Gadis berkunciran cepol itu duduk dengan hati yang senang, bersama sang kaka dia tersenyum sambil menunggu nama nya dipanggil
Dia, Indyra Anantha, gadis yang bercita-cita menjadi dokter. Dan kini ia bisa menggapai cita-citanya tersebut
"Doa jangan tegang" ucap sang kaka --Almira Adhinanta-- sembari mengelus tangan sang adik
Indy mengangguk, saat ini dia sedang wawancara kerja disebuah rumah sakit besar. Dan tadi berjalan dengan lancar, saat ini tinggal menunggu apakah ia ditrima atau tidak
"Ka aku nitip hp ku dong"
Mira mengangguk lalu memasukan hp adik nya kedalam tas slempangnya
6menit berlalu, sedikit lagi giliran Indy yang akan dipanggil untuk diterima atau tidaknya
"Aduh dek gimana nih, gua ada janji 15menit lagi.. masih lama gk si? Sumpah ini sama atasan gua"
Indy menggeleng "gk tau ih, duh gimana ya..."
"Gua pulang duluan gapapa? Motor gua bawa lu bisa mesen ojek online"
Indy mengangguk pasrah "Yauda deh, makasi udah mau nemenin"
"Iyaa smoga keterima ya!" Mira berjalan menjauh dari tempat tunggu para calon karyawan tersebut
Tak lama, nama dia pun dipanggil "Indyra Anantha! Silahkan"
Indy mengangguk lalu memasuki ruangan tersebut
~~~
15menit Indy berada diruangan itu, dan akhirnya dia diperbolehkan untuk keluar
Tentu indy keluar dengan perasaan senang sekaligus tidak menyangka, dia diterima menjadi dokter disana! Wah mungkin sampai rumah nanti harus mengadakan pesta bersama keluarga nya
"Pesen ojol dulu deh..."
Indy mencari keberadaan ponselnya namun tak kunjung dapat
"Aduh kan tadi hp gua titipin ke ka mira.. yah gua jalan dong?" Mau tak mau indy berjalan kaki untuk pulang
Indy tak hapal angkot nomer berapa yang menuju rumahnya
Indy duduk di bangku lobby rumah sakit, dia sedang menyiapkan kaki nya untuk berjalan cukup jauh
"Mba maaf bisa geseran dikit? Anak saya kejepit.... sendalnya"
Indy terbangun dari senderannya "oh iya maaf mas"
Orng itu tersenyum tipis "makasi mba"
Indy memperhatikan orang tersebut, pasalnya dia memakai snelli (jas dokter) dan berpakaian rapih
"Wah dokternya papah muda nih"batin indy
Lelaki tersebut kelihatan lebih tua 2tahun dari indy, sedangkan indy baru berumur 21thn
"Sakit apa?"
"Eh itu ee s-saya bukan sakit, tapi ngelamar dok"
Orng itu mengangguk "keterima?"
"Iya alhamdulillah hehe"
Orang itu tak menjawab melainkan terus memperhatikan anaknya yang sedang berusaha berjalan
"Dadadada.. ma ma"
"Ihh lucu, maaf pa eh dok anaknya namanya siapa?"
"Kyara" ucapnya singkat
Indy mengangguk "halo kyara hehe lucu banget si"
Anak bernama kyara itu menghampiri indy dengan tertatih-tatih "mmm ma ma" racau nya tak jelas
Indy tak paham, ia hanya fokus dengan kelucuan kyara
Kyara berhenti sebentar lalu menoleh kearah papahnya "pa pa ma ma"
Orng itu langsung menggendong kyara dan tersenyum "coba bilang tante"
"Pa pa"
"Tantee"
"Ma"
"Tante sayang"
"A Tee"
"Ok pinter" ucapnya lalu menyium kening kyara dengan lembut, kyara tersenyum senang lalu bertepuk tangan
"Kamu bisa tolong jaga kyara? Saya ada pasien"
Ya tidak ada pilihan lain.. toh kyara tidak rewel dengan indy, sang papah hanya bisa meminta tolong padanya saat ini
"Eeh ee bisa pak eh dok"
"Panggil saya apa aja, saya nitip kyara, 20mnit lagi saya balik"
Indy mengangguk lalu mengambil alih kyara dari sang papah, kyara melambaikan tangannya kepada sang papah
Sebenernya indy cukup canggung saat ini. Mereka baru bertemu namun langsung disuruh untuk menjaga sang anak
Apa lelaki itu tak takut jika saja indy adalah orang yang mempunyai niat jahat?
Setelah sang papah menjauh barulah indy berucap kepada kyara "nah kyara sekarang kita ngapain?"
#~#
Saya bukan dokter, kalo ada yg salah mohon di maklumi
KAMU SEDANG MEMBACA
with you-Jjaehyun ✔
Fanfiction[END] 'saya bahagia kalo sama kamu' _jung jaehyun from Nct_