🌿21

402 41 3
                                    


"Jen, gimana nihh!! Sebel gw"

"Yaa mau gimana Ju, namanya juga hujan"

"Nggk mau ihh!! Suruh hujan nya berhenti jen!!"

"Gimana caranya minjuu, gw bukan Tuhan"

"Truss, gimana?!! Tau ihh!!" Minju langsung pergi ke kamarnya dan membanting pintu dengan keras

Jeno hanya menghela nafasnya. Sebenarnya pagi ini Jeno berjanji ke minju untuk mengajaknya ke taman, tapi sekarang hujan lebat. Minju tetap kukuh ingin pergi ke taman, tapi Jeno melarangnya. Perdebatan antara mereka pun selesai dengan minju yg membanting pintu nya dengan keras

"Gimana Jen?" Tanya bibi

"Susah bi, semoga nii hujan nggak lama yaa" Ujar Jeno

"Yaudahh, susulin sana. Bujuk dia dulu" Ujar bibi sambil menepuk bahu Jeno

"Iya bi" Jeno pergi ke kamar minju

Sampai di kamar minju Jeno tak melihat minju. Jendela masih tertutup rapi, kamar mandi terkunci. Tapi dimana minju? Pikir Jeno

"Perasaan tadi dia banting minju kamarnya, kapan keluar? Yakali nembus pintu" Ujar Jeno dengan dirinya sendiri

"Di lantai 3 kali yaa??" Jeno memutuskan untuk pergi ke lantai 3, disana sebenarnya tempat nongkrong namun karena tak ada yg tau rumah Jeno jadi jarang di pakai.

Disana ada sofa panjang, meja, dan juga disana ada tempat karaoke. Minju sedang duduk di pinggir jendela dengan gitar yg sudah menggantung di badannya. Minju sedang mengatur tinggi mic yg ada di depannya.

Jeno menunggu apa yg akan dilakukan minju selanjutnya. Minju masih tak menyadari adanya Jeno di belakangnya. Perlahan minju mulai memainkan gitarnya , Jeno langsung mengambil HP nya dan meletakkannya di dekat meja agar bisa merekam  minju yg sedang bernyanyi

Oh, hush, my dear, it's been a difficult year
And terrors don't prey on
Innocent victims
Trust me, darling, trust me darling
It's been a loveless year
I'm a man of three fears
Integrity, faith and
Crocodile tears
Trust me, darling, trust me, darling

So look me in the eyes
Tell me what you see
Perfect paradise
Tearing at the seams
I wish I could escape
I don't wanna fake it
Wish I could erase it
Make your heart believe

But I'm a bad liar, bad liar
Now you know
Now you know
I'm a bad liar, bad liar
Now you know, you're free to go


"Gw nggk nyangka dia punya suara yg bagus" Gumam Jeno

Jeno terus memperhatikan minju yg sedang bernyanyi sambil menatap hujan yg mulai sedikit reda

Did all my dreams never mean one thing?
Does happiness lie in a diamond ring?
Oh, I've been askin'
Oh, I've been askin' for problems, problems, problems
I wage my war, on the world inside
I take my gun to the enemy's side
Oh, I've been askin' for (trust me, darling)
Oh, I've been askin' for (trust me, darling)
Problems, problems, problems

So look me in the eyes
Tell me what you see
Perfect paradise
Tearing at the seams
I wish I could escape
I don't wanna fake it
Wish I could erase it
Make your heart believe

But I'm a bad liar, bad liar
Now you know
Now you know
That I'm a bad liar, bad liar
Now you know, you're free to go

I can't breathe, I can't be
I can't be what you want me to be
Believe me, this one time
Believe me

I'm a bad liar, bad liar
Now you know
Now you know
That I'm a bad liar, bad liar
Now you know, you're free to go

Oh
Please believe me
Please believe me

Jeno tersenyum hangat setelah minju mengakhiri lagunya dengan baik. Jeno sendiri terhanyut dalam suara indah minju. Jeno kembali mengambil hp nya lalu mematikan vidio tadi. Perlahan dia mendekati minju yg masih menatap depan dengan bibir yg maju 5cm itu

"Bagus juga suara lu" Ujar Jeno membuat minju tersentak kaget

"Hm!! Bodo amat!!" Ujar minju lalu melepas gitarnya dan ingin pergi, tapi Jeno menahannya

"Mau kemana ha? Masih marah??" Tanya Jeno

"Pikir sendiri!!"

"Juu, ini hujan lohh, bener bener nggk bisa ke taman" Ujar Jeno dengan sabar

"Trus? Emng gw peduli?!!" Ujar minju

Jeno menarik minju hingga jarak mereka menipis. "Trus lu mau apa?" Ujar Jeno tepat di depan wajah minju. Minju mendorong Jeno supaya menjauh, sungguh! Minju tak bisa berada sedekat itu dengan Jeno! Rahang yg tegas itu serta tatapan Jeno seakan membunuhnya

Jeno tersenyum geli di dalam wajah datarnya. "Mau apa?" Tanya Jeno lagi

Minju berpikir sejenak lalu menarik tangan Jeno dengan kencang. Jeno yg belum siap itu pun menabrak minju dari belakang hingga mereka berdua mengaduh kesakitan. "Aww"

Beberapa helai rambut minju nyangkut di kancing kemeja Jeno. Minju yg hendak menjauh tiba tiba tertarik mendekat karena rambutnya itu, sehingga minju kembali menabrak tubuh kekar Jeno. Jeno pun memegang pinggang ramping minju agar rambut minju tak tertarik lagi

"Tunggu, biar gw lepas" Ujar Jeno

Minju yg ada tepat di dada bidang Jeno hanya mengangguk tak berani bersuara. Jeno pun berusaha untuk melepas rambut minju yg tersangkut di kancing kemejanya dengan satu tangan, tangan yg satunya masih stay di pinggang minju. Bukannya apa apa tapi minju lebih pendek darinya. Saat sedang berusaha, Tanpa sengaja Jeno menarik rambut minju membuat minju merintih kesakitan sampai tak sadar jika memang tangan Jeno

"Aww, sakit jen. Pelanin dikit napa" Ujar minju sedikit menjauh sambil memegang tangan Jeno

"Sorry sorry, siniin dikit. Yg ada ntr makin ketarik klu ngejauh" Ujar Jeno membuat minju kembali mendekat ke Jeno, walaupun ragu

Sekitar 5 menit bergelud dengan rambut minju akhirnya terlepas juga,lama? Iyalah rambut minju baru selesai keramas+panjang,susah jadinya:v jangan tanya tau dari mana, ini kisah nyata authornya:v.

"Udh" Ujar Jeno tapi tak ada sautan dari minju

Jujur saja, satu tangan Jeno sudah kesemutan tak ada rasa.

"Minju" Panggil jeno tapi tak ada sautan juga

Perlahan Jeno menjauhkan tubuhnya dari minju dan ternyata..... "Oalaa tidur yahh" Ujar jeni sambul tersenyum

Jeno menggeleng karena gemas lalu mengangkat minju dan membawanya ke kamar. Baru dari minju bangun jam 7 dan sekarang sudah tertidur lagi pukul 9. Apakah dada bidang Jeno sangat nyaman hingga membuat minju tertidur?

Entahlah, kita tanyakan next chapter saja
Baybayy





Mau double ngga?
Atau nunggu besok pagi? :)

/ Don't Leave Me /  [JaeMinju]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang