Mulai

10 3 0
                                    

Seminggu kemudian, mereka bertujuh menuju bandara bersama. Mereka merasa sangat lega karena tidak ada para fans yang mengganggu. Liburan mereka ini benar-benar rahasia, hanya member unit lain yang mengetahuinya.

2 jam kemudian, mereka tiba di bandara Narita. Sebuah mini bus berwarna putih telah menunggu mereka di pintu keluar. Mereka memastikan mini bus itu dengan foto yang dikirimkan oleh staff karena khawatir mereka salah mobil.

Setelah memeriksa, mobil itu memang sama dengan yang difoto. Mereka disiapkan mobil karena mereka tidak tahu bagaimana caranya menyewa mobil di Jepang.

"Apa kita akan mengendarainya sendiri?" Tanya Mark tiba-tiba dengan wajah bingungnya.

"Tunggu sebentar. Itu tidak mungkin, kan? Kita tidak ada yang punya SIM Jepang. Mana bisa sembarangan mengendarai mobil." Celetuk Jisung.

"Saya akan mengantar anda sekalian." Tiba-tiba terdengar suara dari sisi kanan mobil itu. Para member yang berkumpul di depan mobil terkejut dat terlompat ketika melihat sesosok pria tua dengan jas dan celana hitam serta kemeja putih berdiri di dekat mereka. "Halo apa kabar. Saya Nakajima Shinzou yang ditugaskan oleh manajer anda sekalian untuk menjadi supir kalian menuju Osaka." Ujar pria itu sambil membungkuk sedikit.

"Oh~ Halo." Para member membungkuk bersamaan. Beberapa detik kemudian, mereka memasukan koper ke mobil tersebut satu persatu. Setelah itu mereka masuk ke dalam mobil dan duduk dengan tenang.

Ketenangan berakhir ketika Haechan bersuara. "Bukankah kita seharusnya mengajak Shotaro?"

"Lebih baik Yuta-hyung dia kan dari Osaka." Balas Chenle.

"Kalau ada Yuta-hyung, dia akan terus dengan Mark-hyung dan melupakan kita." Jeno ikut bersuara.

Semua tertawa bahkan orang yang disebutkan oleh Jeno. "Mau main Baskin Robbins?" Tanya Renjun tiba-tiba di tengah tawa.

"Oke, mulai dariku lalu Mark-hyung setelah itu Jisung, Chenle, Injun, Jaemin, Jeno." Ujar Haechan. Para member setuju dan memulai permainan.

Permainan berakhir di Jaemin. Dia pun harus melakukan aegyo sebagai hukuman. Renjun mulai pura-pura muntah padahal Jaemin belum memulai aegyo-nya. Saat memulai aegyo, para member lain mulai pura-pura muntah. Melihat itu, Mark tertawa terbahak-bahak.

Setelah itu, mereka tertawa bersama. Tanpa sadar, mereka telah tiba di Osaka. Mereka langsung melihat keluar jendela saat supir mengatakan mereka hampir tiba di kastel Osaka.

Bunga-bunga Sakura bermekaran mulai terlihat. Mereka terkagum-kagum dengan keindahan pemandangan di luar kendaraan mereka, padahal pemandangannya tidak jauh berbeda dengan tempat asal mereka.

Beberapa menit kemudian, mereka tiba di kastel Osaka. Satu persatu mereka turun dari mobil. Chenle yang sangat bersemangat berlari sambil sedikit melompat riang menuju ke kastel Osaka.

Mark dan Jeno mulai menyalakan kamera kecil yang diletakkan di sebuah tongkat untuk memvideokan kegiatan mereka. Sedangkan Jaemin menyiapkan kameranya untuk memotret. Baru turun dari mobil, dia langsung memotret kastel Osaka yang belum terlalu tampak.

Chenle yang sudah duluan menuju kastel Osaka berhenti untuk melihat bunga sakura yang berada di tepi jalan. Jisung yang berhasil menyusul langsung menghampiri Chenle dan merangkulnya.

"Diam di sana, aku akan memotret." Jaemin langsung bersiap memotret Chenle dan Jisung. Chenle dan Jisung tentunya langsung berpose.

Member lainnya ikut berpose di sebelah Chenle dan Jisung hanya Jaeminlah yang tidak ikut berfoto Karena dialah fotografer-nya.

"Mau saya fotokan anda sekalian bertujuh?" Tanya tuan Nakajima yang berdiri di belakang Jaemin.

Jaemin sedikit terkejut karena tiba-tiba mendengar suara dari belakang. Dia pun bersuara setelah sadar bahwa orang itu adalah supir yang tadi, "Apa tidak merepotkan?"

"Tidak sama sekali." Balas tuan Nakajima.

Jaemin pun melepaskan kamera dari lehernya dan memberikannya pada tuan Nakajima. "Tinggal menekan ini saja." Ujar Jaemin sambil menunjukkan sebuah tombol. Kemudian, dia pun menuju member lain dan mulai berpose.

Tuan Nakajima mulai memotret mereka layaknya profesional. Jaemin sedikit terkejut melihat keahlian tuan Nakajima dalam memegang kamera. Setelah melihat hasilnya, dia sangat kagum karena hasilnya bagus. "Anda luar biasa bisa mengambil gambar seperti ini." Pujinya.

"Tidak perlu memuji saya. Saya hanya melakukan yang terbaik agar anda sekalian senang." Balas tuan Nakajima.

Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju kastel. Satu persatu member difoto oleh Jaemin dengan latar kastel Osaka. Saat giliran Jaemin, dia kembali memberikan kameranya pada tuan Nakajima. Setelah Jaemin selesai, mereka kembali berfoto bersama.

Akhirnya mereka kembali ke mobil setelah sedikit memvideokan pemandangan kastel sambil berkomentar. Mereka melanjutkan perjalanan menuju tempat utama, yaitu Kyoto.

Di mobil mereka bercerita tentang banyak hal untuk menghilangkan kebosanan. Chenle yang terlihat lelah terlelap di sebelah Haechan. Haechan pun menjahilinya dengan memvideokannya. Sedangkan Jisung memotret Chenle yang sedang terrtidir dengan ponselnya.

Menjelang malam, mereka tiba di penginapan yang berada di Kyoto. Mereka pun menurunkan koper dari mobil.

"Selamat menikmati liburan di Kyoto." Tuan Nakajima membungkuk kepada mereka bertujuh kemudian masuk ke mobil. Para member balas membungkuk dan mengucapkan terima kasih.

Mobil tersebut melaju pergi. Mereka masuk ke penginapan setelah beberapa detik hanya berdiri terdiam.

Dengan ramah, mereka disambut oleh pemilik penginapan. Langsung saja mereka diantarkan ke kamar mereka yang berupa ruangan besar beralaskan tatami dengan 7 futon yang sudah digelar di tengah ruangan.

Setelah menyusun koper, mereka satu persatu mandi kemudian makan malam. Mereka tidur dengan nyenyak setelah perjalanan yang cukup melelahkan.

Esok paginya mereka bangun dan bersiap untuk menjelajah Kyoto. Mereka memakan sarapan yang sudah disiapkan kemudian berangkat dengan berjalan kaki.

Tibalah mereka di gang dengan deretan toko yang sepi. Mereka bersenda gurau mengatakan bahwa tempat itu di malam hari biasanya akan muncul di film horor dan akan ada hantu yang muncul dari salah satu toko.

Namun, tiba-tiba sebuah anak panah meluncur dari atas dan mengenai salah satu member.

"JENO-AH!" Haechan, Renjun, Jaemin, dan Mark sontak berseru. "JENO-HYUNG!" Begitu juga Jisung dan Chenle.

Anak panah itu mengenai dada kanan Jeno. Di tengah terkejutan itu, senyuman tiba-tiba saja merekah di wajah seseorang.
.
.
.
Wah gela sih ini. Author benar-benar kerja keras bikin ini karena setiap nulis selalu aja rasa bersalah ataupun hal lainnya. Maafkan jika part ini aneh seaneh-anehnya karena Author sendiri memang aneh, harap dimaklumi.

Jika ada yang menyukai FF ini, harap meninggalkan jejak entah itu komentar ataupun tanda bintang agar Author mengetahui seberapa banyak orang yang menghargai karya Author ini. Terima kasih telah membaca.

See you next time

HOLIDAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang