Af, lo baik banget

152 35 58
                                    

JANGAN LUPA VOTE!!! KOMEN!!! FOLLOW!!!

Holla Kacamata is back, ada yang nunggu?

Lo itu beneran pengganti ayah Af,

•~ Hafizhah Humairah Firdaus ~•

Pagi membawanya pergi, petang membawanya kembali. Ungkapan yang sungguh pas disematkan untuk para pelajar sekolah tingkat akhir, menikmati masa sekolah yang nantinya akan menjadi kenangan yang katanya bagi sebagian orang sulit untuk dilupakan.

Seperti kali ini,  di sebuah sekolah terlihat Laki-laki berbadan tegap membawa beberapa buku tebal yang akan dikembalikan ke perpustakaan, ia tampak begitu kesulitan membawanya hingga bukunya jatuh ke lantai. Sangat tidak beruntung kali ini, ia mendengus kesal sembari berjongkok dan memunguti bukunya. Sesekali mengatur nafasnya yang memburu karena lelah, bayangkan saja jarak antara kelasnya dan perpustakaan cukup jauh tentu banyak tenaga yang ia keluarkan ditambah tingkat harus meningkatkan kesabarannya karena bukunya jatuh secara bersamaan, sial sekali hari ini memang.

“Lo kenapa sih Af, bawa buku aja jatuh,”celetuk seorang gadis seumuran dengannya yang kini dengan sigap membantunya memunguti buku yang jatuh.

“Berat,” jawabnya singkat dengan wajah yang masam tanpa memandang gadis di depannya, rasanya mulutnya tak mau mengeluarkan kalimat panjang lebar cukup satu kata. Sesuai dengan julukan untuknya si irit bicara, meskipun sebenarnya jika berbicara dengan gadis ini ia tidak begitu irit berbicara dan bahkan tidak bersikap dingin.

Namanya Yusuf Afreza Al Malik, laki-laki berbadan tinggi, dan berkulit langsat. Bisa dibilang ia adalah most wanted di sekolahnya sekarang, si dingin dan irit bicara ini sangat teguh dengan agamanya, ia rajin beribadah. Tak ayal ia digadang-gadang menjadi lelaki idaman. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya memang, itulah Afreza memliki paras yang memikat seperti ayahnya yang sebagai dokter ternama di kotanya, memiliki sifat yang lembut seperti Ibunya. SMA terbaik Dharma Bakti pun mampu ia taklukan. Kepintarannya memang di atas rata-rata, Ia sekarang duduk di kelas dua belas MIPA satu.

“Laki-laki itu harus kuat," kata Hafizhah mengangkat kedua tangannya seperti menunjukkan ototnya setelah membantu Afreza memunguti buku yang jatuh satu persatu.

“Terserah,” tanggap Afreza tak peduli nyatanya memang buku yang dibawanya berat karena ukurannya yang besar dan tebal.

Hafizhah Humairah Firdaus, gadis cantik bertubuh mungil yang senang menjahili Afreza. Hafizhah satu sekolah dengan Afreza, awalnya ia tidak mau jika harus dengan Afreza namun karena almarhum Ayahnya menginginkan agar dirinya tetap aman jadilah terpaksa Hafizhah satu sekolah dengan Afreza. Hafizhah dan Afreza adalah dua insan manusia yang sulit dipisahkan, bisa dibilang seperti saudara tapi bukan, mereka hanya sebatas sahabat. Jika dilihat dari sudut pandang Afreza mungkin mereka dekat karena amanah dari mendiang Ayah Hafizhah untuk selalu ada bagi Hafizhah. Masih terlihat di otak Afreza saat Hafizhah menangis meraung meratapi kepergian Ayahnya oleh karena itu Afreza selalu bertekad menjaga Hafizhah.

Setelah memunguti bukunya Afreza kembali melanjutkan perjalanannya tanpa memberikan satu katapun untuk Hafizhah yang sudah bersedia membantunya memunguti buku, karena kesal Hafizhah mengejar dan mensejajarkan langkahnya dengan Afreza yang jelas lebih panjang dari pada langkah Hafizhah.

Raut wajahnya masam membuat Afreza menghela nafasnya dan menghentikan langkahnya melirik gadis di sampingnya jengah, "apa?” tanyanya singkat tanpa menatap Hafizhah sama sekali. Sebenarnya Afreza tak mau menanggapi Hafizhah yang mengikutinya, tapi nanti bisa-bisa sahabatnya ini merajuk karena sangat sulit untuk membujuknya nanti.

KACAMATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang