|07|- ✧Phobia

47 10 17
                                    

Hiks, m-maafin Taehyun Hyung. T-tolong lepasin Taehyun.”

Pemuda bersurai hitam tersebut terkekeh melihat bagaimana menyedihkannya wajah Taehyun—pemuda yang memohon ampun kepadanya.

Diangkatnya dagu pemuda bersurai blonde tersebut. Dia tersenyum sinis, “Kau tau? Aku adalah seseorang yang tidak dapat berkata kasar. Tapi, aku dapat melakukan hal kasar. Apa kau mengerti hmm?”

Taehyun mengangguk mengerti, “I-iya Hyung. Taehyun mengerti. Taehyun paham maksud Hyung. Tapi, bisakah Hyung lepaskan Taehyun?”

Pemuda itu mengeluarkan smirknya dan meludahi wajah tampan Taehyun. “Cuih, sudah cacat. Berpenyakitan, sekarang kau memerintah?”

Taehyun menggeleng lemah,“Tidak Hyung. Taehyun sama sekali tidak memerintah. Taehyun hanya meminta Soobi—”

PLAK!

Tamparan keraw Taehyun dapatkan di pipi sebelah kanannya. Taehyun yang sudah pada dasarnya lemah akibat siksaan yang didapatkannya sebelumnya pun terduduk di lantai.

Darah segar keluar dari mulut Taehyun. Sedangkan pemuda yang dipanggil Hyung tersebut berjalan mendekat dan menarik kerah baju Taehyun. Ia hempaskan beberapa kali tubuh kecil dan kurus tersebut.

“Enyahlah kau! Sudah kubilang untuk jangan pernah memanggil namaku bukan?! Aku tidai ingin kau memanggil nama indahku dengan mulutmu itu! Sudah cukup kau memanggilku Hyung atas permintaan adikku!”

Choi Soobin, pemuda bertubuh besar juga berisi. Pemuda berdarah dingin keturunan kasta bangsawan Choi bagian atas.

Taehyun memejamkan matanya. Ia sudah tidak kuat lagi. Jika dia akan mati hari ini pun ia tidak akan masalah. Taehyun ikhlas dengan takdirnya itu.

Kreat!

Wah, r-ASTAGA APA YANG KAU LAKUKAN PADANYA?! HEI LEPASKAN DIA!”

Taehyun membuka matanya yang sebelumnya terpejam. Lehernya terasa sakit, namun, dengan perlahan ia menoleh ke arah pintu.

Disana, terdapat seorang gadis berkuncir dua sambik memakan permen lolipop di tangannya. Dia menjatuhkan permen tersebut ke tanah.

Taehyun tau, ia pasti sangat terkejut melihat ini. Sedangkan Soobin, dia sama terkejutnya dengan gadis itu. Hanya saja alasannya yang berbeda.

Langsung saja Soobin melepaskan Taehyun. Tubuh lemah itu jatuh begitu saja.

Krak—!

Gadis tersebut langsung terduduk dan menangis histeris ketika mendengar bagaimana tulang rusuk belakang Taehyun berbunyi. Sedangkan Taehyun sendiri, pemuda itu sudah memejamkan mata. Sedikit meringis ketika tubuhnya terhempas ke tanah.

Rasa sakit di seluruh tubuhnya perlahan menghikang seiring penglihatannya menghitam. Sedangkan gadis berkuncir dua tersebut menutup mulutnya tidak percaya.

“AAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!”

+x+

Syok berat itulah yang dirasakan olehku saat ini.

Kepalaku terasa pening mengingat bagaimana tubuh lemah itu dihempaskan begitu saja ke tanah hingga menimbulkan suara benturan keras.

Sadis.

Satu kata yang dapat mewakili bagaimana perlakuan pemuda bersurai hitam tersebut. Aku tidak mengetahui siapa namanya.

『 Dearyun 』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang