Happy Reading 🖤
"Tata, gw liat pr matematika," teriak Ana saat memasuki kelas.
"Berisik amat sih lo, Na. Tata lagi nggak masuk, katanya dia lagi ada acara keluarga," ucap Denis.
"What?! Mampus gw," ucap Ana.
"Lagian kalau lo ngerjain sekarang nggak bakalan sempet, Na. 20 soal jawabannya panjang semua," ucap Ressa.
"Res, lo pasti belum juga kan. Temenin gw dihukum ya," ucap Ana.
"Enak aja, gw udah ngerjain tadi malem bareng pacar gw," ucap Ressa.
"Mampus lo dihukum sendirian," ucap Zia.
"Vero, Vero pasti juga belum," ucap Ana panik.
"Tadi gw liat dia bolos sama Alivator," ucap Ressa.
"Astaga, temen-temen gw pada laknat semua," ucap Ana.
"Yang sabar ya, mblo," ucap Zia meledek Ana.
Ana dihukum mengerjakan 50 soal matematika dan harus dikumpulkan besok.
"Duh gimana gw ngerjainnya," ucap Ana frustasi.
"Jangan terlalu dipikirin, sekarang mendingan kita ke kantin dulu. Isi perut lo dulu biar bisa mikir jernih," ucap Zia.
"Iya, Na. Bener kata Zia," ucap Ressa.
"Yaudah yuk,"
Mereka langsung pergi menuju kantin untuk mengisi perut. Setelah memesan makanan, mereka mencari meja yang kosong.
"Gw ke toilet dulu ya," pamit Ana pada Zia dan Ressa.
Setelah keluar dari toilet, Ana mencuci tangannya di wastafel. Dara tiba-tiba masuk dan berdiri disamping Ana. Ana hanya menatapnya sinis lalu menghiraukannya.
"Gw pindah kesini," ucap Dara. Padahal Ana sama sekali tidak bertanya ataupun penasaran.
"Siapa lo? Jangan sok kenal," ucap Ana.
"Gw kembaran lo yang paling lo benci," ucap Dara.
"Sadar juga lo kalau gw benci sama lo, lagian nggak usah sok jadi kembaran gw. Muka kita aja nggak ada miripnya sama sekali, akhlak gw lebih bagus daripada lo," ucap Ana lalu pergi.
"Kok lama, Na?" Tanya Zia.
"Abis ketemu kecoa di toilet," ucap Ana.
"Terus lo apain tuh kecoa? Lo pukul atau lo injek?" Ucap Ressa.
"Pengennya sih gw injek tapi ntar nangis," ucap Ana lalu memakan mie ayam yang sudah ada dimeja.
"Zia, my baby sweetie honey. Mau makan bareng Ivan nggak," ucap Ivan langsung duduk disamping Zia.
"Apaan sih lo, Van. Mendingan pergi deh, sebelum gw gampar," ucap Zia.
"Kalo digampar sama Zia sih, Ivan ikhlas aja. Apapun yang bikin Zia seneng Ivan bakal lakuin," ucap Ivan, bucin akut Zia.
"Mau muntah gw dengerin kata-kata Ivan," ucap Ressa.
"Gw juga mau muntah tapi udah gw telen," ucap Ana.
"Van, mendingan pergi deh. Gw sama temen-temen gw mau makan nih," ucap Zia kesal.
"Oke, Ivan bakalan pergi kalau Zia mau pulang bareng sama Ivan," ucap Ivan.
"Iyain aja deh, Zi. Sebelum selera makan gw hilang," ucap Ressa.
"Oke gw mau, cepetan sana pergi," ucap Zia. Lalu Ivan pergi dengan perasaan berbunga-bunga:)
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY THE ANTAGONIST IN YOUR STORY
Novela JuvenilJangan hanya menilai orang dari satu sisi, ada banyak sisi lain yang harus kau lihat.