SALAH MENILAI

18 5 4
                                    

Happy reading 🖤

Semua anggota Rich Devil sudah berkumpul didepan markas, mereka hari ini berencana untuk bertemu dengan Alivator. Alivator berjanji akan melepaskan sandera dan Rich Devil juga akan melepaskan Ana dan Tata.

Ares berdiri berhadapan dengan Vero, mereka saling menatap dengan tatapan tajam. Vero sangat berbeda dengan Vero yang dikelas jika sudah berhadapan dengan musuh.

"Gw harap lo nggak akan nyari gara-gara sama Rich Devil lagi, atau lo akan mendapat masalah yang lebih dari ini," ucap Ares.

"Gw sebenernya nggak ada masalah sama lo semua, gw cuma ada masalah sama dia," ucap Vero menunjuk Daniel dengan tatapan kebencian.

"Dia bagian dari Rich Devil, kalau lo ada masalah sama dia. Berarti lo juga bermasalah sama Rich Devil," ucap Ares.

"Terserah apa kata lo. Gw udah lepasin temen-temen lo, sekarang lepasin temen gw," ucap Vero. Ares memerintahkan untuk membawa Ana dan Tata keluar.

"Vero," teriak Ana dan Tata heboh. Lalu mereka menghampiri Vero seolah-olah sangat berterima kasih kepada Vero.

"Lo berdua nggak diapa-apainkan sama mereka," ucap Vero.

"Nggak kok, mereka ngasih kita berdua banyak makanan," ucap Tata.

"Thank you ya, Jefri," ucap Tata. Jefri mengangkat jempolnya.

"Gw anterin pulang," ucap Vero pada Ana. Sebelum Ana menerimanya, Daniel menarik tangan Ana ke dekatnya.

"Dia sama gw," ucap Daniel.

"Maksud lo apa?" ucap Vero tersulut emosi lagi. Berani-beraninya Daniel memegang tangan Ana didepan Vero.

"Niel, kita udah nggak ada urusan sama mereka," ucap Ares.

"Gw ada urusan sama Ana," ucap Daniel. Ares tidak bisa memaksakan Daniel jika ia memang ada urusan dengan Ana.

"Sorry, tapi kayaknya gw harus pulang bareng Vero," ucap Ana menepis tangan Daniel pelan. Tidak mungkin ia lebih memilih Daniel yang baru dikenalnya daripada Vero yang sudah seperti keluarga baginya.

"Lo denger sendirikan apa yang dia bilang," ucap Vero tersenyum kemenangan. Daniel mengepalkan tangannya menahan emosi.

Ana naik ke motor Vero dan Vero menjalankan mobilnya meninggalkan markas Rich Devil. Dengan kecepatan sedang, Vero mengantar Ana dengan selamat sampai ke kontrakannya.

"Makasih, Ver," ucap Ana.

"Sama-sama, lo hati-hati ya. Jangan sampai lo diculik lagi, nyusahin gw tau nggak," ucap Vero.

"Nggak usah bantuin kalo nggak ikhlas," ucap Ana.

"Emang gw nggak ikhlas, awas aja kalo lo nggak bales kebaikan gw hari ini,"

"Pergi aja deh lo, bikin gw enek aja liat muka lo,"

"Dasar nggak tau terimakasih. Dah gw cabut dulu,"

Setelah Vero sudah tidak terlihat, Ana masuk ke dalam kontrakannya, ia harus segera bersiap untuk pergi ke tempat kerjanya. Ana bekerja sebagai pengantar makanan delivery, sebelumnya ia bekerja di Cafe tapi itu tidak cukup untuk biaya hidupnya. Jadi ia memilih bekerja sebagai pengantar makanan karena upahnya lebih besar.

Ana berjalan dengan cepat mencari apartemen pelanggannya, ia sudah mengantarkan banyak pesanan dan ini adalah pesanan terakhirnya untuk hari ini.

Ia menekan bel dan tak lama kemudiaan ada yang membuka pintu apartemen, Ana memberikan pesanan dan meminta uangnya dengan cepat. Saat ia akan pergi tiba-tiba ada yang menahannya, Ana melihat wajah orang itu dan ternyata itu adalah Daniel.

ONLY THE ANTAGONIST IN YOUR STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang