Happy reading guys🖤
Ana berjalan melewati gang-gang kecil sambil sesekali tersenyum kepada orang yang ia lewati, setiap berangkat sekolah ia selalu melewati tempat ini karena jarak kesekolahnya akan lebih singkat.
Setelah berjalan sekitar 10 menit, akhirnya ia sampai disekolah. Ia selalu tepat waktu karena ia pintar menghitung waktu, baginya waktu adalah segalanya.
"Pagi, Ana," sapa Tata.
"Pagi, hari ini ada pr apa?" Tanya Ana. Ia sangat ramah kepada teman-teman sekelasnya, ia tidak pernah menunjukan kesedihannya pada siapapun.
"Pr sejarah, pasti Lo nggak ngerjainkan" ucap Tata yang sudah hafal betul kebiasaan Ana.
"Tata, temen paling cantik plus pintar dikelas ini. Izinkanlah temen lo paling butek ini menyalin isi buku lo," ucap Ana.
"Kebiasaan, ambil aja dilaci," ucap Tata. Dengan semangat 45 Ana langsung mengambil buku Tata dan menyalinnya dengan kekuatan turbo sebelum guru sejarah datang.
"Eh Na, ada pr apaan? Gue nyontek dong, gue lupa ngerjain nih," ucap Vero yang baru masuk ke kelas dan mengambil buku milik Tata.
Teman sekelas Ana yang satu ini memang tidak pernah datang sebelum bel, kelakuannya jangan ditanyakan lagi. Vero selalu menjadi langganan guru BK karena suka membuat masalah dan berkelahi. Ia juga ketua dari geng Alivator, geng yang terkenal selalu membuat keributan dijalan.
"Apaan dah lo, gw belum selesai nyalin nih," ucap Ana.
"Keburu Bu Ningnong datang nanti," ucap Vero.
"Dikit aja lagi nih, nanggung," ucap Ana lalu merebut buku Tata lagi.
"Apaan sih lo berdua, Bu Ningning lagi nggak masuk. Jadi hari ini free," ucap Denis, ketua kelas.
"Anjir, sialan. Sia-sia gue ngebut sampai tulisan gw kaya cacing ikut zumba," ucap Ana.
"Walaupun nggak ngebut tulisan lo emang kayak gitu kali," ucap Tata.
"Sembarangan kalo ngomong, gini-gini gw sekretaris kelas," ucap Ana.
"Alah, Bu Ningning nyuruh lo jadi sekretaris kelas cuma buat jadi babu dia doang," ucap Vero. Sepatu Ana langsung melayang ke kepalanya.
"Sialan, kalo bukan lo yang ngelempar udah gue abisin lo," ucap Vero memegang kepalanya. Ana hanya tertawa terbahak-bahak melihat Vero yang kesal.
Baginya teman-temannya adalah sumber kebahagiaannya, ia jadi merasa tidak kesepian jika bersama teman-temannya. Ana sudah menganggap teman-temannya sebagai keluarganya sendiri, ia senang mempunyai teman kelas sebaik mereka.
Mereka tidak pernah membeda-bedakan siapapun, walaupun kelas mereka dibilang sebagai kelas buangan. Tapi mereka tidak senakal yang orang bilang, mereka sangat baik dan punya solidaritas yang tinggi.
Mereka sangat dekat satu sama lain, bahkan mereka tau masalah satu sama lain. Mereka saling menghibur dan membantu jika ada yang kesusahan atau dalam masalah.
"Kemaren gw ketemu sama cewek yang misterius banget," ucap Vero.
"Misterius gimana maksud lo?" Tanya Tata.
"Kemaren waktu gw lagi ngumpul dimarkas Alivator, gw liat cewek lewat. Dia pake topi sama masker jadi gw nggak bisa liat mukanya, karena gw penasaran jadi gw ikutin dia sampe rumahnya. Terus tadi pagi gw mampir lagi ke rumahnya, gw liat dia lagi kesusahan nyari angkot. Jadi gw anterin dia kesekolah," ucap Vero panjang lebar.
"Dia sekolah disini juga?" Tanya Ana.
"Nah itu yang mau gw kasih tau, ternyata dia sekolah di SMA ATLANTA," ucap Vero.
"What?! Berarti lo ketemu sama geng Rich Devil?" Tanya Ressa ikut heboh.
"Malahan gw ketemu sama ketuanya anjir, mana kemaren gw bikin masalah sama dia lagi," ucap Vero.
"Terus lo ngapain?" Tanya Ana.
"Gw langsung kabur, yakali gw dibantai dikandang musuh," ucap Vero.
"Nama cewek yang lo anterin itu siapa namanya?" Tanya Tata.
"Gw lupa nanya, nanti sore gw ke rumahnya lagi deh," ucap Vero.
"Nggak ada kerjaan banget sih lo," ucap Ana.
"Emang," ucap Vero.
"Jangan pada ngerumpi aja lo, nih catat tugas dari Bu Ningning," ucap Denis.
"Lagi males, gw foto aja dulu deh. Pas dirumah aja gw catat," ucap Ressa.
"Gw juga deh, jangan lupa kirim ke grup ya Res," ucap Vero.
"Ver, handphone lo bunyi," ucap Tata. Vero langsung mengangkatnya.
"Halo, ada apa?"
'Geng Rich Devil ada dibelakang sekolah,'
"Gw kesana sekarang," ucap Vero. Vero bergegas keluar dari kelas.
"Na, mau liat mereka tawuran nggak?" tanya Tata.
"Ayo," ucap Ana.
Ana dan Tata lalu pergi ke belakang sekolah, mereka mengintip dari balik mobil yang terparkir. Seperti dugaan mereka, Vero dan gengnya sedang tawuran melawan Genk Rich Devil.
"Banyak banget orangnya, kira-kira siapa yang bakalan menang?" Tanya Tata.
"Kayaknya Vero bakalan kalah deh, cowok yang ngelawan Vero jago banget," ucap Ana.
"Ganteng banget lagi," ucap Tata.
"Ada guru," teriak salah satu diantara mereka.
Mereka langsung kabur ke berbagai arah, saat Ana dan Tata akan kabur. Tangan mereka langsung ditarik ke dalam mobil. Ternyata mobil itu adalah milik Geng Rich Devil. Ana duduk dikursi belakang bersama cowok yang menariknya dan Tata didepan.
"Kalian mau bawa kita kemana?" Tanya Tata panik.
"Lo jadi sandra kita sampai Vero balikin siswa SMA ATLANTA," ucap dengan slayer RD.
"Tapi kok malah gw sih yang diculik, harusnya lo culik aja tuh guru di SMA gue," ucap Tata.
"Berisik," ucap cowok yang menyetir.
"Diem aja, Ta. Lagian enak kok mobilnya, kapan kan lagi kita naik mobil mahal," ucap Ana. Kedua cowok itu langsung tertawa.
"Dasar katro," ucap cowok yang disebelah Ana.
"Jangan malu-maluin dong, Ana," ucap Tata.
"Jefri, lo punya cemilan nggak? Gw laper nih," ucap Ana.
"Lo tau dari mana nama gw?" ucap cowok disebelahnya.
"Tuh dislayer lo ada tulisan Jefri Gans," ucap Ana.
"Ada cemilan di tas gw," ucap cowok yang menyetir. Lalu Jefri membuka tasnya dan memberikannya pada Ana.
"Tengkyu,... Siapa nama lo?" Tanya Ana.
"Daniel," ucap Jefri menyahuti.
"Oke, tengkyu Daniel. Tat, mau nggak?" Ucap Ana.
"Nggak, lo aja gw kenyang," ucap Tata.
"Kalau nggak ada yang mau buat gw semua ya, lumayan buat ngestock dirumah," ucap Ana.
"Kayaknya kita salah culik orang deh, Niel. Bisa-bisa kita rugi buat makanin dia doang," ucap Jefri.
Daniel hanya tersenyum singkat, sedari tadi ia melihat semua tingkah laku Ana dari spion. Ia jadi gemas sendiri melihat tingkah Ana yang sangat receh dan polos.
Thanks for reading...

KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY THE ANTAGONIST IN YOUR STORY
Teen FictionJangan hanya menilai orang dari satu sisi, ada banyak sisi lain yang harus kau lihat.