12

555 25 0
                                    

Hinata menundukkan kepalanya dengan wajah memanas. Dia malu tau! Kenapa Sasuke tau dia suka dengan Naruto!?

"Tidak perlu kaget, mata jelekmu itu selalu liatin si kuning bodoh itu."

Urat kekesalan terbentuk di sekitar mata Hinata membentuk Byakugan.

-Salah teks woi-

Urat kekesalan terbentuk disekitar kepala gadis Hyuga itu. Dia memang terlihat pemalu -yang memang dasarnya pemalu- dan ia memang sering diolok oleh keluarganya dan temannya baru saat dia berteman dengan Sakura dia bisa sedikit percaya diri dan berani mengangkat kepalanya pada orang lain, sehingga dia dijuluki Onee-sama oleh teman-temannya sekarang.

Dengan kebaikan dan sifatnya yang lemah lembut khas bangsawan, dia dengan mudah memaafkan orang lain yang berbuat salah padanya, tapi entah kenapa mendengar Sasuke mengolok-olok nya dia kesal seakan ucapan remaja itu langsung menusuk hatinya.

.

Naruto © Masashi Kishimoto

Secret Admirer

"Naruto" bicara biasa.
'Naruto' bicara batin.
/Naruto\ bicara telpon.
Naruto flashback.

.

Sasuke menatap Hinata yang memerah malu dengan senang tapi juga kesal entah kenapa.

"Lupakan saja si bodoh itu, dia sudah bersama dengan si pirang bodoh lainnya." Sasuke mengibaskan satu tangannya dan memasukkan satu tangan lainnya ke saku celana.

-Berpose keren-

Ucapan Sasuke membuat rasa kesal Hinata bertambah, hilang sudah wajah bersemu merah cantiknya.

Sasuke yang tidak menyadari amarah Hinata masih berpose keren.

"Dengan bangga aku bilang, Naruto-kun lebih baik dari mu Uchiha-san, dia adalah panutanku, dia tidak pernah menyerah pada keterbatasannya, dia tetap melangkah untuk maju. Dia tidak pernah menyalahkan takdir atau orang lain atas hal yang menimpanya. Dia... " 'Orang yang menolongku saat semua acuh.' lanjut Hinata dalam hati.

Sasuke terpana dengan usaha Hinata yang begitu besar untuk membela si bodoh itu, wajah Hinata memerah karena setengah berteriak padanya. Sorot mata yang tajam tapi lembut di setiap kata yang terucap, sekilas dia teringat dengan penolakan Sakura saat itu gadis itu juga melotot kesal padanya.

Tapi, dia merasa tatapan Hinata yang membela Naruto lebih indah dari Sakura.

Dia...

Sasuke ingin bertanya kenapa dia marah dan membela Naruto sebegitunya, dan kenapa dia terlihat cantik saat membela si bodoh itu.

Tapi Sasuke terlambat, Hinata pergi dari hadapannya tanpa bicara apapun lagi.

Hinata pergi.

Dan Sasuke merasa sesak entah kenapa.

...

Sasuke menghabiskan waktu dengan berkeliaran di taman kota, dengan jiwa setengah melayang dia tidak tau harus berbuat apa untuk mengenyahkan rasa tidak enak dihatinya ini.

Suasana ramai disekitarnya membuatnya menatap sekeliling. 'Ah,' dia membatin, dia lupa ini akhir pekan, pantas disini ramai.

-Sepi dalam keramaian ya Sas-

Banyak remaja yang berpasangan tertawa hahahihi yang membuat Sasuke risih.

Ada juga keluarga yang sedang menikmati waktu dengan anak dan istrinya.

Ada juga Hinata dan seorang anak kecil yang mirip dengannya, sedang tertawa bersama.

Tunggu!

Hinata dan seorang anak?

Sasuke memfokuskan mata kelamnya pada dua orang itu.

Itu benar Hinata Tuhan!

Dia juga disini?!

Kebetulan?!

Takdir?!

Sasuke kelabakan sendiri.

Setelah kejadian sore tadi akan canggung kalau bertemu.

Dia harus sembunyi. Harus. HARUS!

Tapi kemudian Dwi menulis takdir lain.

Dua mata itu milik Sasuke dan Hinata bertemu.

Dua mata itu milik Sasuke dan Hinata bertemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Tbc

Ah, pendek gpp

Dwi

07-04-2021

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang