Sudah Milik Rangga

49 18 5
                                    

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN FOLLOW

IG annisa_laylia, laelatulkomariyah

Follow wp ku dan lleaam

Puncak tertinggi mencintai adalah mengikhlaskannya bahagia dengan orang lain yang dia sayangi,meskipun sakit begitu menyayat perih,

•~ Kacamata ~•

Sesuai janji bukan janji sih lebih tepatnya menuruti permintaan Hafizhah, Afreza mengantarkannya ke rumah Rangga untuk mengembalikan hodie milik Rangga.

"Gue kira Loe nggak bakalan anterin gue Af," kata Hafizhah.

"Gue kan udah bilang mau tadi meskipun dengan paksaan"timpal Afreza malas.

Hafizhah mendengus kesal, bisa bisanya Afreza berkata demikian,"Nggak ikhlas nih?"

"Ikhlas lahir batin, lumayan juga gue dapat pahala"jawab Afreza berjalan mendahului Afreza.

Hafizhah akhirnya mengekori Afreza dari belakang, berjalan menuju mobil. Ia mencium hodie milik Rangga berkali-kali takut baunya tidak wangi. Masa iya, dirinya meminjam hodie bersih dan wangi ketika dikembalikan malah sebaliknya.

Setelah beberapa menit menempuh perjalanan mereka sampai di rumah Rangga, Hafizhah dengan semangat turun dari mobil Afreza, motornya ia tinggal di sekolah.

Tokk... Tok....

"Assalamualaikum,"salam Hafizhah dan Afreza bersamaan.

"Waalaikumussalam,"jawab seseorang wanita yang diketahui ibu dari Rangga.

"Tan Rangga ada kan?" tanya Afreza akrab karena dia sering main kemari.

"Ada, ayo masuk"jawab ibu dari Rangga mempersilakan.

Hafizhah hanya mengikuti langkah Afreza, ia pun hanya ikut duduk ketika Afreza duduk,Hafizhah mengetuk-ngetukkan jarinya di atas tas miliknya. Ia pun sesekali melirik ke atas melihat kesana kesini keadaan rumah Rangga.

"Af,"panggil Hafizhah.

"Naon?"jawab Afreza dengan pandangan tertuju pada gawainya.

"Af,"panggil Zahra lagi.

"Hmm"

"Af, orang jawa passwordnya"panggil Zahra jengah.

"Dalem sayang"jawab Afreza terkekeh sambil memandang Zahra dengan mulut yang sudah mengerucut.

"Apaan sih Zhah, manggil manggil mulu"gerutu Afreza.

"Loe udah sering main ke sini ya?kayanya akrab banget sama tuh ibunya Rangga"tanya Zahra.

"Seringlah, kan Rangga sahabat gue"jawab Afreza disambut anggukan oleh Zahra.

"Namanya siapa?"tanya ibu dari Rangga yang datang sambil membawa dua gelas berisi es jeruk dan makanan ringan.

Hafizhah tersenyum dan menjawab,"Hafizhah tante"

"Ko bisa sama Afreza?"tanya ibu Rangga penasaran.

Hafizhah langsung mengangguk, "Saya sama Afreza udah temenan dari kecil, dia pengganti ayah untuk saya tan,"

"Mmmm.. Maaf yah,"kata ibu Rangga merasa bersalah.

"Nggak papa tan,"ujar Hafizhah.

"Santai aja tant, udah biasa kok kita,"kata Afreza kali ini.

Afreza memang dikenal seperti itu, ia selalu menutup diri untuk perempuan. Jika Hafizhah bertanya "Af kenapa sih lo nggak punya pacar?" Jawaban Afreza selalu, "Kalau gue punya pacar nanti lo nggak keurus," Apa iya Hafizhah menjadi beban hidup untuk Af?

KACAMATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang