Curiga dengan Rangga

50 17 7
                                    

Jangan lupa vote, komen dan follow

Kalau lupa coba inget inget...

Hahahay temen gue juga jgn lupa di pollow nih lleaam

Sahabat itu loe, gue, akan menjadi kita, ihh geli sumpah demi apa, bagi gue cukup jadi apa adanya jangan jaim iya nggak?

~ Galang Mahendra sahabat Afreza dan Rangga masih waras kok, nggak gila, bukan teman laknat juga ~

Hafizhah sedang menikmati masa bahagianya sebagai pacar barunya Rangga, sedangkan Afreza sedang menatap sendu di balik rak-rak buku perpustakaan, ya setelah makan di kantin karena jam kosong dan guru sedang rapat mengenai ujian akhir untuk kelas dua belas maka banyak siswa yang asik dengan dunianya seperti Afreza yang memilih perpustakaan ditambah tidak ada tugas untuk kelas Afreza.

"Sttt.... Jangan berisik!" peringat salah satu perempuan.

"Diam, nanti dimarahin lagi," ucap Hafizhah membekap mulut Rangga.

"Iya sayang," balas Rangga lembut.

Hafizhah tersenyum manis, ia pun melanjutkan acara menulisnya itu. Sebenarnya ini adalah tugas Hafizhah, tapi Rangga memaksa untuk ikut bersamanya.

"Kamu belajar sana, minggu depan sudah ujian,"peringat Hafizhah.

Rangga menggeleng, "aku udah pinter zhah jadi nggak perlu belajar".

Hafizhah terkikik, "sombong ya bapak negaraku ini,"

"Tuhan tolong bawa gue menghilang dari sini!" - batin Afreza.

Afreza mengintip kegiatan dua manusia yang sedang kasmaran itu, ia tak akan pernah melepas penglihatannya dari Hafizhah dan Rangga.

Puk.. (seseorang tak senaga menepuk pundak Afreza)

Afreza tersentak hingga menjatuhkan buku-buku yang berada di rak sampingnya.

"Astagfirullah Af maaf yah,"

Afreza mengaruk tengkuknya yang tak gatal, "nggak papa,"

"Sini gue bantuin," ucap Jasmin dengan posisi jongkok.

Afreza mengambil buku itu satu persatu dan meletakkannya kembali di rak buku. Matanya tertuju pada kursi tadi. Menghilang dan kosong.

"Maaf yah Af-" ucapan Jasmin terpotong karena Afreza berlari ke arah keluar.

"Ahhh kan ketinggalan jejaknya," Geram Afreza memukul tembok.

Kenapa sih dirinya harus se bucin ini? Kenapa dirinya harus secinta ini kepada Hafizhah?

Afreza memutuskan untuk kembali ke kelasnya. Ia berjalan gontai menuju kelasnya. Setelah sampai matanya melihat Rangga yang sudah duduk tenang di bangkunya, ia pun dengan segera menghampiri Rangga.

"Mana Hafizhah?" tanya Afreza.

"Di kelas lah, sudah gue anterin dengan selamat sampai kelasnya," ucap Rangga.

"Bagus deh," ucap Afreza, dan langsung meninggalkan Rangga.

"Za, tunggu deh,"panggil Rangga.

Afreza berhenti mendadak, lalu menengok ke belakang "ada apa?"

"Loe kenapa seperti marah ke gue sih? Gue rasa sih gitu semenjak gue jadian sama Hafizhah,"ungkap Rangga.

"Loe nggak pernah ajak gue ngobrol lagi, dan sekarang loe lebih sering ngajak Galang ngobrol daripada sama gue,"sambung Rangga lagi.

KACAMATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang