"Aku menyesali semuanya. Maafkan aku, karena terlambat menyadari." ㅡNam Jaemin
.
.
.
.
.
Happy Reading!
Seorang pemuda berumur kepala tiga terlihat seperti mondar-mandir menyimpan berkas diruang kerjanya, seakan mencoba menghindari seorang wanita paruh baya yang telah melahirkannya, "Jangan memaksaku eomma, dia sama sekali bukan tipeku" kesal pemuda itu pada sang ibu. Namun, semakin putranya itu menolak, sang ibu justru semakin gencar untuk menjodohkan putranya dengan seorang gadis berdarah campuran Korea-Kanada.
"Kau akan menyukainya nanti nak, aku yakin. Dia gadis yang baik dan penurut, dia pasti bisa dengan cepat membuatmu jatuh cinta" jelas sang ibu bersikukuh.
"Tidak. Eomma, tidak 'kah kau mengerti? Aku memiliki kekasih, aku mencintainya tapi eomma malah memintaku menikahi gadis lain yang sama sekali tidak ku kenal. Sudahlah eomma, aku lelah" pemuda itu berjalan menuju pintu keluar, berniat meninggalkan sang ibu yang ia harap akan mengerti bagaimana perasaannya.
"Nam Jaemin! Berhenti atau aku akan benar-benar kecewa padamu" gertak sang ibu yang membuat pemuda bernama Jaemin itu terdiam. Ia menoleh, melihat mata sang ibu yang sudah basah dengan air mata. Jaemin menghela napas panjang, berjalan mendekati ibunya yang sedang duduk disofa panjang dekat meja kerjanya. Jaemin berlutut, memegang jemari ibunya dengan erat, "Eomma, kumohon mengertilah. Bagaimana bisa aku meninggalkan kekasihku? Itu pasti menyakiti perasaannya eomma"
Jaemin sungguh kebingungan.
"Kekasihmu bahkan bukan gadis yang baik Jaemin" telak sang ibu. Jaemin menatap ibunya dengan tatapan tidak mengerti, "Apa yang eomma bicarakan? Jangan sembarangan eomma, dia benar-benar gadis yang baik"
"Kamu itu ceroboh, kamu bahkan tidak mengetahui begitu dalam kehidupan kekasihmu, nak. Kelakuan sebenarnya dari kekasihmu adalah salah satu poin eomma ingin menjodohkanmu. Dan kebetulan, aku menemukan gadis yang sangat cocok untukmu, aku juga sudah mencari tahu tentang kehidupannya, karena itu aku tidak khawatir salah memilih calon istri untukmu. Tolong dengarkan eomma, percaya pada eomma dan menikahlah dengan gadis pilihan eomma"
Jaemin menggeleng pelan, "Tidak. Aku tidak mau. Aku mencin--"
"Kamu tidak akan pernah bisa bersama dia setelah mengetahui kebenarannya Jaemin, tidak akan pernah bisa" ujar Tiffany dengan gemetar. Jaemin masih tidak mengerti apa yang dibicarakan ibunya tentang kekasihnyaㅡ Heejin.
"Kamu saudara sesusu dengan Heejin."
Diam.
Jaemin diam seribu bahasa.
Tidak mungkin.
Jaemin benar-benar menatap kosong kearah Tiffany.
"Dulu, eomma tidak bisa menyusui Jaemin. Sampai suatu hari ada seorang perempuan yang baru saja melahirkan, sama seperti eomma, ia menawarkan bantuan untuk menyusuimu. Dan dia adalah ibu dari Lee Heejin, kekasihmu. Kamu bisa mencintainya, tapi kamu tidak bisa menikahinya. Lagi pula, Heejin tidak sebaik yang kamu lihat. Dia bekerja di sebuah bar, melayani banyak laki-laki yang tidak jelas asal usulnya, eomma tidak ingin kamu bersama perempuan seperti itu."
"Cukup eomma, aku tidak mau dengar lagi." Jaemin bangkit, kali ini ia benar-benar meninggalkan Tiffany sendirian diruang kerjanya. Sejujurnya, Tiffany pun tidak tega untuk memberitahu kebenaran yang baru saja ia katakan pada anaknya, namun kekeras kepalaan Jaemin membuatnya mengatakan semua itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Dream (ONESHOOT)
Fiksi PenggemarBagaimana rasanya mencintai seseorang dalam waktu yang sangat lama, tetapi tak bisa memilikinya?. Pernah memiliki namun, akhirnya memilih melepaskan dan membiarkannya pergi bersama yang lainnya. Cha Sera, gadis berumur tujuh belas tahun yang merasak...