❤ PART : 7 || PERTEMUAN KELUARGA ❤

15 2 0
                                    

Sepertinya musim bunga akan segera tumbuh pada hati Alena dan juga Valdi.

Hari begitu saja menggantikan dirinya untuk terus memberi kabar bahagia.

Saat pengakuan tiba-tiba tersebut. Alena dan juga Valdi memikirkan hal yang sama. Haruskah mereka memiliki perasaan yang sama? Atau mungkin berbeda? Hanya merekalah yang tahu segala ketentuan hatinya.

Alena yang sedari tadi hanya memukul-mukul kepalanya karena frustasi dengan sikapnya. Sedangkan Valdi berusaha untuk tidak memikirkan ucapan Alena itu, namun saat ingin fokus ia selalu terbayang perkataan Alena.

Memang benar, ketika seseorang merasakan jatuh cinta, diri mereka seolah-olah dilanda kebingungan. Keresahan yang luar biasa.

"Len. Berly mencarimu. Keluarlah dari kandangmu." ujar Ibunya sembari mempersilahkan masuk Berly.

Alena pun dengan terpaksa harus keluar. Berly akan teriak seperti waktu memanggil nama Valdi di tempat ini jika ia tidak keluar.

Wajah datar menghiasi kecantikannya. Namun tak dapat mengalahkan kecantikan Song Hyeo Kyo.

"Hai Berly." sapa Alena, menunjukkan apa adanya penampilannya itu.

Berly terkejut. Bahkan Ibunya pun terkejut melihat berantakannya Alena.

"Kau sehat Len?" tanya Berly yang langsung mendekat pada Alena.

"Sudah. Jangan bertanya." sambar Alena cepat.

"Kau seperti orang gila Len. Style barumu keren." kagum Berly sembari bercanda.

Alena hanya menatap pasrah Berly.

"Apa rencanamu pagi ini?" tanya Berly.

Ibunya Alena pun membawakan makanan ringan untuk disajikan pada tamunya.

"Hm!" Alena hanya terdiam.

Ia pun menyeret Berly ke dalam kabarnya.

"Apa yang harus aku lakukan Berly?" rengek Alena meraung.

Kemudian Alena membagi ceritanya pada Berly. Berly pun hanya mebelan ludah sebelum ingin pingsan. Ia pun mengelus halus pundak Alena dan memeluknya.

"Su-sudah Len. Kau harus biasa saja." Berly berusaha menenangkan Alena yang masih frustasi itu.

"Kau sudah sarapan?" tanya Alena kemudian.

"Aku sudah. Kita jalan-jalan saja. Aku bosan di rumah. Ibuku juga sedang pergi." curhatnya sambil meraih ponsel Alena.

Kebiasaannya adalah selalu mengecek ponsel Alena.

"Baiklah. Aku mandi dulu. Rasanya ini lebih sulit dari mata pelajaran dosen." celetuk Alena meremas jemarinya.

💙
💙
💙

Valdi yang masih berkutik didepan layar laptopnya sedang mengerjakan sesuatu dari dosennya.

Ponselnya pun berdering. Telfon dari Reyno. Ia pun meraih dan malah tidak menerima telfon tersebut.

"Sial!" umpat Reyno kesal.

"Ada apa?" tanya Rico yang sedang berbaring di tempat tidur.

"Valdi tidak menerima telfon dariku. Dia menolaknya." Reyno pun melepar ponselnya ke kasur.

"Kau seperti tidak mengenalnya saja. Aku jamin dia sedang didepan layar laptopnya. Kau tahu dia pekerja keras." sela Rico terkekeh.

"Aku berpikir, Valdi hanya akan berpicara dengan Tuan Limbat. Mereka cocok sekali sebagai Ayah dan Anak." celetuk Rico.

MY FEELING || 🗯 ON GOING 💨 Hiatus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang