🌿22

408 41 30
                                    


Minju bangun dari tidurnya tepat jam 2 siang. Hujan masih berlangsung, minju duduk di pinggiran kasur sambil menatap langit mendung di sertai hujan yg tak ada henti nya turun

Perlahan minju meregangkan ototnya dan turun kebawah. Sampai di bawah tak ada siapapun yg minju temukan, bahkan Jeno yg biasanya duduk santai depan TV sekarang tidak ada sama sekali

"Bibiii!!" Panggil minju

"Iya nak, kenapa?" Tanya bibi yg datang dari halaman belakang

"Kok sepi bi?"

"Yg lain sedang bersih bersih di belakang nak, kalau nak Jeno lagi keluar. Katanya mau beli cemilan sama beli bahan masakan" Ujar bibi

"Lahhh, nggk ngajak tu anak!! Yaudah bi, lanjut aja bii" Ujar minju

"Iya nak, permisi" Bibi langsung kembali ke belakang

"Tuu anak pergi nggk bilang!! Bosen tauu dirumah, mana luas nya seluas harapan gw ketemu NCT DREAM, tapi nggk bisa" Ujar minju sambil menuju dapur untuk minum air

"Ngapain yaa enaknya" Gumam minju

Minju pergi ke depan dan duduk di kursi yg emang ada disana. Memikirkan apa yg harus ia lakukan karena ia sungguh bosan. Minju terus menatap hujan sampai ada lampu yg menyala di atas kepalanya

"A'haa, minju emang pintar"

######

Jeno pergi untuk membeli beberapa cemilan untuk orang yg ad dirumah, termasuk untuk minju. Jeno tau jika minju memang suka nyemil, jadi Jeno membeli banyak cemilan untuk stok di rumah nya

Jeno memasuki perkarangan rumahnya dan mendapatkan seorang remaja sedang bersenang senang di teras rumahnya. Jeno memarkirkan mobilnya di garasi lalu turun dari mobil dengan payung agar dia tidak kehujanan

Semakin mendekat tiba tiba Jeno memekik membuat remaja itu menoleh dan tersenyum tanpa dosa. "Yakkk!!! Kim minju!!!". Jeno menarik tangan minju lalu membawanya ke depan pintu

" Siang siang gini malah main hujan!! Ntar sakit tau rasa lu!!" Ujar Jeno lalu melepaskan jaketnya dan memasangkannya di tubuh minju
(Aaa so sweet >~<)

"Seruu lohh jen, yukk main lagii" Ajak minju lalu menarik tangan Jeno

Tapi Jeno segera menarik minju hingga minju lagi lagi menabrak tubuh kekar Jeno. "Jangan ngadi ngadi! Masuk trus mandi!! Jangan lupa keramas!!" Ujar Jeno penuh penekanan

Minju menatap Jeno dengan puppy eyes seolah olah minta izin buat main hujan hujanan lagi. Jeno yg hampir luluh itu pun langsung menolek tegas. "Nggk usah aegyo!! Masuk!!" Tegas Jeno

"Aaaaa jenoooo" Minju merengek kayaknya ajak kecil yg minta permen di depan Jeno. Jeno geram langsung menggendong minju ala bridal style secara tiba tiba membuat minju tergelonjak kaget

"Yakkk jenoooooo?!!!" Teriak minju

Jeno membawa minju ke kamarnya lalu menuju kamar mandi. Jeno langsung menurunkan minju di bathup yg udh terisi air. "Mandi trus keraman!!" Ujar jeno lalu pergi

Minju menendang nendang air nya lalu mulai mandi dan keramas. Jeno yg turun kebawah bertemu dengan bibi pun langsung bertanya. "Bi, sejak kapan minju main hujan hujanan?" Tanya Jeno

"Ha? Nak minju main hujan hujanan?" Tanya bibi

"Iyaa"

"Waduhhh, bibi nggk tau nak. Tadi bibi bersih bersih di belakang sama semua nya" Ujar bibi

"Minju bangun jam berapa bi?" Tanya Jeno

"Jam 2 kalau nggak salah nak jen"

"Jam 2? Ini udh jam 4. Berati kurang lebih 2 jam dong dia hujan hujanan??" Ujar Jeno membuat bibi kaget

"Astaga!! Bibi nggak tau nak jen, maaf" Ujar bibi sambil menunduk

"Nggak papa bi, ini emang minju nya lagi aktif" Ujar Jeno

"Ehh iya bi, nanti tolong ambil belanjaannya di bagasi mobil yaa" Ujar Jeno lalu pergi ke dapur untuk mengambil minum, tapi dia kembali berhenti

"Ehh lagi satu bi, siapin baju hangat buat minju yaa" Ujar jeno sebelum benar benar pergi ke dapur

"Ada ada aja tu bocah, udah tau cuaca lagi jelek malah main hujan hujanan" Gumam Jeno setelah minum dan kembali ke ruang tengah

######

" Jen" Panggil minju menghampiri Jeno yg lagi nonton TV

"Apa?" Saut Jeno seadanya :v

Minju tak menjawab langsung duduk dan menyender di bahu Jeno. Jeno langsung melirik ke minju yg bersender di bahunya. "Kenapa?" Tanya jeno sambil mengelus rambut minju

"Dingin" Saut minju

Memang benar, tubuh minju sedikit menggigil. Jeno langsung mengambil tangan minju dan ternyata tanganya bener bener dingin. "Siapa suruh hujan hujanan tadi ha?" Tanya Jeno sambil menyatukan mencoba menghangatkan tangan minju

"D-Dingin" Lirih minju

"Trus?"

"J jen, d dingin'' minju sudah menggigil hebat bahkan bibirnya mulai pucat

Jeno melepas tangan minju lalh bangkit. " J jen, k kemana?" Tanya minju

"Diem disana!" Jeno lalu pergi ke dapur

5 menit kemudian jemo datang dengan secangkir teh di tangannya. Jeno kembali duduk di sebelah minju yg masih menggigil dan bersender di sofa. "Nihh minum dikit dikit" Jeno menyuapi minju teh tadi secara perlahan.

Minju mulai membuka mulutnya, baru 3 sendok minju sudah kembali sendera karena kepalanya pusing. Jeno langsung menaruh minumnya dan memijat pelan kepala minju

"Pusing ha? Makanya siang siang gini jangan hujan hujanan, kan sakit tuhh" Ujar Jeno

"J jen, dingin b ba nget"

"Efek hujan hujanan tuhh"

Minju mendekati Jeno lalu memeluknya dengan erat yg membuat jeno terkejut. "D dingin" Lirih minju

Mau tak mau Jeno membalas pelukan minju. Jeno mengelus pelan punggung minju dengan satu tangan sedangkan tangan yg satunya memeluk minju.

.

.

.

.

"Haruskah kita mengatakan nya pada minju?"

"Katakan saja sekarang"

"Jangan sekarang! Tunggu kabar dari dokter dulu! Jika kita bilang sekarang minju akan sangat marah dan sedih, tunggu kabar dari dokter saja dulu"

"Benar, jika dokter mengatakan dia membaik baru kita katakan pada minju"

"Baiklah"

/ Don't Leave Me /  [JaeMinju]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang