Part 13

843 48 11
                                    

Happy reading guys






Seperti janji P'Bai kemarin, dia ingin mengajak ku sekaligus menemani ku untuk memeriksa diri ku apa aku tertular penyakit yang seperti dia bilang kemarin malam.

Sekarang kami sudah berada di rumah sakit. Aku khawatir dan juga takut namun P'Bai menyadarinya sehingga dia mengelus rambut ku berusaha menenangkan diri ku.

"Tenang Win, kau akan baik baik saja"

Ucapan nya membuat ku sedikit tenang dan kami pun sudah sampai di depan pintu dokter yang akan memberikan keadaan ku sebentar lagi.

"Ayo Win masuk"

Aku melangkahkan kakiku ragu namun saat aku melihat senyum P'Bai membuatku sedikit berani.

Disini aku mendapatkan beberapa tes dan pemeriksaan fisik. Dokter nya bilang hasilnya akan datang seminggu lagi.

Bagi orang waktu seminggu itu waktu yang sebentar namun bagi ku waktu itu sangat lama. Selama itu juga aku takut akan hasilnya sehingga aku pun kekurangan nafsu makan.

P'Bai pun sedikit khawatir dengan keadaan ku yang selalu diam. Dia terus membujukku untuk makan dan menenangkan ku. Namun tetap saja penyakit yang berbahaya itu masih menghantui diri ku.

Seminggu telah usai dan hasil laporan kesehatan ku sudah datang dari tadi pagi yang diantar oleh tukang pos.

Namun sampai siang aku masih bekum berani membukanya. Aku ragu, takut dan khawatir sekaligus. Bagaimana jika hasilnya positif, aku yakin aku akan mati seketika.

Pintu rumah terbuka menampilkan P'Bai yang sudah pulang dari kampusnya. Dia berjalan ke arah ku dan menaruh tasnya diatas meja dekat laporan itu.

"Sudah kau buka?" Aku hanya menggelengkan kepalaku saja tak mau mengeluarkan suara ku.

"Baiklah biar aku yang buka"

Tangan P'Bai sudah mau meraih amplop itu namun ku tahan tangannya.

"Ja....jangan P'Bai. Jangan di buka"

"Kenapa jangan dibuka"

"Aku takut"

Terdengar suara helaan nafas dari P'Bai

"Win, jika kita tak melihat isi laporannya. Kita tak akan tau kau akan positif atau negatif"

Aku menundukkan kepalaku takut akan hasil dari isi laporan itu.

"Win, percayalah padaku. Semua akan baik-baik saja" ucap P'Bai diselingi dengan senyum hangat itu yang sontak membuat ku melepaskan genggaman ku pada tangannya.

Dia pun mulai meraih kembali amplop, membuka penutup nya dan mengambil secarik kertas HVS itu dan mulai menelisik dan membacanya.

Aku takut mendengar hasilnya sehingga aku menutup mata ku dan telinga ku.

"Win...."

Worst Moment of My Life [BrightWin] End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang