MASA LALU

22 5 7
                                    

Happy reading guys 🖤

Mobil yang mereka tumpangi berhenti disebuah rumah tingkat tiga yang sangat luas, Daniel menyuruh mereka untuk turun. Ana melongo melihat betapa luasnya rumah itu, ada banyak orang yang ada disana.

"Ini semua anggota Rich Devil? Kok banyak banget?" Tanya Ana pada Jefri.

"Ini masih sebagian," ucap Jefri.

"Wow, primitif," ucap Ana.

"Kenapa kalian bawa mereka?" Tanya ketua Rich Devil, Ares.

"Mereka bisa kita jadikan sandera buat mancing Vero," ucap Daniel.

"Kurung mereka digudang," ucap Ares dengan wajahnya yang tanpa ekspresi.

Daniel dan Jefri langsung membawa mereka ke gudang dan menguncinya didalam gudang. Entah berapa lama mereka akan dikurung diruangan penuh dengan debu itu.

"Kasih gw makanan woy, lo pikir gw sama temen gw nggak lapar dikurung disini," teriak Ana.

"Na, jangan teriak-teriak. Kuping gw sakit denger teriakan lo," ucap Tata.

"Jefri, Daniel!! Kasih gw makan woy," teriak Ana lebih keras.

"Astaghfirullah telinga gw mau pingsan," ucap Tata memegang telinganya yang sakit mendengar teriakan Ana. Tak lama kemudian Daniel datang bersama Jefri.

"Berisik banget sih lo berdua, kalau sampe Ares marah lo berdua bisa dicincang sama Ares," ucap Jefri.

"Gw mau makan, masa lo tega ngeliat gw sama Tata kelaperan disini. Lagian kenapa gw harus dikurung disini sih?" ucap Ana.

"Kalau lo nggak dikurung disini, yang ada lo malah kabur," ucap Daniel.

"Gak bakalan, gw janji deh sama kalian. Gw nggak bakalan kabur, tapi biarin gw sama Tata diluar aja ya. Kalau gw kabur, lo bisa hukum gw. Janji," ucap Ana memohon.

"Iya, Niel. Gw juga janji deh, kelamaan dikurung disini. Ntar otak gw tambah sempit," ucap Tata juga.

"Gimana, Niel?" Tanya Jefri pada Daniel.

"Yaudahlah, Ares juga lagi nggak ada. Tapi awas aja kalau sampe Lo berdua kabur," ucap Daniel.

"OMG, thank you Daniel," ucap Tata. Lalu mereka keluar dari gudang itu, Daniel dan Jefri membawa mereka ke dapur.

Markas mereka memang sangat mewah dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, keamanan disini juga sangat ketat. Hanya anggota Rich Devil yang boleh masuk kesini, dan ini pertama kalinya mereka membolehkan orang asing berkeliaran dirumah itu.

"Kalian bebas makan apa yang kalian mau, tapi jangan sampai kalian kabur dari sini," ucap Daniel.

"Oke," ucap Ana.

"Jef, lo jagain mereka. Gw mau balik dulu," ucap Daniel.

"Hati-hati lo," ucap Jefri. Setelah Daniel pergi, Jefri langsung pergi ke ruang tengah yang sudah ada beberapa anggota Rich Devil.

Ana dan Tata berada disana hingga malam hari, Jefri tadi juga pergi karena mendapatkan telpon dari seseorang. Dan sekarang hanya ada Ana, Tata, dan tiga anggota Rich Devil yang berada dilantai 2.

Saat Tata dan Ana sedang asik menonton film, Jefri datang sambil membawa Daniel yang dalam keadaan mabuk.

"Anterin Daniel ke kamar, gw lagi ada urusan diluar," ucap Jefri menyerahkan Daniel dan langsung pergi dengan tergesa-gesa.

Daniel tertidur dilantai dan Ana menahan kepala Daniel, Ana menyuruh Tata untuk memanggil anggota Rich Devil yang ada dilantai 2.

"Nyusahin aja sih nih anak," ucap Ana, tangannya pegal menahan kepala Daniel.

Daniel membuka matanya dan menatap mata Ana dalam, ia tersenyum pada Ana. Ana jadi bingung karena tingkah Daniel yang sangat aneh.

"Lo nggak sendiri, sekarang gw ada disini. Gw bakalan selalu disamping lo mulai sekarang, Lo nggak bisa sendiri dan pura-pura seolah nggak ada masalah," ucap Daniel. Setelah mengatakan itu ia kembali memejamkan matanya.

Ana tersentuh mendengar ucapan Daniel, seolah-olah ada yang menggoyahkan kekuatannya. Ia mematung sejenak mencerna ucapan Daniel, saat Tata dan yang lainnya datang ia kembali tersadar.

"Kalian tidur dikamar yang disamping tangga aja, jangan lupa kunci dari dalem. Takutnya ada yang macem-macem," ucap salah satu anggota Rich Devil.

Ketiga anggota Rich Devil itu langsung mengangkat Daniel menuju kamar Daniel. Tata dan Ana juga masuk ke kamar dan mengunci pintu kamar dengan rapat.

Malam ini mereka akan tidur di markas Rich Devil, mereka sangat was-was takutnya ada orang jahat yang masuk. Tapi mereka berharap saat mereka membuka mata mereka masih tetap ada didunia ini.

Ana memejamkan matanya perlahan, masa lalunya kembali terputar dikepalanya. Bayangan orang-orang itu kembali datang dikepalanya.

Enam tahun yang lalu ia diusir oleh keluarganya sendiri setelah kecelakaan yang menimpanya dengan neneknya, Neneknya meninggal dalam kecelakaan mobil itu. Dan karena itulah ia dibenci oleh anggota keluarganya, memang sangat tidak masuk akal karena menyalahkan seorang anak yang juga tidak mengharapkan kecelakaan itu terjadi.

Ana diusir oleh Ayahnya sendiri, dengan teganya mereka membiarkan Ana hidup di jalanan dan tidak pernah sekalipun untuk mencarinya. Membiarkan seorang anak kecil berumur sebelas tahun bekerja untuk melanjutkan hidup. Ana benar-benar membenci semua keluarganya itu, menyebutnya sebagai keluarga saja Ana sangat jijik.  Tapi ada salah satu dari mereka yang membuat Ana sangat rindu, dialah satu-satunya yang percaya kepadanya. Sepupu laki-lakinya yang selalu bersamanya dahulu, Aldebara Davino.

Ana berharap semoga orang-orang itu tidak pernah muncul didepannya lagi. Lebih baik ia terus sendiri seperti ini daripada mempunyai keluarga seperti setan. Keluarga yang membuat hidupnya hancur tanpa ada kebahagiaan selama bertahun-tahun. Keluarga yang menganggapnya sebagai pembawa sial yang akan menghancurkan kebahagiaan mereka. Keluarga yang dengan mudahnya membuangnya tanpa perasaan.

Sudah cukup Ana berlarut dalam kesedihan dan kesepian bertahun-tahun, sudah saatnya untuk Ana memikirkan masa depan yang lebih baik tanpa harus memandangi masa lalunya.

Ana hanya perlu membahagiakan dirinya sendiri, ia yakin pasti bisa. Tapi ia tidak tau apakah yang akan terjadi sebelum ia mencapai mimpinya untuk berbahagia.

Thanks for reading...

ONLY THE ANTAGONIST IN YOUR STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang