Perhatian: terdapat penggunaan kata dan bahasa vulgar dalam story ini. Apabila pembaca merasa tidak nyaman bisa diskip setiap kalimat atau kata yg terdapat bahasa vulgar. Terima kasih.
Enjoy reading guys
(≧▽≦)
•
•
•
•
•Mentari pagi bersinar memancarkan cahaya nya yg hangat pagi ini. Suasana hangat membawa hati tentram bagi setiap orang yang baru bangun setelah selesai menjalani mimpi yang mengasyikkan.
Setiap orang tentram tapi, tidak untuk seorang Win Metawin saat ini. Kejadian Minggu lalu masih teringat jelas dan terulang kembali pada pagi ini.
Iya Win pemuda yang awalnya itu bahagia dan periang itu berubah bagi orang yang menyadarinya.
Luke yang menghampiri Win di kamarnya dini hari tadi dan tanpa permisi mengunci pintu dan membangunkan serta memaksa Win melakukan hubungan intim lagi dan lagi.
Berbuat sesuatu bagaikan monster tak punya hati terhadap Win yang lemah. Mencium, menjilati seluruh tubuh polos Win yang kemerahan karena perbuatan Luke .
Pagi suram yang Win dapatkan dan terbaring lesu di atas kasur yg sudah acak-acakan berbau amis tak mengenakan bagi yang mencium nya. Tapi bagi Win dia sudah terbiasa.
Win yang menghadap ke langit-langit kamar tidurnya berbalik ke arah kanan melihat foto kedua orang tua nya yang sudah bersama tuhan tenang di atas sana.
Tetes air mata mengalir ke permukaan kasur yang basah karena perbuatan hina sang paman.
Tak ada isakan tak ada suara hanya air mata itu sudah cukup mengisyaratkan perasaan yang hancur dan juga mulai memahami apa itu kotor. Dia kotor akibat pamannya sendiri. Itulah yang Win pikirkan saat ini
"Air mata, kau jatuh dan mengalir tanpa henti. Buat apa kau jatuh. Percuma tak ada yang melihat dan merasakan mu hanya aku saja yang bisa melihat dan merasakan mu" ucap Win yang dalam setiap kalimatnya penuh rasa sakit dan menyedihkan.
Win pun bangun dari kasurnya menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah dia anggap kotor itu.
Jika saja tubuhnya itu sama seperti pakaian yang berwarna putih yang terkena noda hitam dapat di bersihkan dengan pemutih, dia pasti sudah melakukannya sedari dulu.
Kesuciannya yang seperti susu putih murni seolah di hina akan kedatangan tetesan air kopi yang hitam pekat yang jatuh ke atas air susu itu tampa permisi. Ya itulah yang Win pikirkan saat ini dibawah guyuran shower yang setidaknya memberikan sedikit rasa nyaman untuk dirinya melupakan kejadian yang tak bagus dan buruk di kenang.
Setelah selesai mandi Win sudah memakai seragam sekolah nya. Beruntung dia tidak tertidur tadi jika tidak mungkin dia absen.
Bagi Win pendidikan adalah segalanya apapun yang terjadi pada dirinya seperti saat ini.
Win kini datang menuju ruang makan dan memakan makanan yang terdapat di atas meja itu.
Setelah nya dia mempersiapkan diri dan peralatan untuknya belajar di sekolah.
"Win sayang hati hati yah. Cepatlah pulang, paman dan benda paman menunggu mu". Ucap Luke bahkan tanpa sedikitpun rasa malu ketika dia mengucapkan hal menjijikan seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Worst Moment of My Life [BrightWin] End✓
Fanfiction[TAHAP REVISI] Win Metawin yg berumur sangat muda bisa di bilang masih balita harus di tinggal pergi oleh kedua orang tuanya dan di pun diasuh oleh tantenya. Karena kesibukan yang banyak tante Win menikah dengan seorang pria yang akan menjadi teman...