

" Mau ke mana kamu nak?. Rapi banget, mau pacaran ya?" tanya ibuku dengan nada yang menggoda. Aku hanya tersenyum malu-malu.

"enggak ah bu. Aku mau main ke rumah temen. Dia orang besar, jadi harus rapi dan bersih . Ya kan bu?" tanya ku. Ibu hanya mengangguk pertanda paham. Aku langsung pamit dan salim dengan ibu.

Aku duduk dibangku taman menunggu Rafa dan Rina.  Akhirnya Rafa datang dan aku belum melihat pertanda Rina datang.
" Rina bilang dia enggak bisa datang. Neneknya yang dari Kanada pulang kesini" Ucap Rafa. Aku langsung mengangguk.

" Yaudah yuk. Kita pergi sekarang. Keburu telat ntar." Ajak Rafa sambil menarik pergelangan tanganku hingga badanku terhuyung ke belakang. Aku melihat tanganku yang di genggam oleh Rafa.

"Biar lo enggak ilang" jawab Rafa seakan mengerti apa yang aku pikirkan.

Sekarang aku sudah berada dirumah Rafa. Rumahnya begitu besar hingga aku mungkin bisa tersesat jika tidak memakai peta.
"Rafaaaa.. Dimana kamu nak?. Katanya mau bawa temen cewek kesini tapi mama nggak liat" ucap Mama rafa menuruni anak tangga.

" Aku disini ma" ucap Rafa membawa nampan berisi minuman ketempat dimana aku duduk.

Aku langsung berdiri menyambut kedatangan mama Rafa. Aku ingin menyambut tangannya untuk salim. Mama Rafa menyambut tangan ku dengan tatapan yang tidak sudi.

" Dimana calon menantu mama" tanya Mama Rafa to the point. Aku langsung terkejut pikiran melayang entah ke mana. Rafa membawaku kemari dengan tujuan tertentu?

Pikiran ku kalang kabut. Disela sela pikiran aku langsung tersenyum. Ternyata Rafa memiliki perasaan yang sama kepadaku. Berarti cinta ku tak bertepuk sebelah tangan.