DOC 13 - I Feel You

164 19 3
                                    

"Bagaimana bisa kau sampai melukai tanganmu seperti ini? Apakah hanya karena kesal padaku tadi?" ucap Carlos saat selesai membalut luka Isabelle itu dengan perban.

"Kalau iya memangnya kenapa? Sudahlah ayo kita segera pergi," ucap Isabelle kemudian berdiri dari duduknya bersiap akan pergi tapi,

"Besok aku akan mengumumkanmu pada semua orang di sini. Apakah kau-"

"Tidak mau. Aku tidak mau," ucap Isabelle dengan tegas membuat Carlos ikut berdiri dan menatapnya di sana.

"Tapi kenapa? Apa salahnya jika aku mengenalkanmu pada semua orang?" tanya Carlos tak mengerti.

"Jika kau tetap melakukannya, aku akan menganggap jika kau hanya mengumumkan seorang Luna di depan semua orang. Bukan Mate-mu," ucap Isabelle sambil menatap Carlos menantang di sana.

"Baiklah-baiklah. Aku tidak akan melakukannya. Kalau begitu ayo kita ke rumah Camelia. Kita tidak bisa berlama-lama di sana dan harus segera kembali pulang sebelum hari gelap. Apalagi malam ini bulan purnama penuh," ucap Carlos membuat Isabelle terlihat bertanya-tanya.

"Memangnya ada apa dengan bulan purnama penuh? Bukankah sama saja?" ucap Isabelle yang sebenarnya ingin memukul mulutnya sendiri karena sudah tega berbicara kesal pada Carlos.

"Bulan purnama penuh terjadi setiap 5 bulan sekali. Dewi kami memberikan kesempatan untuk semua mahluk agar menjadi lebih kuat setidaknya semalam penuh selama bulan purnama penuh itu terjadi. Dan itu artinya banyak sekali bahaya di luar sana. Tapi bukankah menurutmu Dewi kami sangat murah hati," ucap Carlos membuat Isabelle mengangguk mengerti di sana.

"Kalau begitu aku tidak mau ke rumah Camelia sekarang. Besok pagi saja," ucap Isabelle kemudian terlihat langsung berbaring di tempat tidur Carlos yang besar itu kemudian memejamkan matanya.

"Kau mau tidur? Secepat itu? Di sore hari?" tanya Carlos tidak percaya.

"Memangnya kenapa? Ini adalah pertama kalinya di dalam hidup aku bisa tidur kapan saja sesuka hatiku. Sebelumnya aku selalu mencoba menjadi wanita yang tegar dan mandiri dengan terus bekerja keras mencari uang tanpa henti, tapi sekarang aku bebas. Rasanya seperti kau menemukan surga bahkan sebelum kematian menjemputmu," ucap Isabelle tetap tersenyum meski matanya terpejam sekalipun membuat Carlos tersenyum manis di sana.

"Baiklah. Kau bisa tidur sesuka hatimu dan sepuasmu di sini. Aku tidak akan pernah mengeluh tentang itu," ucap Carlos kemudian terlihat ikut berbaring di sebelah Isabelle namun bukan untuk tidur melainkan hanya mengawasi wanitanya itu tidur.

Entah apa yang dirasakan Carlos di sana. Baru pertama kali itu ia merasa senang mengamati wajah seseorang yang damai dalam tidur. Ketenangan seperti itu tak pernah ia dapatkan selama ini. Seolah ia bisa membayar berapapun itu untuk melihat Mate-nya tidur di sampingnya seperti itu.

'Tubuh manusia jauh lebih lemah dari pada yang kau bayangkan, Carlos. Kenapa kau tidak segera merubahnya menjadi manusia serigala saja?' mindlink Dante membuat Carlos seketika kesal karena merasa terganggu.

'Bukankah kau tahu sendiri peraturannya. Dia harus dalam keadaan sadar dan menerimaku sepenuhnya. Biarkan saja dia untuk saat ini. Jika di dunia manusia kehidupannya terasa melelahkan, aku ingin memberikan kenyamanan yang sebanyak yang dia inginkan. Aku merasa tidak peduli apapun sekarang selama dia berada di sini, bersamaku,' jawab Carlos membuat Dante diam setelahnya entah karena setuju atau kesal.

'Kau diam? Untuk pertama kalinya kau tidak mau mendebatku?' ucap Carlos lagi memastikan.

'Untuk pertama kalinya kau memikirkan sesuatu yang baik dan itu membuatku merasa... sudahlah. Bukankah kau harus menemui Tetua sebelum malam,' ucap Dante mengingatkan namun Carlos terlihat tidak peduli.

Destiny Or Curse [Werewolf Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang