Dorm Dream yang biasanya tidak ramai kini penuh dengan kebisingan terutama di dapur. Renjun sedang memasak ramyeon dan Jaemin mengurus tteokbokki. Jisung yang tidak tahu harus melakukan apa hanya memerhatikan dari belakang para hyung-nya. Sedangkan Jeno sibuk memainkan ponselnya di atas sofa yang berada di ruang tamu.
Beberapa menit berlalu, ramyeon dan tteokbokki telah siap untuk disajikan. Ditengah penyiapan meja, pintu depan terbuka dan masuklah seseorang, "Halo!" Sapanya dengan suara lumba-lumba, ciri khasnya. Tentunya orang tersebut adalah tuan muda Zhong Chenle.
"Chenle-ah, cepat bantu menyusun gelas di meja." Jisung yang mendengar suara khas tersebut tanpa menoleh ke pintu langsung bersuara sambil meletakkan sumpit di meja.
"Ei, aku baru datang dan kau langsung menyuruh-nyuruhku." Chenle mendekati Jisung dan merangkulnya dengan tangan kiri. Jisung pura-pura mengaduh agar dilepaskan, dan akhirnya dia pun dilepaskan.
Chenle langsung menuju dapur dan mengeluarkan 7 gelas wine dari lemari dan membawa 2 di masing-masing tangannya dan meletakkannya di meja makan. Dia kembali lagi ke dapur dan mengambil 3 gelas dan diletakkan di meja makan yang sama. Setelah itu, dia merapikannya dengan meletakkannya sesuai letak sumpit.
Renjun datang ke meja dapur sambil membawa panci alumunium yang berisi ramyeon berkuah merah sedikit kental. "Jeno-ah. Berhentilah bermain." Jaemin menyusul sambil membawa tteokbokki yang juga berkuah merah di atas sebuah piring keramik putih yang tidak terlalu besar.
Jeno hanya menurut dan akhir juga ikut bergabung di meja makan dan langsung mengambil tempat. "Halo, semua!" Sapaan kembali terdengar dari pintu depan. Seseorang dengan topi hitam berlambang EXO berwarna putih masuk dengan senyum merekah.
Chenle langsung berlari ke arah orang itu dan mencubit pipi kirinya. "Ini dia bayi kita baru datang, Mark-hyung!" Setelah puas mencubit, Chenle langsung ke belakang Mark dan digendong olehnya.
"Haechan belum datang?" Mark menurunkan Chenle di salah satu kursi yang ada di meja makan. Kemudian di mengeluarkan ponselnya dia mencari kontak seseorang dan menghubunginya.
Setelah beberapa saat, seseorang mengangkat panggilan tersebut. "Sedang di jalan. Sebentar lagi sampai." Ujar sang penerima panggilan. Panggilan tersebut langsung terputus
Mark terkejut dengan terputusnya panggilan tersebut sedangkan yang lainnya tertawa terbahak-bahak bahkan mereka tidak tahu apa yang dikatakan oleh penerima panggilan tersebut.
Tentunya mereka tertawa karena Hyung tertua mereka membuat wajah bingung yang sangat lucu. Mark benar-benar tidak menyangka panggilannya tersebut akan berakhir dalam hitungan detik tanpa perkataan apapun darinya.
Akhirnya, anggota terakhir tiba dengan rambut yang sedikit berantakan. Dia terlihat seperti orang yang baru saja bangun padahal sudah siang bahkan menjelang sore.
"Kau baru bangun tidur?" Tanya Mark yang kini sudah duduk di sebelah Chenle, bersiap untuk makan.
Tanpa menjawab, Haechan langsung memeluk Mark dari belakang dan meletakkan dagunya di bahu kanan Mark. Dia menutup kedua matanya dan mengangguk pelan.
Mark mendorong kepala Haechan agar menjauh darinya. Setelah menjauh, Mark pun mengambil piring kecil yang ada di depannya dan juga sumpit kemudian mengambil ramyeon dari panci diikuti oleh member lainnya kecuali Haechan yang baru menuju ke tempatnya.
Mereka bersulang singkat lalu langsung menyeruput ramyeon tersebut dengan piring kecil sebagai penampung agar tidak tumpah. Mereka pun makan makanan yang tersaji dengan lahap.
"Jadi, bagaimana liburan kita?" Tanya Mark di tengah acara makan mereka.
"Kita benar-benar hanya boleh Kyoto?" Balas Jisung yang kemudian mengambil tteokbokki.
"Walaupun tanpa staff, kita tetap saja dibatasi untuk berpergian." Ujar Chenle yang baru saja menyeruput ramyeon.
"Daripada kita tidak tahu harus kemana. Lagipula, aku juga ingin mengunjungi makam seorang anak perempuan yang usianya kira-kira 7 tahun ketika kita konser di Osaka. Dia meninggal sehari setelah menonton konser kita. Kudengar dia dimakamkan di Kyoto. Jadi, mari kita kunjungi makamnya." Ujar Mark.
Mereka hanya mengangguk karena mulut mereka tidak bisa berkata akibat penuh oleh makanan. Setelah itu, hanya terdengar suara makanan yang sedang dikunyah di ruangan tersebut.
Selesai makan, mereka bermain batu gunting kertas untuk menentukan siapa yang akan mencuci piring. Setelah beberapa kali, akhirnya 2 orang kalah, mereka yang memasak sebelumnya. Mereka melakukan batu gunting kertas dan akhirnya Jaemin berteriak penuh kemenangan. Renjun lah yang harus mencuci semua piring kotor.
Selagi Renjun mencuci piring, member lain berkumpul di sofa dan Mark menyiapkan kertas kosong dan pulpen di atas meja kecil di depan sofa. Dia memutar-mutar pulpen tersebut dengan jari-jari di tangan kanannya.
"Hyung lama sekali seperti siput. Kita mulai saja duluan." Chenle mulai menggoda Renjun yang masih mencuci piring.
Renjun langsung menampung air dari keran dengan tangan kanannya kemudian dia menyemburkannya ke sofa yang tidak terlalu jauh dari tempatnya. Mark langsung melindungi kertas yang sudah terkena beberapa tetes air.
Beberapa saat setelah semburan air tersebut, mereka akhirnya mendiskusikan rencana liburan mereka.
"Bukankah kita harus mampir dulu ke kastel Osaka untuk melihat bunga sakura. Minggu depan atu kan musim semi di sana. Kita bisa berfoto dengan latar kastel Osaka dan bunga sakura." Jaemin akhirnya berkata.
"Benar. Kita harus ke sana." Mark langsung menuliskan poin pertama yaitu 'kastel Osaka'. Kemudian berlanjutlah ke poin-poin berikutnya yang diakhiri dengan poin 'pergi ke makam' setelah diskusi yang cukup panjang.
"Jadi, sudah beres, kan? Tidak ada yang mau diubah?" Ujar Mark.
"Tidak." Balas member lainnya.
Seseorang mengeluarkan ponsel dan memotret kertas berisi tempat tujuan liburan mereka. "Untuk apa difoto?" Tanya seorang member.
"Agar masih ada cadangan jika kertasnya hilang." Jawab sang pemotret.
"Mark-hyung harus menyimpannya baik-baik." Ujar Chenle.
"Iya iya." Mark melipat kertas tersebut menjadi 2 bagian dan memasukannya ke dalam tas ranselnya.
Perencanaan mereka selesai, hanya tinggal menunggu hari keberangkatan mereka yang tersisa seminggu lagi.
.
.
.
Yuhu! Part 1 beres. Silahkan nantikan part selanjutnya dan jika ada saran dan masukan langsung tulis di kolom komentar.See you next time!
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLIDAY
FanfictionNCT Dream, melakukan liburan bersama dengan seluruh anggotanya. Selain kelengkapan member, yang membuat perjalanan mereka istimewa adalah tidak adanya para staff maupun manajer yang menemani mereka. Dengan 2 kamera mini untuk merekam segala kegiata...